Istri Yang Sombong - Bab 707 Terbebasnya Beban Hati (2)

“Ziyu……” Dia memanggilnya.

Yun Yi yang menemaninya terkejut dan bangun, menatapnya dan berkata, “Ruoman, kamu sudah bangun?”

Melihat Yun Yi, An Ruoman memegangnya, “Bu, di mana Ziyu?” Dia bertanya dengan gugup, dahinya diperban, tidak ada masalah besar, namun terlihat pucat, dan agak lemah.

“Dia……dia di bangsal lain!”

An Ruoman tanpa mengatakan apapun, langsung turun dari ranjang dan berjalan menuju luar.

“Ruoman, lukamu belum pulih, ke mana kamu pergi?” Yun Yi sangat khawatir dan ikut di belakangnya.

Setelah An Ruoman bergegas keluar, dia juga tidak tahu di mana bangsal Xia Ziyu, hanya bisa sembarang cari, melihat dia seperti begini, Yun Yi berkata, “Dia di sana!”

Mengikuti arah yang dia tunjuk, An Ruoman langsung bergegas ke sana.

Mendorong pintu terbuka.

Xia Zixi dan Xu Weiyin ada di dalam, An Ruoman sama sekali tidak peduli pada yang lain, pandangannya menatap orang di atas ranjang.

Xia Ziyu sedang berbaring di sana, wajahnya pucat, dan matanya terpejam.

“Ziyu…..” An Ruoman memanggilnya, langkahnya perlahan-lahan bergerak ke arahnya.

Melihat An Ruoman begitu sedih, Xu Weiyin dan Xia Zixi tidak tahu apa yang seharusnya mereka katakan.

An Ruoman berjalan mendekati Xia Ziyu, duduk di sebelahnya, dan memegang tangannya, “Xia Ziyu, bagaimana dirimu? Buka matamu dan lihat aku…..”

“Mengapa kamu begitu bodoh dan mengapa kamu menghalang di depanku? Apakah kamu bodoh?”

Mendengar ini, semua orang gempar.

Ternyata begini.

Xu Weiyin dan Xia Zixi tidak mengatakan apapun, karena mereka berpikir, Xia Ziyu memang seharusnya melakukan ini.

“Xia Ziyu, kamu bangun, bangun…...” An Ruoman mengguncang Xia Ziyu sambil berkata, air matanya terus mengalir.

Xia Zixi melihatnya begini, dia berkata, “Ruoman, kakak tidak apa-apa, dia hanya kehilangan terlalu banyak darah dan masih belum sadar!”

Setelah mendengar kata-kata Xia Zixi, An Ruoman mengangkat kepala, air mata berlinang, “Benarkah?”

Xia Zixi mengangguk, “Ya, jadi tenanglah, Kakak tidak dalam bahaya!”

Pada saat itu, hati yang tegang tiba-tiba menjadi tenang, dia menundukkan kepalanya dan merasa lega.

Yun Yi melangkah maju dan menatap An Ruoman, “Kepalamu masih ada luka, jangan terlalu khawatir!”

An Ruoman mengangkat matanya dan menatap Yun Yi, air matanya berlinang.

“Hari ini aku ingin menemaninya di sini, bolehkah?” An Ruoman bertanya, saat ini sikap Ruoman yang ganas sudah menghilang.

“Tapi lukamu…...”

“Aku baik-baik saja, aku hanya ingin berada di sini sekarang!” An Ruoman berkata dengan yakin, seolah-olah tidak peduli mereka setuju atau tidak, dia tetap akan berada di sini.

Melihatnya begitu tegas, Yun Yi hendak mengatakan sesuatu, tetapi Xia Zixi berbicara terlebih dahulu, “Biarkan kakak ipar tetap berada di sini, kalau tidak, dia tidak akan merasa nyaman!”

An Ruoman mengangguk.

Xia Zixi sudah mengatakan seperti begini, apa lagi yang bisa mereka katakan, Yun Yi juga mengangguk.

“Bu, mari kita tunggu di luar!” Xia Zixi berkata.

Xu Weiyin menatap Xia Ziyu yang berbaring di ranjang, akhirnya mengangguk dan keluar.

Yun Yi juga menatap pada An Ruoman, meskipun khawatir, namun dokter sudah mengatakan tidak ada masalah besar, jadi dia juga ikut keluar.

Dalam kamar, hanya tersisa An Ruoman dan Xia Ziyu.

Meskipun tahu Xia Ziyu tidak dalam bahaya, tetapi air matanya tidak bisa dihentikan.

Dia memandangnya dengan tatapan yang sangat lembut, ketajaman di matanya telah menghilang.

Dia mengaku sangat mencintai pria ini, hingga kehilangan dirinya.

Dia mencintainya, hingga tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah.

Tapi sekarang, dia tiba-tiba mengerti.

Melihat pada Xia Ziyu, dia menangis sambil tersenyum, “Ziyu, maaf dan terima kasih……”

“Terima kasih.....”

An Ruoman hampir tidak memejamkan matanya sepanjang malam.

Seolah-olah setelah malam ini dia tidak bisa melihatnya lagi.....

Keesokan harinya.

Pagi-pagi, An Ruoman keluar dari kamar Xia Ziyu. Ketika dia kembali, Xia Zixi, Xu Weiyin, dan Yun Yi berada di bangsalnya.

Ketika melihatnya, mereka langsung berdiri.

“Kakak ipar…..” Xia Zixi menatapnya dan memanggil.

An Ruoman memandang Xu Weiyin dan Yun Yi, “Bolehkah aku berbicara berduaan dengan Xiaoxi?”

Yun Yi dan Xu Weiyin saling memandang, “Aku pergi membeli sarapan!” Kata Xu Weiyin.

Yun Yi juga ikut keluar.

Di dalam ruangan, hanya tersisa Xia Zixi dan An Ruoman.

Mendengar An Ruoman memanggilnya Xiaoxi, Xia Zixi tahu An Ruoman sudah tidak begitu marah.

“Apa yang ingin kamu bicarakan denganku?” Xia Zixi menatapnya dan bertanya.

An Ruoman menatapnya dengan air mata berlinang, “Xiaoxi, apakah kamu tidak membenciku, tidak menyalahkanku?”

Mata Xia Zixi yang jernih dan cerah menatapnya dan tersenyum, “Mengapa harus membencimu?”

“Kamu seharusnya tahu bahwa orang yang menyebarkan berita itu adalah aku, dan membahayakan perusahaan Xia menjadi krisis juga adalah aku, aku bahkan pergi mencari Mu Shaotian….. Apakah kamu tidak membenciku?”

Meskipun Xia Zixi sudah menduga masalah ini mungkin ada hubungannya dengan An Ruoman, tapi dia benar-benar tidak pernah membencinya.

Mungkin ada rasa bersalah di hatinya.

Kalau bukan karena dia, mungkin sekarang An Ruoman tidak akan begitu menderita.

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
3 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
3 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu