Istri Yang Sombong - Bab 674 Masa Depan A Shu 2

Ketika mandi, Dudu terus memikirkan masalah ini, mengingat A Shu mengatakan dia berdada rata, Dudu juga tidak……berdada sangat rata!

Dilihat bagaimanapun juga sangat indah.

Tidak berlebihan seperti yang dikatakan!

Dudu mencoba menyingkirkan hal-hal yang ada dalam benaknya, setelah mandi, Dudu keluar dan berbaring di tempat tidur, kedua ciuman itu masih melintas di benak Dudu, Dudu bolak-balik bagaimanapun tetap tidak bisa tidur, hingga akhirnya dia bangkit duduk.

Dudu sama sekali tidak mengerti apa arti kedua ciuman itu hari ini!

Aaa!

Teriak Dudu.

Apa-apaan!

Dudu memutuskan, kalau A Shu masih berani menciumnya, dia tidak akan sungkan!

Setelah membuat keputusan, dia baru merasa lega.

Bagaimanapun Dudu tidak bisa tidur, Dudu mengingat Manager yang mereka temui ketika sedang makan hari ini, lalu menghidupkan komputer melakukan pencarian.

Awalnya Dudu tidak berharap apa-apa, hanya mengira dia seorang penipu, tapi begitu dicari, hasilnya membuat Dudu terkejut!

Tidak perlu diragukan lagi pria itu benar dari perusahaan Xing Yu, Dudu juga menemukan foto Peter hari ini.

Ternyata dia adalah Manager terbaik di perusahaan Xing Yu, orang yang berada di naungannya tidak ada yang tidak terkenal……

Jadi, hari ini dia melihat A Shu, dan ingin menjadikan A Shu sebagai artis!

Dudu sedikit gembira mengingat ini, meskipun hari ini Dudu masih menganggapnya sebagai penipu, kalau tahu begini, seharusnya ngobrol lebih lama!

Dudu terus mencari, bahkan sampai melihat artis yang terkenal dibawah naungan Peter, kebanyakan dari mereka adalah hasil dari bimbingan Peter.

Jadi, kalau Peter ingin menjadikan A Shu sebagai artis, A Shu nantinya juga akan seperti beberapa artis terkenal ini!

Membayangkannya saja sudah membuat Dudu sangat senang!

Tidak peduli bagaimanapun, besok Dudu pasti akan menyuruh A Shu menelepon Peter!

Lalu, Dudu memandang komputer semakin dilihat semakin lama, hingga tidak tahu sudah jam berapa, karena Dudu sudah sangat ngantuk, dia berbaring dan tertidur disana.

Keesokan harinya, ketika Dudu masih tertidur, dia mendengar ada suara diluar, dia bangkit turun dari kasur dan keluar, kali ini dia melihat A Shu sudah datang.

Ketika melihat Dudu sudah bangun, A Shu berkata, “Sudah bangun? Sudah ku belikan sarapan, ayo makan!”

“Oh, aku cuci muka dulu!”ucap Dudu sangat ngantuk sambil membasuh air kewajah.

Cuci muka sampai setengah Dudu baru sadar, seolah ada hal penting!

Dudu mengusap wajahnya dengan sembarangan, berlari keluar.

A Shu sudah mempersiapkan sarapan, Dudu langsung datang kemari menatapnya, “Shu, Shu, kamu masih ingat pria gemulai yang kita temui kemarin malam sewaktu sedang makan?”

Melihat Dudu yang begitu antusias, A Shu mengangguk, “Ingat!”

“Kemarin sudah ku selidiki, dia itu orang hebat di perusahaan Xing Yu, dan artis yang berada di naungannya tidak ada yang tidak terkenal!”

“Terus kenapa?”tanya balik A Shu santai, menarik kursi duduk.

“Apa yang terus kenapa? Apakah kamu sedikitpun tidak tertarik?”tanya Dudu duduk didepan A Shu.

A Shu menggeleng dengan jujur.

“Jadi artis, itu impian banyak orang!”ucap Dudu.

A Shu yang sedang makan, seolah tidak peduli sama sekali.

“Hei, aku lagi bicara denganmu!”ucap Dudu.

A Shu menengadah memandang Dudu, “Cepat makan, selesai makan masih harus ke toko!”

Melihat ekspresi A Shu yang tidak peduli, Dudu memiliki semacam perasaan gegabah, dan GELISAH.

Sebaskom air dingin terciprat, membuat Dudu tidak selera untuk makan.

Dalam perjalanan ke perusahaan, Dudu masih tidak menyerah, “Kamu benar tidak mempertimbangkannya? Menjadi artis menghasilkan lebih banyak uang dibandingkan membantuku di toko!”

“Kamu berharap aku jadi artis!”

“Tentu saja, ini juga termasuk pekerjaan, kamu bisa mengembangkan karirmu!”ucap Dudu.

“Kalau jadi artis, akan ada banyak orang disekitarmu, kalau main film, juga akan main dengan banyak aktris, ada adegan cinta, adegan ciuman……”

Dudu terkejut.

Dudu tidak pernah memikirkan masalah ini.

Hanya saja Dudu merasa sudah menyusahkan A Shu berada ditokonya, jadi sekarang ada kesempatan begitu bagus, kenapa tidak pergi mengembangkan karir.

Berbicara tentang ini, Dudu mengingat orang yang ada di TV, meskipun percintaan mereka palsu, tapi ciuman mereka nyata, apakah Dudu benar berharap A Shu ciuman dengan wanita lain……

Dudu terdiam.

Dalam perjalanan Dudu tidak mengatakan apapun, dia terus terdiam memikirkan hal ini.

Sesampai ditoko Dudu masih tertekan memikirkan hal ini.

Ada A Shu yang bekerja ditoko, sebenarnya setelah Dudu sampai ditoko juga tidak perlu mengkhawatirkan apapun, hanya perlu duduk dan memikirkan sesuatu.

Saat ini, An An menatap Dudu, setelah sampai ditoko Dudu tidak mengatakan apapun, lalu menoleh memandang A Shu, “Kak Shu, kak Dudu kenapa? Hari ini sepertinya dia tidak terlihat baik!”

A Shu melirik sekilas kearah Dudu, semenjak pertanyaan itu, dia tidak mengatakan apapun.

A Shu tersenyum menyeringai tidak mengatakan apapun dan terus lanjut bekerja.

Sampai jam makan siang tiba, Dudu tidak mengatakan satu kalimat pun, dia terus memikirkan masalah ini.

Hingga akhirnya Dudu berjalan kehadapan A Shu, “Shu, ada yang ingin ku katakan padamu!”

A Shu tertegun, begitu juga dengan An An yang berada disamping, Dudu sekarang sedikit sudah ditebak.

Dudu berdiri tegap didepan A Shu, “Tidak peduli bagaimanapun, aku memikirkannya demi masa depanmu, kalau kamu perlu, kamu bisa menelepon pria itu!”ucap Dudu menyodorkan kartu nama ke A Shu.

Tatapan Dudu sangat tegas, meskipun A Shu disini juga bisa membantu Dudu meningkatkan penjualan, tapi Dudu juga tidak bisa menghalang masa depan A Shu, jadi Dudu sudah membuat keputusan!

A Shu menyipitkan mata, memandang kartu nama yang ada ditangannya, lalu menatap Dudu yang begitu tegas.

“Ini yang mau kamu katakan!?”

Angguk Dudu.

A Shu tidak mengatakan apa-apa, dia langsung menyimpan kartu nama itu, lalu memandang Dudu, “Siang mau makan apa?”

“Kamu……”

“Makan diluar!”

Dudu,“……”

Lalu, A Shu menarik Dudu keluar.

Dalam sekejap Dudu tidak tahu harus mengatakan apa, Dudu bahkan tidak tahu apa yang dipikirkan A Shu.

Kesempatan yang begitu bagus, benarkah dia tidak menginginkannya?

“Shu……”panggil Dudu menatapnya ketika makan.

“Ehn!”

“Kamu benar tidak ingin jadi artis?”

“Ehn!”jawab A Shu.

“Kenapa?”

Karena, karena aku tidak ingin kamu tidak nyaman……

Dalam hati A Shu berpikir begitu, tapi dia tidak mengucapkannya, A Shu tersenyum memandang Dudu, “Tidak ada apa-apa, aku hanya tidak tertarik!”

“Tapi kesempatan hanya sekali!”

A Shu memandangnya, “Karena ini masalahku, biarkan aku yang mengambil keputusan, sudah jangan bicarakan ini lagi, cepat makan!”

A Shu sudah mengatakannya cukup jelas, apalagi yang bisa dikatakan Dudu, Dudu hanya bisa tidak mengatakannya lagi dan terus lanjut makan.

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu