Istri Yang Sombong - Bab 637 Memori Yang Berharga 1

“Aku sudah lakukan sesuai perintahmu!” Sebuah suara yang berat terdengar dari telepon.

Mendengar kata-kata ini, Xia Ziyu tersenyum, "Baik, aku tahu, terima kasih!"

"Yang membuatku bingung adalah mengapa kamu mau melakukan ini? Ini tidak ada manfaatnya bagimu, dan semua orang tahu bahwa tidak ada hasil yang baik jika bertentangan dengan dia!" Orang di telepon berkata.

Mendengar perkataan ini, Xia Ziyu tersenyum dingin, "Apakah begitu? Kalau begitu, aku hanya ingin melihat dia sedikit demi sedikit hancur!" DIa berkata satu per satu kata, setiap kata-katanya penuh dengan kebencian, matanya suram dan menunjukkan keengganan.

Orang di telepon, "... Bagaimana pun, setelah melakukan hal ini, kita tidak saling berhutang lagi, dan aku berharap kamu tidak memberitahu dia tentangku!"

“Kamu jangan khawatir, asalkan kamu diam dan tidak mengatakan apa-apa, tidak akan ada yang tahu!” Xia Ziyu berkata.

"Bagus kalau seperti ini, sudahlah, aku tutup telepon!"

Jadi, Xia Ziyu menutup telepon. Lalu, dia memandang ke jendela, mungkin karena suasana hatinya sudah berbeda, jadi apa yang dia lihat juga tidak sama, dia tersenyum dan semakin percaya diri.

Dia sedikit menyipitkan matanya, melihat ke kejauhan, dan ada suara di dalam hatinya.

Suatu hari, kamu juga akan menjadi seperti aku sekarang! ! !

Memikirkan hal ini, dia tersenyum dingin.

Pada saat ini, ponselnya berdering lagi, ketika dia melihat nomor An Ruoman muncul di layar, dia mengangkatnya setelah ponselnya lama berdering.

"Halo!"

"Ziyu, apakah kamu sibuk? Apakah aku mengganggu pekerjaanmu?" An Ruoman bertanya, karena dia takut dia akan mengganggu dia bekerja.

“Lumayan, apakah ada sesuatu?” Xia Ziyu bertanya, nadanya sedikit asing dan dingin, nada seperti itu, tidak ada yang akan berpikir bahwa yang meneleponnya adalah istri barunya.

"Oh, aku hanya ingin bertanya, kapan kamu akan pulang?" An Ruoman bertanya.

Xia Ziyu tercengang sebentar, kemudian dia teringat bahwa dia telah berjanji pada An Ruoman akan pulang lebih awal hari ini. Setelah pikir-pikir, dia berkata, "Setelah aku menyelesaikan kerjaanku, aku akan segera pulang!"

"... Baiklah, aku menunggumu!"

"Ya!"

Kemudian, dia menutup telepon.

Xia Ziyu duduk di sana, perlahan mengangkat matanya yang gelap, tatapan matanya adalah kedinginan yang sulit digoyangkan...

Pada sore hari, setelah semua karyawan sudah pulang kerja, sekretaris berjalan masuk dan melihat Xia Ziyu, dia bertanya, "Tuan Xia, hari ini tidak ada jadwal perjalanan, apakah Anda masih belum pulang?"

Ketika mendengar suara itu, Xia Ziyu menatap sekretarisnya, matanya dingin dan tidak ada pasang surut, "Aku masih punya urusan lain, kamu boleh pulang dulu!"

Sekretaris itu mengangguk, "Kalau begitu aku pulang dulu ya!"

Xia Ziyu mengangguk, jadi sekretaris berani pulang kerja.

Xia Ziyu duduk di kantor, waktu berlalu, dan dia duduk di sana tanpa bergerak.

Ketika hampir jam sepuluh malam, Xia Ziyu baru mengambil jas dan ponsenya dan pulang.

Setelah tiba rumah, Xia Tian dan Xu Weiyin sudah istirahat, jadi Xia Ziyu langsung naik ke atas.

Ketika membuka pintu, dia mendengar suara An Ruoman, "Ziyu, apakah kamu sudah pulang?"

An Ruoman mengenakan baju tidur muncul di depannya, kamar diterangi dengan dua lampu dinding, warnanya hangat dan kelihatannya juga sangat hangat, apalagi ditambah dengan baju tidur An Ruoman, itu adalah undangan yang sempurna.

Betis putih yang kurus, garis yang samar-samar terlihat di depan baju tidur sutra, kulitnya yang putih, leher dan wajahnya yang cantik.

Semua ini adalah godaan yang sangat besar bagi seorang pria.

Xia Ziyu secara secara tidak sadar mengalihkan perhatiannya dari tubuh An Ruoman dan berkata dengan tidak dingin dan tidak antusias, "Mengapa kamu belum tidur?"

“Kamu bilang akan pulang lebih awal, jadi aku menunggumu sampai sekarang.” An Ruoman berkata dia menatapnya, meskipun nadanya sedikit menyalahkannya, tetapi lebih banyak merupakan perhatian terhadapnya.

Xia Ziyu sedikit tercengang, lalu berkata, "Hari ini ada banyak urusan, jika kedepannya aku pulang telat, kamu tidak perlu menungguku, istirahatlah lebih awal!" Xia Ziyu berkata, kemudian berbalik dan pergi.

“Kamu mau kemana?” An Ruoman sibuk meraih tangannya.

Xia Ziyu berdiri di sana, "masih ada beberapa pekerjaan yang belum diselesaikan, aku pergi ke ruang belajar!"

Ruang belajar?

"Apakah kamu tidak bisa kerjakan besok saja?" An Ruoman bertanya.

Xia Ziyu berdiri di sana, dan wajahnya yang tampan diam.

An Ruoman mendekatinya dengan kaki telanjang. "Ziyu, sekarang kita baru saja menikah, aku tahu pekerjaan itu sangat penting bagimu, tetapi bisakah kamu memberiku sedikit waktu?" "An Ruoman memandangnya dan berkata.

Tubuh yang telah mandi memiliki sedikit bau segar, An Ruoman memandang Xia Ziyu, dia bukan gadis kecil, dia juga mengerti aturan di dunia ini, cuman pengalamannya masih sedikit. Sekarang, matanya yang jernih, menatap lurus ke arah Xia Ziyu, matanya bahkan membawa sedikit permohonan.

Xia Ziyu berdiri tegak di sana, setiap malam, dia mencari alasan untuk menghindarinya, tapi dia tahu suatu hari dia tidak bisa menghindarinya lagi!

Melihat Xia Ziyu tidak berbicara, An Ruoman mendekatinya lagi, "Ziyu, bolehkah kamu menemaniku ..." dia bertanya.

Novel Terkait

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu