Istri Yang Sombong - Bab 614 Hanya Angan-Angan Belaka 2

Xia Ziyu berusaha untuk mengontrol suasana hatinya, kemudian dia mengikuti Xia Zixi.

"Apa yang sedang kalian berdua bicarakan?" Ruoman menatap mereka dan bertanya.

Xu Weiyin tersenyum, "Mereka berdua dari kecil sudah suka berbicara berdua sambil berbisik-bisik!" Xu Weiyin menimpali dari samping.

Xia Zixi menghampiri mereka, lalu tertawa sambil menatap mereka, "Tidak sedang membicarakan apa-apa, Ruoman, semoga kamu dan kakakku berbahagia!"

Dia tidak menyangka kalau Xia Zixi akan tiba-tiba mengatakan hal ini lagi, Ruoman tersenyum, "Terima kasih!"

"Sudah, sudah, kelak kita semua adalah satu keluarga, jangan begitu sungkan seperti itu, ayo, dimakan buahnya!" Xu Weiyin mengingatkan.

Jadi mereka duduk dan makan buah bersama, Xia Ziyu juga duduk di sana dan ikut makan sambil lalu.

"Xiao Xi, kapan kamu dan kak Shaotian menikah!?" Ruoman tiba-tiba bertanya.

Begitu mengungkit tentang hal ini, Xia Zixi tersenyum, "Masih belum tahu, tapi kami juga tidak sedang terburu-buru menikah, biarkan berjalan dengan alami saja!"

Ruoman mengangguk, "Kamu dan kak Shaotian sangat serasi!"

"Terima kasih!"

Mereka berdua mengobrol, Xia Ziyu duduk diam di samping mereka, akan tetapi tatapan matanya sebentar-sebentar tertuju kepada Xia Zixi, hatinya penuh dengan kesedihan dan penyesalan.....

Saat melihat berita mengenai Xia Ziyu, Dudu tertegun.

Kali ini berbeda dengan yang sebelumnya.

Yang sebelumnya mungkin hanya permasalahan mengenai seorang wanita saja, sedangkan saat ini, Xia Ziyu benar-benar akan menikah dengan wanita lain.

Jika dibilang tidak sedih, hatinya memang terasa sedikit sedih, biar bagaimanpun dia sudah menyukainya sangat lama.

Namun jika dibilang sedih, dia malah tidak merasakan kesedihan yang begitu besar yang mendorongnya untuk menangis, saat melihat berita di koran, seolah-olah semenjak sebelumnya pernah terjadi hal itu, dia bagaikan sudah disuntikkan kekebalan tubuh, jadi kali ini dia tidak sesedih sebelumnya.

Namun dia merasa kosong, merasakan kekecewaan yang tidak bisa diungkapkan.

Setelah kejadian terakhir itu, Dudu tidak pernah lagi pergi mencari A Shu, setiap hari dia hanya pergi ke kantor, sesekali dia pergi untuk melihat keadaan tokonya, kemudian dia pulang ke rumah.

Dia melalui setiap harinya dengan rutinitas seperti itu.

Hari ini, setelah Xia Zixi keluar dari rumah keluarga Xia, dia langsung menelepon Dudu.

"Dimana?"

"Di rumah!"

"Aku segera kesana!"

"Kenapa?"

"Kangen kamu, memangnya tidak boleh!"

"Boleh!"

"Mau membeli sesuatu tidak?"

"Bir!"

Xia Zixi, ".......baiklah, aku tahu!"

Setelah memutuskan sambungan telepon, Dudu masih berbaring di atas ranjang seperti mayat, tidak tahu setelah berlalu berapa lama, bel pintu berbunyi, saat itu, barulah dia bangkit berdiri untuk membuka pintu.

Xia Zixi berdiri di depan pintu, saat melihat penampilan Dudu, Xia Zixi merasa terkejut, "Kamu kenapa?"

"Apanya yang kenapa?"

"Kenapa lingkaran matamu begitu hitam? Kamu sudah berapa hari tidak tidur?" Xia Zixi bertanya.

"Kemarin begadang menonton TV!"

Xia Zixi masuk ke dalam, dia menenteng bir lalu meletakkannya di atas meja, saat dia melihat ruangannya sangat berantakan, Xia Zixi langsung tahu apa yang sudah terjadi.

"Kamu saat ini kemari, memangnya kamu tidak usah pulang ke rumah dan menemani tuan Mu kamu itu?" Dudu bertanya.

"Kenapa? Aku baru sampai tapi kamu sudah mau mengusirku keluar!"

"Bukan begitu!" setelah itu, Dudu mengeluarkan birnya lalu duduk di atas sofa, kemudian dia membuka kaleng birnya dan mulai meminumnya.

Xia Zixi tahu kalau suasana hatinya sedang tidak baik, jadi dia juga tidak mengatakan apapun, dia hanya mengeluarkan sekaleng bir lalu membukanya dan menemaninya minum bersama.

"Oh iya, hari itu kamu meneleponku dan berkata kalau A Shu kenapa?" Xia Zixi bertanya sambil lalu.