Istri Yang Sombong - Bab 700 Masalah Ini Ada Yang Mengatur (1)

An Ruoman keluar dari rumah sakit, pulang ke rumah.

Dihari keluar dari rumah sakit, Xia Ziyu juga tidak pergi ke rumah sakit, Xu Weiyin dan Xia Tian hadir ditempat, termasuk Xia Zixi.

Walaupun kondisi An Ruoman masih tidak begitu stabil. Tapi kali ini, An Motian dengan Yunyi berpendapat.

Tidak peduli seberapa banyak kata baik yang dikatakan Xu Weiyin dan Xia Tian, Xia Ziyu sudah tidak merasa puas.

Di malam hari, saat Xia Ziyu sudah pulang, Xu Weiyin bersama Xia Tian duduk di ruang tamu.

"Aku pulang!"

Xu Weiyin dan Xia Tian meliriknya, dengan tidak berminat, tidak berkata apapun, Xia Ziyu mengerutkan keningnya, berjalan kearah mereka, "Ayah, Ibu, kalian kenapa?"

"An Ruoman hari ini keluar dari rumah sakit, kenapa kamu tidak pergi?"

Berbicara tentang An Ruoman, mata Xia Ziyu sedikit menghindar, "hari ini perusahaan ada banyak meeting ... ..."

"Hal apa yang lebih penting daripada Ruoman? Ziyu, kamu begitu, bagaimana pendapat orang tua Ruoman?"

Xia Ziyu terdiam, tidak berkata apapun.

Dia bukannya tidak tahu, tapi, tidak ingin terjadi perselisihan yang tidak berguna.

Karena An Ruoman tidak ingin melihatnya, maka tidak tidak akan muncul didepan matanya lagi.

“Kamu tahukah hal apa yang lebih penting? saya tidak mau tahu diantara kalian ada masalah apa, bagaimanapun, kamu harus membiarkannya pulang!“ sesudah berkata, Xia Tian langsung kembali kekamarnya.

Selama ini, Xia Tian membimbingnya dengan hangat, ini juga pertama kalinya memberikan perintah langsung.

Pada dasarnya, kalau dia marah, orang lain tidak akan berani berkata apa-apa.

Xu Weiyin melirik Xia Ziyu, mengikuti dia keatas.

Xia Ziyu berdiri ditempat, tidak berkata apapun, setelah berhenti sebentar lanjut berjalan keatas.

Membuka pintu kamar.

Sebelumnya, setiap kali masuk ke kamar, akan melihat sosok yang menunggu, akan tetapi hari ini, hanya kamar yang kosong.

Menyalakan lampu diatas dinding, Xia Ziyu berjalan masuk kedalam dengan wajah tanpa ekspresi, tidak tampak suasana hatinya.

Setiap kali pulang, dia akan memikir berbagai alasan agar bisa masuk ke ruang baca, tapi hari ini, duduk didalam, bingung, tidak tahu harus berbuat apa.

Bangun, akhirnya juga pergi ke ruang baca.

Hanya di ruang baca, bisa menenangkan suasana yang bingung.

Kali ini, dia tidak sibuk dengan apapun, tetapi hanya berdiri didepan jendela, melihat keluar.

Dia yang tinggi dan hening, tetapi tidak tahu keheningan karena siapa … …

An Ruoman memulihkan dirinya di rumah beberapa, kelihatan kesehatannya sudah kembali.

Hanya, masalah dia dengan Xia Ziyu, terus dipertanyakan Yunyi.

“Kamu kasih tahu ibu, apa yang terjadi?” Yunyi tidak hanya sekali bertanya kepada An Ruoman.

An Ruoman bukan anak kecil, tentu saja tidak akan menangis dan memberi tahu mereka, membiarkan mereka menyelesaikan masalah.

Mungkin, didalam lubuk hatinya, dia tidak ingin dengan Xia Ziyu bertengkar sampai seperti ini.

Walaupun tidak bahagia, sedih, tidak nyaman, juga hanya menanggungnya sendiri, melakukan hal apa saja sebagai pelampiasan.

“Benar tidak ada apa-apa!”

“Tidak ada apa-apa? Kamu mengira ibumu anak kecil ya, ibu orang yang berpengalaman, tentunya lebih mengerti banyak hal daripada kalian, kalian bertengkar atau tidak, ibu pasti tahu!” kata Yunyi, dia bukan orang yang jahat, tepatnya, dia lebih peduli putrinya.

An Ruoman duduk disana dan hanya diam mendengar Yunyi berbicara,

Melihat An Ruoman tidak berkata, Yunyi mengerutkan keningnya, “Apakah dia melakukan hal yang tidak pantas kepadamu?”

An Ruoman membeku sejenak.

Haruskah saya mengatakan dia benar-benar berpengalaman atau menebak terlalu akurat.

Melihat reaksi An Ruoman, Yunyi berkata sambil mengerutkan keningnya, “Benarkah?”

“Aduh, bukan!” kata An Ruoman, “Ibu, jangan bertanya lagi bolehkah, bukan seperti yang kalian bayangkan, saya sudah lelah, kalian keluarlah … …”

“Ruoman … …”

“Sudahlah, Ibu, saya sudah tahu, saya akan selesaikan, ibu keluar dululah!” sambil berkata, An Ruoman turun dari ranjangnya, mendorong Yunyi dengan perlahan keluar dan menutup pintu, ini melegakan.

“Anak ini … …” Yunyi didepan pintu, pada akhirnya pergi dengan tidak berdaya.

Sesudah dia pergi, An Ruoman merasa lega.

Berjalan kembali kedalam kamar yang kosong, hatinya tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Sebenarnya, asalkan tidak melihat Xia Ziyu tidak ada masalah, akan tetapi ketika melihat dia, dia akan sangat kacau, seakan mengingat masa dia tertipu.

Dia begitu tulus mencintainya, tapi dilihat lagi, dia seperti orang yang bodoh!

Kalau tidak, bagaimana mungkin dia tidak tahu!

An Ruoman berjalan menuju balkon, cuaca saat ini cerah, tetapi suasana hatinya tidak begitu baik.

Walaupun benci, mengeluh, terkadang berpikir, apakah dia merasa sedikit bersalah, apakah pernah sedikit menyukainya … …

Setiap kali berpikir seperti ini, dia akan kehilangan dirinya sendiri!

An Ruoman, menyerahlah!

Dia tidak pernah menyukaimu, jika ada sedikit, tidak mungkin terjadi masalah sampai seperti ini.

Tarik napas dalam-dalam, An Ruoman tidak memikirnya, biarkan saja.

Beberapa hari ini, An Ruoman pulang, hanya termenung dirumah, tidak keluar dari rumah, begini terus, membuat Yunyi dan An Motian cemas.

Karena tidak ada cara lain, akhirnya Yunyi menyuruh Kuang Tianyou datang.

Didalam kafe.

Kuang Tianyou duduk bersilang, dengan anggun meminum kopi, tapi An Ruoman hanya linglung meminum sesuap kopi, “Ada apa mengajakku keluar?”

“Tidak ada apa-apa!”

An Ruoman berkerut, memandang Kuang Tianyou, “Tidak ada apa-apa, untuk apa mengajak aku keluar?”

“Bukan aku yang mengajak kamu keluar, tapi ibumu, dia sangat mencemaskanmu, jadi menyuruh aku membawamu keluar jalan-jalan!”

Berbicara tentang ini, An Ruoman mengerti sesuatu, menghelakan napas, tidak berdaya.

“Bertengkar?” karena sudah keluar, Kuang Tianyou sekalian bertanya.

“Tidak apa-apa!” tutur An Ruoman, kalau dia berkata jujur dihadapan orang lain, sama saja mencelakai diri sendiri?

Kuang Tianyou tersenyum, “Kamu bisa katakan padaku, mungkin dari sudut pandang pria, aku bisa sedikit membantumu!”

Kuang Tianyou layak menjadi seorang pebisnis, dengan satu kalimat sudah bisa menangkap pemikiran orang lain.

Mata An Ruoman bersinar sejenak, dia mengaku bahwa hatinya sudah tersentuh.

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu