Istri Yang Sombong - Bab 663 Tuan Mu Masak 1

Menyebut nama Xiao Le membuat Mu Zhen mengerutkan kening memandang Mu Shaotian, wajahnya terkejut luar biasa, “Kenapa kamu tanya masalah ini?”

“Penasaran, hanya ingin tanya saja!”jawab Mu Shaotian asal, matanya menatap Mu Zhen, kelihatan jelas wajah Mu Zhen sangat khawatir, dan Mu Shaotian menyimpulkan Mu Zhen pasti mengenalnya.

Mu Zhen pasti mengetahui sesuatu, tapi tidak memberitahunya.

“Dari mana kamu mendengarnya?”

“Dari Rong Jin!”

Mendengar kata Rong Jin, wajah Mu Zhen terdiam.

Mu Zhen sama sekali tidak menyangka masalah ini akan menyeret Mu Shaotian, dia mengerutkan kening, seolah sedang memikirkan sesuatu.

“Yah, kamu menyembunyikan sesuatu dari aku ya?”

Mu Zhen tahu tidak bisa menyembunyikannya dari Shaotian, pikiran Mu Shaotian sangat tajam, dia akan sadar kalau ada sedikit gerakan saja, lalu Mu Zhen menengadah memandangnya, “Shaotian, masalah ini kamu jangan tanya lagi, tunggu tiba waktunya, kamu akan tahu sendiri!”kelihatan jelas sekarang tidak bisa memberitahu Mu Shaotian.

Mu Shaotian mengerutkan kening, “Yah, kalau ada masalah, kita bisa selesaikan bersama!”

Mu Zhen tersenyum, “Kamu tenang saja, sekalipun ada masalah, juga tidak akan ada hubungannya denganku, jadi kamu tidak perlu khawatir!”

Mu Shaotian memandang Mu Zhen cukup lama lalu mengangguk, “Baiklah, kalau ada apa-apa, ingat beritahu aku!”

Mu Zhen mengangguk, lalu memandang keluar jendela, “Sudah malam, kalian juga harus pulang kan?”

Lalu Mu Shaotian memandang keluar jendela, langit diluar sudah gelap, Shaotian menarik tatapannya, “Aku turun kebawah lihat mereka!”

“Ehn, hati-hati dijalan!”

“Iya aku tahu!”

Setelah kelaur, Mu Shaotian berdiri didepan pintu, dia sangat yakin, Mu Zhen pasti menyembunyikan sesuatu darinya.

Dan, itu pasti ada hubungannya dengan Xiao Le……

Xiao Le……

Mu Shaotian berdiri ditempat, dengan tatapannya yang mendalam, seolah setelah memastikan sesuatu dia baru melangkah turun kebawah.

Ketika dia turun, nenek dan ibunya masih berbicara dengan Xia Zixi, Xia Zixi duduk ditengah, mengedipkan matanya, mendengarkan, mengingat, melihat penampilan polosnya Xia Zixi, wajah tampan dan sempurna Mu Shaotian tersenyum, “Nek, sudah malam, kamu harus istirahat juga kan?”

Kalimat ini, ditanyakan tiga kali berturut-turut.

Xia Zixi melihat jam dan mengangguk, “Iya nek, sudah malam, nenek harus istirahat!”

“Aku masih belum ngantuk!”ucap nenek yang masih senang berbicara.

“Nek, kesehatan itu penting, kedepannya masih ada banyak kesempatan untuk ngobrol, tidak perlu terburu-buru dikatakan hari ini semuanya!”Mu shaotian menghampiri dan menyangga sofa dengan satu tangan, lalu satu tangannya lagi merangkul Xia Zixi, seperti sangkar besar.

“Disini tidak ada urusanmu!”

Nyonya Mu juga mengangguk, “Iya, bu, sudah malam, kamu harus istirahat……”

Nenek,“……”

Apakah ada ruang baginya untuk membantah?

Hingga akhirnya nenek hanya bisa berkata, “Baiklah!”lalu memandang Xia Zixi, “Xiao Xi, ingat datang kemari lihat nenek ya!”

Xia Zixi mengangguk, “Iya, aku tahu, nenek tenang saja, aku pasti akan sering datang menjenguk nenek!”

Kali ini nenek memandang mereka, “Kalian hati-hati dijalan ya!”

“Iya, nek, selamat malam!”ucap Mu Shaotian tersenyum.

Nenek melirik Shaotian sekilas, lalu naik keatas dengan bahagia, tidak ada yang lebih bahagia dari keluarga yang harmonis.

Nyonya Mu memapah nenek naik keatas istirahat, ketika mereka pergi, nenek tidak lupa menyuruh mereka, “Hati-hati dijalan!”

“Iya bu, ibu juga mimpi indah ya!”

Melihat mereka naik keatas, Mu Shaotian dan Xia Zixi baru pulang.

Di dalam mobil, Xia Zixi menghela nafas akan keanehan waktu.

Beberapa hari yang lalu, karena suatu masalah dia mendiamkan Mu Shaotian, dan sekarang, langit tampak cerah setelah hujan berlalu.

Mu Shaotian memandang Xia Zixi yang tidak berbicara lalu bertanya, “Apa yang kamu pikirkan?”

“Aku lagi pikir, betapa baiknya kalau kehidupan sekarang bisa sesederhana ini!”ucap Xia Zixi tersenyum.

Mu Shaotian seolah mengerti apa maksudnya, lalu meraih dan memegang tangannya, “Xiao Xi, aku berjanji setelah melewati ini semua, kehidupan kita pasti akan lebih sederhana dan indah!”

Novel Terkait

Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu