Istri Yang Sombong - Bab 641 Ketidakpastian Keajaiban 1

Dia bukan wanita yang irasional. Tetapi pada saat ini, dia sudah tidak bisa mengendalikan perasaannya sendiri, pemikirannya sendiri. Dia ingin menemuinya, ingin menemui pria itu, sungguh ingin sekali… ...

Berbagai macam gambaran melintasi benaknya, akhirnya Xia Zixi terpikir seseorang--

Kuang Tianyou!

Mungkin hanya tuan ketiga yang dapat membantunya sekarang, tetapi Xia Zixi lebih akrab dengan Kuang Tianyou, dan dia juga memiliki nomor ponselnya, jadi dia pun meneleponnya langsung.

Kuang Tianyou tentu juga mendapatkan info tentang berita pesawat hilang kontak. Menampak berita, pandangan tidak lepas dari layar, raut mukanya buruk. Pada saat ini juga, ponselnya berdering, ketika dia menampak nomor Xia Zixi, dia terbengong sekejap.

Setelah ragu berkali-kali, dia memutuskan untuk mengangkat telepon.

“Halo… …”

“Kuang Tianyou, ini aku!” Xia Zixi langsung berkata, “Aku ingin meminta bantuan kamu!”

“Bantuan apa?”

“Aku mau pergi ke Singapura!” Jawab Xia Zixi.

Mendengar ini, kening Kuang Tianyou berkedut. Tampaknya, Xia Zixi masih belum tahu keadaan… …

“Sekarang pesawat hilang kontak, bandara sudah dalam kondisi berhenti, sama sekali tidak bisa pergi!"

“Apakah tidak ada cara lain?” Tanya Xia Zixi.

Kuang Tianyou berpikir sejenak, lalu berkata, “Xia Zixi, dengarkan aku, tetap di Kota A, jangan pergi ke mana pun, tunggu Shaotian pulang mencari kamu!”

“Kenapa?”

“Shaotian… …” bicara sampai setengah, Kuang Tianyou berhenti sebentar, lalu melanjutkan, “Pokoknya, kamu jangan ke mana-mana, tunggu dia di rumah, aku yakin dia akan segera pulang!”

“Benarkah?” Tanya Xia Zixi. Dia terus merasa ada sesuatu yang janggal, Kuang Tianyou biasanya tidak berbicara seperti ini.

“Iya, percayalah padaku, jangan biarkan Shaotian tidak bisa menemukan kamu ketika dia pulang!” Kata Kuang Tianyou dengan yakin.

“… …Oke, aku sudah tahu!”

“Iya, begitu dulu ya, bye!”

“Iya!”

Setelah mematikan telepon, Xia Zixi menggenggam ponsel, entAkenapa, hati bagai ditekan oleh sesuatu, kecemasan yang tidak bisa dideskripsikan, hati secara samar-samar merasakan firasat buruk.

Mu Shaotian, jangan terjadi sesuatu yang buruk!!!

Sedangkan di sisi Kuang Tianyou, selesai mematikan telepon dengan Xia Zixi, dia segera melakukan panggilan telepon ke nomor lainnya, panggilan tersambungkan dengan cepat.

“Shaochen, ini aku, sudahkah kamu melihat berita?”

“Sudah… …”

“Kabari Xiao En, lihat apa yang harus dilakukan……”

“Bagaimana dengan Xia Zixi?”

“Tadi dia menelepon aku, katanya dia mau ke Singapura, aku sudah menenangkannya!”

“Masalah ini, tidak bisa dirahasiakan selamanya!”

“Rahasiakan selama kita bisa, aku tidak percaya terjadi apa-apa pada Shaotian... ..."

Seharian, Xia Zixi tidak fokus. Berita pesawat hilang kontak beredar di mana-mana, sekarang sudah mulai dilakukan pencarian, kata-kata doa memenuhi halaman Facebook.

Namun, Xia Zixi malah tidak bisa semangat, hatinya samar-samar merasakan firasat buruk, tapi sulit dideskripsikan.

Saat ini, Keke berjalan kemari, melihat Xia Zixi terus tidak bicara, dia pun bertanya, “Xiao Xi, kamu kenapa? Apakah kamu mengkhawatirkan direktur Mu?”

Xia Zixi mendongak, sekilas melihatnya, kemudian menggelengkan kepala dengan diikuti senyuman, “Tidak apa-apa!”

“Nomor telepon direktur Mu masih belum bisa dihubungi kan!”

Xia Zixi mengangguk.

“Mungkin karena lagi sibuk, kamu tenang saja, aku percaya dengan kemampuan direktur Mu, dia pasti akan mengatasi masalah dengan cepat!” Kata Keke.

Xia Zixi menganggukkan kepala. Sekarang dia juga hanya bisa berpikiran begitu.

“Sekarang pesawat hilang kontak, untungnya direktur Mu tidak berada di dalam pesawat itu, ini adalah hal yang paling beruntung!” Kata Keke.

Saat membicarakan ini, hati Xia Zixi bagai ditusuk oleh sesuatu. Dia kemudian tersenyum, mengatakan pada dirinya sendiri bahwa tidak mungkin terjadi apa-apa padanya!

Dengan begitu, sehari dilalui olehnya.

Seluruh kota, bahkan seluruh dunia terbenam dalam dunia berita pesawat yang hilang. Xia Zixi juga menyerupai atmosfer ini, tenggelam dalam dunia khawatir.

Setelah pulang kerja, Ake langsung mengantarnya pulang. Dia merasa sangat kantuk, tetapi tidak memiliki niat tidur. Ponsel menelepon nomor itu berulang-ulang kali, tetapi kata-kata yang terdengar selalu sama pada setiap kalinya.

Makan malam pun tidak dimakannya, Xia Zixi langsung berbaring di atas ranjang, setiap malam Mu Shaotian selalu meneleponnya, dia terus memeluk harapan semacam ini dan terus berpikrian seperti ini, terus menunggu sampai dirinya tertidur… …

Namun, ponselnya tetap saja tidak berdering sekalipun… …

Esok hari.

Xia Zixi terbangun dari mimpi. Dia bermimpi Mu Shaotian sudah pulang, tetapi ketika dia berjalan mendekatinya, Mu Shaotian menghilang, tidak peduli bagaimana dia berteriak, bagaimana dia mencarinya. Mu Shaotian bagai menghilang dari dunia ini. …

Duduk di atas tempat tidur, jantung berdetak kencang, mimpi itu begitu nyata, bagai benar-benar terjadi. Duduk di sana, dia berpikir sangat lama, barulah perlahan-lahan terlepas dari mimpi.

Mengambil ponsel dan melihat, masih saja tidak ada satu pun panggilan masuk, dia agak merasa sedih.

Sekilas merapikan, dia kemudian berangkat ke perusahaan.

Baru saja tiba di perusahaan, turun dari mobil dan berjalan masuk, keributan datang dari belakang Xia Zixi, dia membalikkan kepala, langsung menampak Jason dan beberapa orang berjalan masuk dengan tampang lelah... ...

Namun, di antara begitu banyak orang, tidak ada Mu Shaotian.

“Jason!”

Ketika melihat Xia Zixi, Jason tertegun, dia memikirkan ribuan cara untuk menyampaikan ke Xia Zixi, tapi malah tidak terpikir akan ketemu di situasi seperti ini.

“Nona Xia… …”

“Di mana Mu Shaotian?” Tanya Xia Zixi, dia memandangi mereka, tidak ditemukan sosok yang familiar, firasat buruk itu semakin menghantui benaknya.

Jason menatap Xia Zixi, “Direktur Mu tidak apa-apa, dia akan pulang beberapa hari lagi!”

“Benarkah? Kalau begitu bisakah kamu menghubunginya?” Tanya Xia Zixi.

Jason mengangguk, “Nanti direktur Mu akan melakukan rapat online dengan aku, ayo kita bicarakan di kantor saja!”

Xia Zixi mengangguk, mendengar itu, dia tentunya senang, sama sekali tidak memikirkan hal lain, mengikuti Jason naik ke lantai atas.

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu