Istri Yang Sombong - Bab 703 Solusi 3

"Kabar kamu masuk rumah sakit sudah tersebar keluar, pokoknya, sangat kacau!"

Xia Zixi berpikir sejenak, "Aku berencana mengadakan konferensi pers!"

Menghadapi idenya, Mu Shaotian tidak kaget, sebaliknya malah seperti sudah terduga olehnya sejak awal, "Kamu sudah yakin?" Tanya dia dengan alis terangkat.

Karena selain ini, mereka tidak memiliki cara lain untuk membuktikannya, tidak mungkin membuat DNA palsu, lalu memberi tahu mereka, Xia Zixi adalah putri kandung Xia Tian.

Ini adalah penipuan publik, jika terungkap, mereka tidak akan lagi bisa mengklarifikasi diri, jadi cara terbaik adalah mengadakan konferensi pers untuk menjelaskan semua hal.

Xia Zixi mengangguk, "Iya!"

"Baik, asalkan kamu mau, aku akan mendukungmu!" Kata Mu Shaotian, menghadapi keputusannya, dia memberi 100% dukungan.

Xia Zixi tersenyum.

Saat ini, Nyonya tua berkata dengan tidak senang, "Orang-orang ini benar-benar aneh, apakah kita harus menjelaskan pada mereka apa yang sebenarnya terjadi? Apa hubungan mereka dengan masalah ini!"

Melihat Nyonya Tua tidak senang, Nyonya Muda Mu mendekatinya, "Karena berposisi tinggi, tentunya harus mengorbankan beberapa hal, walau kita tidak bersedia, kita tetap tidak bisa menghindarinya!"

Apa yang dikatakan Nyonya Mu tidak salah.

Karena berposisi di ketinggian, ketinggian yang tidak mampu dicapai oleh orang lain, sehingga menjadi buah mulut orang-orang pada saat bersantai, Nyonya Tua mengerti, hanya saja, dia tidak tega melihat Xia Zixi begitu.

"Xiao Xi, apa pun yang terjadi, nenek akan selalu mendukung kamu, kamu selamanya adalah bagian keluarga Mu!" Kata Nyonya Tua.

Xia Zixi memberi senyuman pada Nyonya Tua, "Nenek, ada dukungan dan kasih sayang kalian, aku sudah merasa sangat tercukupi, kalian tenang saja, aku akan baik-baik saja!"

"Iya!" Nyonya Tua menganggukkan kepala.

Xia Zixi tersenyum, kemudian barulah orang-orang di ruangan merasa rileks.

Awalnya identitas Xia Zixi memang sudah merupakan sebuah misteri, saat ini Xia Zixi pingsan dan dirawat di rumah sakit karena didesak dan ditanya oleh para wartawan secara paksa, orang-orang pada mendiskusikan masalah ini di sosial media.

Ada yang mengatakan Xia Zixi berpura-pura pingsan, ada juga orang yang bilang wartawan tidak berhati nurani, demi mendapatkan berita, mereka menyampingkan moral.

Pokoknya, variasi komentar bersebaran di sosial media, beberapa orang yang pada dasarnya tidak suka melihat hal-hal semacam ini, sekarang juga ikut terpengaruh, mulai memperhatikan berita ini.

Dan, An Ruoman juga menampak berita ini.

Dia seketika bengong.

Raut muka sedikit buruk, segera membuka Weibo, mencari foto Xia Zixi ketika pingsan.

Saat itu ada yang memotret, Mu Shaotian memeluk Xia Zixi, dengan gelisah berjalan ke mobil.

An Ruoman tahu, Xia Zixi tidak perlu berpura-pura, dia sama sekali tidak perlu berbuat demikian.

Jadi, benar-benar terjadi sesuatu padanya... ... ...

Dalam hati An Ruoman merasa bersalah, tetapi lebih banyak khawatir, dia mengeluarkan ponsel dan hendak melakukan panggilan telepon, tetapi malah tidak tahu mau menelepon siapa.

Sejenak, dia tidak bisa tenang, sangat menyesal.

Dia sama sekali tidak menyangka masalah akan berkembang menjadi begini.

Saat itu dia tidak seharusnya... ...

An Ruoman sangat cemas, berjalan bolak-balik di dalam kamar.

Pada akhirnya, dia tetap tidak bisa menyaingi penyesalan di dalam hatinya, menenteng tas dan keluar.

Di dalam rumah sakit.

Melihat kamar pasien tempat Xia Zixi berada penuh dengan orang, An Ruoman tidak jalan mendekat, memandang di samping, memandang dari jauh.

Dia sama sekali tidak tahu harus bagaimana melangkah maju, lebih tidak tahu bagaimana menghadapinya.

Dan juga, dia sendiri tidak ingin menghadapinya, tidak ingin melangkah maju.

Saat ini, dia bertanya pada seorang perawat, mendapatkan kabar bahwa Xia Zixi baik-baik saja, barulah dia merasa lega.

Bagaimanapun, dia tidak pernah berpikir untuk merenggut nyawa siapa pun.

Setelah mengetahui Xia Zixi tidak apa-apa, dia pun hendak meninggalkan rumah sakit.

Dudu dan Keke serta A Shu yang mendapat kabar juga datang untuk menjenguk, kebetulan Dudu dan An Ruoman saling berpapasan.

An Ruoman tidak sadar, langsung pergi dengan kepala tertunduk, sebaliknya, Dudu melihat punggung belakangnya, kening berkedut.

"Kenapa?" Tanya A Shu padanya.

Barulah Dudu kembali fokus, "Er, tidak ada!"

"Ayo, masuk!"

"Iya!" Dudu mengangguk, mereka berdua melangkah ke arah ruangan, memandang A Shu, Dudu tiba-tiba teringat sesuatu, "Pakai masker, jika orang lain mengenali kamu, entah apa lagi yang akan ditulis oleh para wartawan!"

A Shu tidak berkomentar, langsung mengambil masker dan mengenakannya.

"Sudah, ayo!" Kata Keke.

Barulah mereka bertiga melangkah masuk.

"Xiao Xi, bagaimana kondisimu? Tidak apa-apa kan?" Dudu berjalan masuk, langsung bergegas menanyakan kabar Xia Zixi.

Xia Zixi duduk di atas ranjang, melihat mereka datang berbarengan, tersenyum, "Bukankah aku baik-baik duduk di sini?"

"Apa yang sudah kubilang, setelah keluar dari rumah sakit, kita harus pergi sembahyang, lihatlah, kita tidak pergi, sekarang kamu masuk rumah sakit lagi, apa pun itu, setelah keluar kali ini, bagaimanapun kita harus pergi sembahyang!" Kata Dudu, mengenai hal-hal mistik seperti ini, dia selalu memilih untuk percaya keberadaannya daripada tidak, selama setahun ini, Xia Zixi sudah masuk rumah sakit beberapa kali.

"Iya, iya, iya!" Xia Zixi menurutinya, jika tidak, dia tidak tahu Dudu akan mengomel sampai kapan.

Dengan begitu, barulah Dudu tidak mengomelinya lagi.

Saat ini, Keke melihat Xia Zixi, "Kamu tidak tahu, kami terkejut setengah mati saat mendapat kabar kamu masuk rumah sakit!" Biasanya pingsan memang bukan hal besar, tetapi sekarang dia sedang hamil, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi, sehingga mereka sangat cemas.

Memandang Keke, Xia Zixi tersenyum, "Maaf sudah membuat kalian cemas, aku bahkan belum sempat untuk memberi tahu kalian bahwa aku baik-baik saja!"

"Tidak datang menjengukmu langsung, bagaimana mungkin aku bisa tenang!"

Meskipun belum lama sejak Xia Zixi kenal Keke, tetapi Xia Zixi benar-benar dapat merasakan kepedulian Keke padanya, dia memegang tangan Keke, kata-kata sudah tidak mampu menyampaikan rasa terima kasihnya terhadap Keke.

Dudu memandangnya, "Oh iya, tadi aku melihat kakak iparmu pergi, tidakkah dia datang bersama dengan abangmu?"

"Kakak ipar?" Xia Zixi mengernyit.

"Iya, saat aku masuk, aku melihat dia berjalan keluar!"

Xia Zixi sekilas melihat Mu Shaotian, Mu Shaotian malah segera bangkit dan berjalan keluar.

"Ke-kenapa?" Tanya Dudu, situasi memberi tahunya, terdapat kejanggalan.

Meski dia tidak akrab dengan An Ruoman, tetapi mereka juga pernah bertemu beberapa kali, dia juga menghadiri acara pernikahan mereka, pokoknya bukan saling tidak kenal, ataupun orang yang tidak saling menyapa ketika ketemu, tapi tadinya raut muka An Ruoman memang tidak baik, seperi ada sesuatu.

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu