Istri Yang Sombong - Bab 675 Pacar Ning Xi (1)

Tepat ketika Dudu sedang sembarang berpikir, A Shu menatapnya, “Tetapi, aku ada syarat!”

Dudu mengedipkan matanya, “Apa syaratnya?”

“Kecuali kamu menjadi asistenku!”

“Aku?” Dudu agak tidak berani percaya dan menunjuk pada dirinya sendiri.

A Shu mengangguk, “Iya!”

Hati terasa senang yang tak terkatakan, tetapi masih saja berpura-pura tenang, “Mengapa aku?”

“Karena kalau kamu berada di sisiku, aku baru bisa tenang!” A Shu berkata dengan lembut.

Hati Dudu sekali lagi berantakan, sangat kacau dan terasa manis, segala perasaan memasuki hati.

“Bagaimana? Maukah menemaniku?” A Shu bertanya.

“Tetapi, aku masih harus mengurus toko.....” Dudu berkata.

“Tokomu sudah sangat terkenal, kalau memperkerjakan beberapa orang lagi, pasti dapat mengurusnya!” A Shu berkata.

“Tetapi....”

“Sudahlah, makan dulu, kalau kamu benar tidak mau, menolak saja!” A Shu berkata, lalu menariknya berjalan ke arah meja makan.

“Aku, aku cuci muka dulu!” Dudu berkata, berbalik badan berjalan ke arah kamar mandi.

A Shu melihatnya, tersenyum dan lanjut menyusun barang-barang.

Setelah Dudu keluar, langsung makan yang sudah disiapkan.

“Makanlah!” A Shu berkata.

Dudu mengangguk, duduk di hadapannya.

Keduanya sedang makan, sambil makan Dudu sambil mengangkat kepala dan menatapnya, dia ingin mengatakan sesuatu, namun tidak tahu apa yang seharusnya dia katakan.

“Ada apa? Apa yang ingin kamu katakan? A Shu bertanya.

Dudu melihatnya, “Aku menyangka, kamu tidak akan kembali lagi!”

Membicarakan ini, gerakan A Shu tertegun, mengangkat kepala menatap Dudu, “Jadi semalam kamu tidur di ruang tamu, karena sedang menungguku?”

Dudu, “.......”

Adakah dirinya mengatakan maksud seperti begini?

Dia mengedipkan matanya, menundukkan kepala dan makan, “Mana ada, aku hanya agak lelah, tidak sengaja tertidur di sana!”

“Benarkah?”

“Iya!” Dudu berkata, dia tidak akan mengakui semalam menunggunya di sana hingga tertidur.

A Shu tidak terus bertanya padanya, hanya menatapnya dan tersenyum, “Ayo makanlah!”

Dudu juga terus makan, tetapi sudut mulutnya terangkat tanpa alasan....

Setelah makan, keduanya pergi ke toko.

Di sepanjang jalan, Dudu terasa sangat senang tanpa alasan, setelah tiba di toko, An An dan pelayan satu lagi segera mendekatinya.

“Kakak Shu, siapakah orang yang semalam itu? Dan karena hal dia mencarimu?”

“Oh ya, kelihatannya sangat kaya!”

A Shu hanya tersenyum melakukan kerjaannya, seolah-olah tidak mendengar apa yang mereka katakan.

“Kakak Shu, kamu tidak tahu, semalam setelah kamu pergi, Kakak Dudu bagaikan kehilangan roh, tidak mengatakan sepatah kata pun, terlihat sangat tidak senang!”

Ketika membicarakan Dudu, A Shu barulah menimbulkan sedikit emosional, memutar kepala menatap An An.

An An malah tersenyum dan berjalan ke samping.

A Shu berdiri di sana, melihat Dudu yang sedang sibuk, sudut mulutnya terangkat.

Sepanjang hari, banyak yang harus dikerjakan.

Hingga sore hari, ketika baru selesai sibuk, ponsel A Shu berdering.

Melihat nomor panggilan, wajah A Shu langsung berubah, meskipun agak aneh, namun terlihat oleh Dudu.

Lalu, A Shu mengambil ponsel dan berjalan ke arah samping.

“Halo......”

“Maaf, aku........”

“Dia akan menyetujuimu!” A Shu belum selesai berkata, ponsel di tangannya hilang direbut, melihat wanita di depannya ini, dia malah mengambil ponsel dan tersenyum berkata, kemudian menutupnya.

“Kamu.....”

“Aku menyetujuimu!” Dudu berkata.

A Shu tertegun, dia tidak terduga Dudu akan menyetujuinya.

Pada saat ini, Dudu berkata, “Menjadi asisten seorang aktir terkenal , jauh lebih bagus daripada membuka toko, dan yang paling penting, setelah kamu menjadi aktor besar, bukankah tokoku akan lebih terkenal? Aku bisa memperluas atau bahkan membuka cabang!” Dudu tersenyum berkata.

Mendengarkan pikirannya, A Shu tersenyum, berjalan mendekatinya dan berkata, “Apakah kamu benar menyetujuinya?”

Dudu mengangguk, “Ya, apa yang kamu katakan benar, aku boleh mencari beberapa orang lagi untuk mengawasi tokoku, dan kadang-kadang aku juga boleh kembali dan melihat, tidak akan ada masalah!”

“Apakah kamu sudah mengambil keputusan?”

Dudu mengangguk, tersenyum bagai bunga mekar.

A Shu melihatnya, sudut mulutnya terangkat, “Dudu, terima kasih......”

Hari pernikahan semakin dekat, hanya tersisa waktu sebulanan, benar-benar ada banyak hal yang harus diurus.

Meskipun Xia Zixi sudah tidak membutuhkan apapun lagi, namun masih ada beberapa hal yang harus dikerjakan, sebagai pengantin wanita, ia masih harus mengurus beberapa hal.

Misalnya, membeli pakaian, melihat undangan atau segalanya.

Xia Zixi masih harus memeriksanya, selesai belanja Xia Zixi langsung pergi ke perusahaan Mu Shaotian.

Mu Shaotian sedang sibuk bekerja, sedangkan Xia Zixi duduk makan buah-buahan di sofa, melihat berita di ipad, dan lainnya, kelihatannya wartawan berita mengetahui dengan jelas tentang jadwal kepergian mereka dalam beberapa hari ini.

Tepat ketika Xia Zixi menghela nafas para wartawan sangat bekerja keras, ponsel Mu Shaotian berdering.

Xia Zixi mengangkat matanya, dananya terlihat Mu Shaotian mengambil ponsel di atas meja, dan menjawab panggilan itu, “Halo......”

Baru saja menjawab, wajah Mu Shaotian langsung berubah.

Meskipun dia tidak mengatakannya, namun Xia Zixi dapat melihatnya.

“Bagaimana ini bisa terjadi?”

“Oke, aku tahu!”

Setelah menutup telepon, Mu Shaotian segera menekan jaringan internal.

“Jason, masuk!”

Setelah menutup telepon, Xia Zixi menatap Mu Shaotian, “Apa yang terjadi?”

Mu Shaotian mengerutkan kening, “Ning Xi keluar dari rumah sakit, tetapi tidak tahu ke mana dia pergi......”

Mendengar ini, Xia Zixi juga tertegun sejenak.

“Sudah bolehkah dia keluar dari rumah sakit?”

Mu Shaotian menggelengkan kepalanya, “Aku juga tidak tahu, aku agak sibuk akhir-akhir ini, jadi tidak pergi melihatnya!”

Ketika mereka sedang berbicara, pintu didorong terbuka dan Jason berjalan masuk, “Bos, apakah kamu mencariku?”

“Ning Xi hilang, segera mengirim orang untuk mencarinya, tidak peduli apapun, harus menemukannya!” Mu Shaotian berkata.

Jqson tertegun kemudian mengangguk, “Oke, aku tahu!” Setelah menjawab, Jason segera keluar.

Pada saat ini, Mu Shaotian juga tidak dapat konsen bekerja, dia bangkit dari kursinya, berjalan ke arah jendela, dapat terlihat dia sangat khawatir.

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu