Istri Yang Sombong - Bab 701 Satu Kalimat Dua Makna 2

Ada juga banyak wartawan di luar pintu rumah Xia, dapat dikatakan bahwa air pun tidak diberi jalan untuk lewat, mereka berteriak untuk meminta penjelasan dari keluarga Xia, tapi pintu tertutup rapat, tidak menampakkan sedikit pun niat untuk keluar melakukan wawancara.

Untungnya, terdapat pintu belakang, ada pengurus rumah tangga yang sudah menunggu di sana, langsung masuk melalui pintu belakang, tidak akan kedapatan oleh reporter.

Di ruang tamu.

Xia Zixi, Mu Shaotian, dan Xia Tian serta Xu Weiyin duduk di sana.

Apa yang membuat Xia Weiyin kaget adalah bahwa ternyata Xia Zixi sudah lama mengetahui hal ini.

“Sebenarnya, masalah ini adalah kesalahanku sudah merahasiakannya darimu, karena aku tidak tahu bagaimana menyampaikannya!” Kata Xia Tian dengan rasa bersalah.

Mendengar itu, Xia Zixi seketika lega, memasang senyuman, "Ayah, tidak peduli apakah aku tahu sekarang atau sudah lama, aku tetap putri kamu, apakah kamu berpikir, jika aku tahu, maka sesuatu akan berubah?" Xia Zixi bertanya.

Setelah mendengar kata-kata Xia Zixi, Xia Tian dan Xu Weiyin saling bertatapan satu sama lain, tentu saja tidak akan ada perubahan pada mereka, sejak awal mereka sudah tahu bahwa Xia Zixi bukan anak kandung mereka, tetapi mereka tetap memperlakukannya sebagai anak kandung sendiri, yang ditakutkan mereka adalah Xia Zixi akan memiliki pemikiran yang berbeda tentang hal ini.

“Tentu saja tidak!” Jawab Xu Weiyin, “Aku ... aku hanya takut kamu akan menyalahkanku, sehingga aku tidak memberi tahu kamu!”

Xia Zixi tersenyum, "Ayah, ibu, maaf, saat kecil aku tidak bisa berpikir, tapi sekarang aku hanya ingin memberi tahu kalian, apa pun yang terjadi, aku tetap adalah putri kalian, ini adalah fakta yang tidak dapat diubah!" Kata Xia Zixi dengan sangat serius.

Mendengar ini, Xia Tian dan Xu Weiyin saling memandang, hal yang dikhawatirkan mereka tidak terjadi, perasaan di hati mereka tidak bisa dideskripsikan.

"Xiao Xi... ... "Xu Weiyin meraih dan memeluk Xia Zixi, Xia Zixi juga memeluk balik Xu Weiyin.

Setelah bertahun-tahun, rahasia yang menimpa hati mereka masing-masing akhirnya terbuka, dan sekarang mereka merasakan kelegaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Mu Shaotian memandang mereka, sudut mulut melengkung.

Memberi penjelasan kepada wartawan adalah hal kecil, yang penting adalah mereka bisa bersatu dan damai seperti ini.

“Ayah, apa pandanganmu terhadap masalah ini?” Mu Shaotian bertanya pada Xia Tian, bagaimanapun harus ada sebuah penjelasan untuk masalah ini, ingin meredakan berita bukanlah tidak mungkin, tetapi tidak dapat menjamin orang-orang tidak akan menggosipkannya, sekarang pada dasarnya semua orang telah melihat berita ini, sulit untuk menyumbat mulut mereka.

Membahas ini, Xia Tian melihat Xia Zixi, "Aku menghargai pandangan Xiao Xi, apa pun yang ingin dia lakukan, aku akan mendukungnya!"

"Ayah... ..."

"Sejak kamu kecil, ketika aku menemukan kamu, sejak itu pun kamu adalah putriku, kamu dan Ziyu menempati posisi yang sama di dalam hatiku, tidak peduli apakah sekarang kamu mau mengakui ataupun menyangkal berita itu, aku akan menghargai pilihan kamu!"

Mereka memberikan Xia Zixi kebebasan untuk melakukan apa yang diinginkan, budi semacam ini, Xia Zixi takut tidak dapat membayarnya.

Dia seketika merasa dirinya sendiri sangatlah beruntung, bisa memiliki keluarga seperti ini merupakan karma baik yang dikumpulkannya selama beberapa kehidupan.

Begitu hal ini terbocorkan, orang yang paling senang tidak lain adalah A Hua.

Berhadapan dengan Rong Jin, ekspresinya senang, "Kak Rong, sekarang adalah suatu kesempatan!"

Rong Jin sedang menonton berita, banyak kerutan muncul di wajahnya yang seperti hasil karya ukiran, semua ini adalah kesaksian akan susah payahnya selama bertahun-tahun, hanya saja tatapannya yang mendalam tidak membiarkan orang menemukan sedikitpun emosinya.

Melihat Rong Jin tidak bicara, A Hua mengernyit: "Kak Rong... ..." Sejak acara pernikahan Xia Zixi, Rong Jin jarang bepergian, apalagi mengajak Xia Zixi keluar, tampaknya dia sengaja berjaga jarak dengan Xia Zixi.

Mendengar suara panggilan itu, Rong Jin mendongak, sekilas melihat A Hua, "Kenapa?"

"Tidakkah kamu merasa bahwa ini adalah sebuah kesempatan? Sekarang semua orang tahu bahwa Nona Xia bukan putri kandung keluarga Xia, kamu boleh reuni dan memperkenalkan identitasnya!" A Hua lebih tergesa-gesa daripada Rong Jin.

Dia bisa melihat, Rong Jin sangat ingin reuni dengan Xia Zixi, tetapi mempunyai banyak kekhawatiran, sekarang berita ini telah beredar, bahkan dia pun merasa ini adalah bantuan dari yang di atas.

Rong Jin tersenyum pahit, "Iyakah?"

"Tidakkah begitu? Sekarang semua orang sudah tahu, kamu boleh mempergunakan kesempatan ini untuk mengidentifikasi identitas Nona Xia yang sebenarnya!"

"Kalau kamu, apakah kamu akan terima?"

"Tentu saja!" A Hua menjawab dengan tegas.

"Tapi dia tidak akan!" Kata Rong Jin dengan sangat yakin.

A Hua mengerutkan alis, "Kenapa?"

"Terhadap seorang ayah yang tidak pernah melakukan tanggung jawab selama dua puluhan tahun, juga menyebabkannya kehilangan keluarga, apakah kamu akan terima?" Kata Rong Jin diikuti senyuman pahit, jangankan Xia Zixi, bahkan dia pun tidak bisa memaafkan dirinya sendiri, bagaimana mungkin dia meminta pemaafan dari Xia Zixi.

"Tapi, masalah dua puluhan tahun yang lalu membuat kamu terpaksa berbuat demikian!" Kata A Hua, kening berkedut, bersedih hati untuk Rong Jin.

Kelopak mata Rong Jin menutup, menghadap koran, tatapannya mengandung kesedihan, "Baginya, semua itu hanyalah alasan!"

"Walau dia bukan putri kandung keluarga Xia, tapi dapat dilihat, hubungannya dengan keluarga Xia sangat baik, berita ini tidak akan menyebabkan perubahan apa pun!" Kata Rong Jin

"Tapi... ... Apakah kita membiarkan masalah ini begitu saja?" Tanya A Hua.

"Masalah ini, kamu jangan ikut campur!" Rong Jin memerintah.

"Kak Rong!"

"Aku sudah bilang, masalah ini jangan diungkit lagi!" Rong Jin berkata, dia jarang menggunakan nada perintah terhadap A Hua, tapi begitu dia berkata demikian, itu menandakan ketegasannya akan keputusan itu sangatlah kuat.

Akhirnya, A Hua mengangguk, "Baiklah, aku sudah tahu... ..."

Pandangan Rong Jin fokus pada koran.

Dia juga ingin reuni dengan Xia Zixi, menikmati kebersamaan keluarga, hanya saja, dia tidak boleh mengambil resiko ini... ...

Dia mending membiarkan Xia Zixi hidup tenang dan damai seperti ini.

Masalah dia dan Xiao Le, dia tidak ingin membebankan Xia Zixi.

Xiao Le... ...

Jika ini adalah hukumanmu untukku, maka, aku pun akan menerimanya!

Xia Ziyu berdiri di depan jendela dari lantai ke langit-langit, menghadap ke pemandangan di lantai bawah.

Setiap kali dia berdiri di sini, maka merupakan waktunya untuk memikirkan hal-hal, dia suka melihat orang-orang berada di bawahnya, ini memungkinkannya untuk berpikir bebas, seolah-olah semua orang terinjak di bawah kakinya.

Terungkapnya hal ini sedikitnya menimbulkan dampak terhadap perusahaan, saham turun, departemen hubungan masyarakat tidak henti melayani panggilan masuk, semua panggilan itu bermaksud ingin mengundang Xia Ziyu untuk melakukan wawancara, tetapi semuanya ditolak satu per satu.

Bahkan beberapa pemegang saham yang ingin menemui Xia Ziyu juga terhalang di luar pintu, saat ini, dia tidak ingin menemui siapa pun.

Sebenarnya, jika hal ini terjadi pada sebelumnya, dia setidaknya akan merasa sedikit senang.

Karena dengan begitu, apa pun yang dia lakukan, dia tidak akan dicap jelek.

Namun sekarang, begitu hal ini terbocorkan, suasana hatinya amat kacau.

Tidak ada perasaan senang seperti dulu.

Pemikiran pertamanya adalah, An Ruoman yang membocorkan hal ini.

Selain dia, seharusnya tidak ada orang yang akan melakukan ini, juga tidak banyak orang yang mengetahui hal ini.

Memikirkan ini, Xia Ziyu menarik napas dalam-dalam.

Apakah An Ruoman melakukan ini untuk membulatkan keinginannya? Atau ada maksud lain?

Dia mengeluarkan ponsel, melakukan panggilan telepon, segera, panggilan tersambung.

"Ada apa?" Setelah panggilan terhubung, An Ruoman langsung bicara, tidak basa-basi.

"Kenapa berbuat demikian?" Xia Ziyu juga tidak berkata panjang lebar, langsung menanyakan inti, seolah-olah telah yakin bahwa dialah yang melakukan ini.

An Ruoman tidak menyangka, maksud kedatangannya adalah untuk berinterogasi.

"Aku tidak mengerti apa yang kamu katakan!" An Ruoman berpura-pura bodoh.

"Apakah kamu tahu konsekuensi dari masalah ini?" Dia terus bertanya, tatapan memandang keluar, tenang tak beremosi, jika bukan karena dia sedang berbicara, memang dapat menimbulkan kecurigaan bahwa dia adalah sebuah ukiran.

"Kenapa? Tidak tega?" An Ruoman memegang ponsel, bertanya dengan dingin.

"Aku cuman mau tahu, apakah kamu melakukan ini untuk membulatkan keinginanku, atau untuk menurunkan saham Grup Xia?" Tanya Xia Ziyu.

Satu kalimat ini mengandung dua makna, setelah mendengar itu, raut muka An Ruoman memburuk, tangan yang menggenggam ponsel juga memucat.

Novel Terkait

My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu