Istri Yang Sombong - Bab 532 Meminta Kompensasi 2

Suaranya menawan.

Di malam yang kabur ini, suara itu juga menambahkan semacam pesona seram.

Xia Zixi malas untuk meresponsnya, hanya melontarkan satu kalimat, “Aku tidur dulu, terserah kamu mau ngapain!”

Terserah?

Mendengar itu, alis Mu Shaotian terangkat.

Tentunya dia berpikir sesuai apa yang dikiranya.

“Oke, terserah… …” Sambil berkata, tangan menjulur masuk ke dalam selimut Xia Zixi, menjelajahi kulit Xia Zixi yang lembut dan halus.

Baru saja tersentuh, Xia Zixi segera bangun, menghentikan tangan Mu Shaotian, “Mu Shaotian, jangan main lagi, aku benar-benar sangat capek!” kata Xia Zixi.

Melihat ekspresi Xia Zixi, Mu Shaotian tidak tahan untuk tawa, “Iya, tidak main lagi, aku pergi mandi dulu, selesai mandi baru beresin kamu… …”

Xia Zixi langsung menampilkan senyuman yang menggoda, “Tuan Mu, cepatlah pergi… …”

Mu Shaotian memandangnya, mulut membentuk senyuman seram, "Aku akan membereskanmu begitu aku keluar!" Selesai berkata, dia mencium wajah Xia Zixi dengan dalam sebelum dia bangkit dan berjalan menuju kamar mandi.

Xia Zixi berbaring di sana, memandang punggung Mu Shaotian, bibir melengkung… ...

Berlalu lebih dari setengah jam, setelah Mu Shaotian keluar dari kamar mandi, Xia Zixi sudah berbaring dan tidur. Niat dia yang awalnya ingin menghukum Xia Zixi pun lekas hilang dalam sekejap.

Melangkahkan kaki ke sana, berbaring di tempat tidur, melihat wajah tidur Xia Zixi, tiba-tiba terasa sangat sunyi, dia tahu Xia Zixi lelah setelah bolak-balik selama beberapa hari, dia pun tidak mau membuatnya semakin capek lagi, hanya sekadar mencium dengan lembut di bibirnya. Lalu, memeluk dia untuk tidur… ...

Beberapa hari nanti, dia pasti akan benar-benar menjadikan Xia Zixi sebagai miliknya! ! !

Keesokan hari.

Di perusahaan.

Saat bertemu Ling Xiaoyun, Xia Zixi agak kaget.

Hanya beberapa hari setelah dia melakukan aborsi, dia kembali muncul di rumah sakit lagi.

Dia benar-benar bisa melakukan apa saja agar orang lain tidak mencurgainya.

Melihat Xia Zixi menatapnya, sudut mulut Ling Xiaoyun dengan dingin terangkat, "Kenapa? Nona Xia sangat kaget melihat aku di sini?"

“Memang sangat kaget!” jawab Xia Zixi dengan santai.

Seketika, dia merasa hubungannya dengan Ling Xiaoyun amat melelahkan.

Jika bukan karena Ling Xiaoyun terus berinisiatif untuk menyakitinya, dia tidak akan mempedulikannya.

Ling Xiaoyun mencibir. "Xia Zixi, jangan berpikir kamu bisa berhasil dengan melakukan sesuatu di balik layar. Aku beri tahu kamu, tidak peduli apa pun yang kamu lakukan, hasilnya tetap akan sama, aku menang, kamu kalah!" Ucap Ling Xiaoyun sekata demi sekata, nada suara itu, seolah-olah dia sudah menang.

Mendengar itu, Xia Zixi tersenyum, “Nona Ling, apakah kamu tidak tahu ada suatu pepatah mengatakan, jika tidak berbuat jahat, maka tidak akan takut akan ada hantu yang mengetuk pintu di tengah malam, kalau kamu memang baik, apa yang kamu takutkan dari aku?”

“Dan juga, aku tidak pernah menganggap kamu sebagai lawan aku!” Kata Xia Zixi, nada suara dan senyumannya itu penuh sindiran.

Memang benar, dia tidak pernah menganggap Ling Xiaoyun sebagai lawan, dia juga tidak pernah berniat untuk bersaing dengannya. Di matanya, dia bukan lawan.

Apa yang menjadikan Ling Xiaoyun seperti sekarang ini, semuanya adalah karena dirinya sendiri.

Ling Xiaoyun menyeringai, "Xia Zixi, lihai berbicara tidak ada gunanya. Suatu hari nanti, kamu pasti akan menyesal karena pulang ke Kota A!"

Xia Zixi berdiri di sana dan tersenyum, tidak meresponsnya lagi, Ling Xiaoyun sekilas melihat Xia Zixi, lalu berbalik badan dan pergi.

Pada sore hari, karena toko baru Dudu akan segera dibuka, jadi Dudu meminta Xia Zixi untuk menemaninya membeli barang-barang yang dibutuhkan. Oleh karena itu, setelah pulang kerja, Xia Zixi pergi ke kantor Mu Shaotian.