Istri Yang Sombong - Bab 587 Dudu Terluka 6

“Tidak, kamu tidak boleh minum, kamu masih belum sembuh!” Dudu segera menolak.

Namun, terlihat jelas, saat A Shu mengatakan kalimat ini, Dudu ingin minum…

“Minum sedikit tidak apa-apa!” Kata A Shu.

Akhirnya, Dudu percaya, “Baik, aku pergi beli!”

“Di dalam kulkas ada!” Kata A Shu.

Dudu terbengong, kemudian berdiri dan keluar untuk mengambil bir di kulkas.

Setelah mengabil bir, Dudu mengambil satu gelas, dia menuangkan sedikit ke gelas A Shu, dan dirinya langsung menggunakan botol bir itu.

“Kamu hanya boleh minum sedikit!” Dudu memerintahnya.

Melihat gelas birnya…sepertinya paling banyak hanya bisa sekali minum!

A Shu tahu, Dudu ingin membuat dirinya mabuk.

A Shu tidak berbicara.

Saat ini, Dudu melihatnya, “Ayo, kita minum bir ini, anggap saja kita saling mengenal lagi!”

A Shu tidak berbicara, kemudian mengambil gelasnya.

A Shu langsung minum, bir yang ada di gelasnya sudah habis.

Dudu juga minum seteguk, orang pada bilang minum bir bisa melampiaskan kemarahan, Dudu hanya minum seteguk, tiba-tiba dia merasa semua masalahnya telah hilang.

Perasaaan semacam ini sangat enak, jadi dia terus minum bir.

A Shu duduk di sana, dia melihat Dudu terus minum bir, dan bir yang ada digelasnya sendiri sudah habis...

Dudu semakin minum semakin banyak.

A Shu juga mengambil satu botol bir dengan diam dan kemudian dia minum, Dudu sama sekali tidak melihatnya.

Dia hanya tahu setelah birnya habis, dia harus pergi mengambil bir lagi dari kulkas.

Tidak ada banyak barang di rumah A Shu, tapi bir paling banyak.

Setelah minum, Dudu berubah menjadi senang, dia melihat A Shu, “Bodoh, kamu tahu tidak? Saat pertama kali aku melihatmu, aku benar-benar sangat membencimu, tapi sekarang aku tidak terlalu membencimu lagi...”

A Shu melihat Dudu, dia tidak berbicara, dengan diam menemani Dudu.

Setelah berkata, Dudu menangis.

“Apakah kamu tahu apa yang telah aku alami hari ini? Orang yang kusuka selama sepuluh tahun, aku melihatnya bersama dengan wanita lain...” Mengatakan ini, Dudu mengingat adegan itu lagi, dia semakin sedih dan semakin banyak minum bir.

A Shu melihat Dudu dengan mengerutkan alis.

Tidak menyangka, ternyata Dudu tidak senang karena masalah ini...

Melihat Dudu terus minum, A Shu mengerutkan alis, dia mengulurkan tangan dan menghentikannya, “Jangan minum lagi, kamu sudah terlalu banyak minum!”

“Tidak, aku mau minum, kamu tidak tahu, aku menyukainya sudah sepuluh tahun, aku pikir aku akan bersama dengannya, tapi aku tidak menyangka semua ini bisa berubah menjadi seperti ini!” Kata Dudu, setelah berkata, air matanya menetes keluar.

Setelah memikirkan ini, Dudu mengusap air matanya, kemudian dia berusaha tersenyum, “Tapi tidak apa-apa, dalam sebuah buku mengatakan, cinta pertama selalu digunakan untuk percobaan!” Setelah berkata, Dudu minum lagi.

A Shu melihatnya, dia tidak tahu bagaimana cara menasehatinya, dia hanya bisa menemaninya, dan menjadi pendengarnya.

“Kedepannya, aku pasti bisa sangat bahagia, sangat bahagia...” Dudu berkata, sambil berdiri, karena dia minum banyak bir, kemudian terbaring di sana dan tidur.

Melihat Dudu seperti ini, A Shu mengerutkan alis, hingga Dudu tidur dengan nyenyak, dia baru turun dari tempat tidur, dan memeluk Dudu ke tempat tidur, meskipun menggunakan tenaga kuat hingga menyebabkan luka yang ada di perutnya terbuka, A Shu hanya mengerutkan alis, tanpa mengeluarkan suara apapun.

Setelah memeluk Dudu ke tempat tidur, A Shu merapikan selimutnya, kemudian melihat pipinya merah, A Shu langsung tahu Dudu sudah terlalu banyak minum.

Tidurlah, setelah tidur, kamu tidak akan memikirkan masalah ini lagi.

Tidak terlalu banyak pikir, A Shu langsung berjalan ke arah sofa dan tidur...