Istri Yang Sombong - Bab 450 Jam Tangan Couple 2

“Jam tangan couple, sekarang kamu sudah jadian dengan Bos Mu???” Keke bertanya dengan bersemangat sambil menatap Xia Zixi dengan penuh keingintahuan.

“Aku…. Tidak tahu harus bagaimana mengatakannya!”

“Apanya yang tidak tahu harus bagaimana mengatakannya, kalian sekarang sudah memakai jam tangan couple, masih tidak mengaku juga?!”

Xia Zixi : “…..”

Jam tangan ini urusannya lain lagi.

Xia Zixi tidak tahu apakah Mu Shaotian bermaksud seperti itu juga atau tidak, namun jam tangan ini memang benda untuk memastikan keamanannya.

Dia tidak bisa menjelaskannya.

Akhirnya ia juga tidak menjelaskan apapun.

“Intinya jangan bilang siapa-siapa!” Xia Zixi berkata pada Keke.

Mendengar ini, Keke semakin yakin Xia Zixi mengakuinya, sehingga membuatnya semakin bersemangat, “Benar-benar ada api ada asap ya, Xia Zixi, kamu sungguh pandai menutupinya!”

Xia Zixi, “…. Nona Keke, apakah ini termasuk pujian?”

“Menurutmu!” Keke berkata, “Bisa-bisanya menyembunyikannya dariku selama itu, katakan, sudah sejak kapan?”

“Sejak memakai jam tangan!” Xia Zixi tahu kalau dia harus memberikan jawaban, kalau tidak dia pasti akan terus menanyakannya.

“Kemajuannya cukup cepat juga!” Keke tidak sanggup menahan mulutnya untuk tidak mengomentari.

“Masalah ini untuk sementara waktu aku tidak ingin membiarkan orang dikantor tahu, jadi…..”

“Ok, aku mengerti, aku tidak akan mengatakannya pada siapapun!” Keke berkata sambil tersenyum.

Mendengar ini, Xia Zixi tersenyum, “Aku traktir kamu kali ini!”

“Makanan untuk menutup mulut?”

“Iya!”

“Baiklah, kalau begitu aku harus pesan banyakan!” sambil berkata, Keke mengangkat tangannya, “2 porsi lagi!”

Xia Zixi melihatnya sambil tersenyum, tidak mengatakan apapun lagi.

Setelah makan, keduanya naik keatas.

Mereka memiliki rahasia masing-masing, membuat mereka semakin terlihat akrab.

Cukup melalui sebuah lirikan mereka sudah bisa tahu apa yang dipikirkan oleh masing-masing.

Lalu satu hari berlalu lagi.

Ketika pulang kerja, Xia Zixi menerima telepon, Mu Shaotian yang menelepon.

“Kenapa?” Xia Zixi bertanya ketika mengangkat telepon.

“Sekarang aku ada urusan mendadak, sedang berada diluar, tidak bisa kerumah sakit menengok nenek bersamamu, aku akan meminta Jason meninggalkan kunci di kantor, kamu bawa mobil kesana terlebih dahulu, nanti aku akan menyusul!” Mu Shaotian berkata.

Mendengar ini, Xia Zixi berpikir sejenak, “Aku bisa naik kendaraan umum kesana!”

“Bawa mobil saja, aku nanti mau pakai mobilnya!” Mu Shaotian berkata.

Mendengar ini, Xia Zixi mengangguk, “Baiklah!”

“Em, ketika membawa mobil hati-hatilah!” Mu Shaotian berpesan.

Ucapan ini membuat Xia Zixi merasa ada suatu perasaan yang sulit dikatakan.

Lalu ketika pulang kerja, setelah karyawan sudah pulang, Xia Zixi berjalan kekantor Mu Shaotian.

Jason sedang menunggunya disana.

“Nona Xia………” Jason langsung menyapa ketika melihat Xia Zixi.

Xia Zixi membalas sapaannya dengan senyuman, lalu tiba-tiba teringat sesuatu, “Oh, iya, waktu itu mobilmu……..”

“Mobilnya sudah kembali, tidak apa-apa!”

“Oh, baguslah kalau begitu, maaf, memarkir mobilmu sejauh itu!” Xia Zixi berkata dengan penuh rasa bersalah.

Mendengar ini, Jason tersenyum, “Tidak apa, oh iya, bukankah Nona Xia datang untuk mengambil kunci?!”

“Em!” Xia Zixi mengangguk.

“Aku ambilkan!” Jason berkata.

Xia Zixi mengangguk, lalu Jason berbalik dan pergi mengambilkan kunci, ketika keluar Xia Zixi masih berdiri disana, “Nona Xia, ini kuncinya!”

“Terima kasih!” Xia Zixi berkata sambil tersenyum.

“Nona Xia terlalu sungkan, urusan bos adalah urusanku juga, dan urusanmu merupakan urusan bos juga, jadi urusanmu juga urusanku!” Jason berkata.