Istri Yang Sombong - Bab 337 Bukan Wanita 2

Mu Shaotian menatap dia, lalu mengucapkan beberapa patah kata, “Tunggu disini, kita harus menunggu orang datang menolong!”

“Tapi…. Tubuhmu terluka…sedangkan sudah malam dan kita disini, apakah ada orang yang tahu?” Xia Zixi balik bertanya, dia sendiri sebenarnya tidak apa-apa, hanya saja Mu Shaotian melindunginya dan jatuh terguling dari atas, sekujur tubuhnya pasti penuh dengan luka.

“Aku tidak apa-apa!” Mu Shaotian menjawab tapi tidak berani menggerakkan tubuhnya, kalau bukan dia masih bisa bicara dan matanya masih bisa bergerak, maka Xia Zixi mungkin sudah ketakutan setengah mati.

Xia Zixi melihat dia juga tidak berani sembarangan bergerak.

Saat ini, Mu Shaotian balik menatap dia, lalu dengan suara yang sangat kecil dan lemah dia bertanya, “Tadi kamu menangis karena aku ya?”

Xia Zixi tertegun mendengar Mu Shao tian berbicara, kemudian menjawab, “kalau terjadi apa-apa pada dirimu karena aku, maka seumur hidup aku akan merasa sangat menyesal!”

“Menyesal? Hanya itu saja?” Mu Shaotian mengernyitkan alisnya sembari bertanya.

Xia Zixi tertegun, malam yang sangat gelap, sama sekali tidak bisa melihat dengan jelas, tapi ada satu hal yang jelas terlihat olehnya, sorot mata Mu Shaotian, matanya bagaikan batu obsidian hitam, sorot matanya tidak seperti biasanya, tidak ada pandangan yang sulit ditebak, juga tak ada lelucon dan sarkasme, saat ini, sorot matanya sangat serius, saking seriusnya sampai dia merasa agak takut.

“…. Iya!” Xia Zixi akhirnya buka suara.

Detik berikutnya, entah dari mana Mu Shaotian mendapatkan kekuatan, dia langsung menarik Xia Zixi kearahnya, “Kamu mau apa…”

Belum selesai dia berbicara, Mu Shaotian justru sedikit membungkukkan badannya, dan mencium Xia Zixi….

Saat itu, Xia Zixi hanya bisa tertegun.

Bulu matanya yang panjang dan lentik bergerak-gerak, tidak tahu harus berbuat apa.

Mu Shaotian menciumnya dengan lembut, tidak kasar seperti biasa saat memberikan ciuman hukuman, kali ini ciumannya pelan dan lembut.

Ketika Xia Zixi mulai tersadar, dia langsung menegakkan badannya dan memandang Mu Shaotian, “Apa kamu sudah gila?” dalam kondisi seperti ini malah berciuman.

“Tapi bukankah kamu barusan juga menikmatinya kan?” Mu Shaotian malah menggodanya.

“Kamu ini masih bisa bercanda, kelihatannya kamu ini tidak apa-apa!” Xia Zixi terus berbicara, tapi pipinya tak terasa mulai memerah, dan terasa agak panas, dia pun tidak berani memandang langsung ke arah Mu Shaotian, jadilah dia memandang ke arah lain.

Melihat wajahnya yang memerah, mood Mu Shaotian pun membaik, sudut mulutnya terangkat membentuk senyuman, “Xia Zixi….”

“Emm!?”

“Kalau aku benar-benar mati, dirimu sedih tidak!?” Tiba-tiba Mu Shaotian bertanya dengan serius.

Melihat tampangnya yang begitu serius, Xia Zixi tertegun sebentar, lalu menjawab, “Aku tidak akan menjawab pertanyaan yang bersifat hipotesis seperti itu!”

“Apa kamu ingin aku mati di depan matamu?”

“Bisakah kamu berhenti membicarakan hal-hal buruk?”

“Asalkan kamu menjawab pertanyaanku, maka aku akan berhenti!”

“Sudah kukatakan, aku tidak menjawab pertanyaan hipotesis!”

Mu Shaotian marah!

“Xia Zixi, apa kamu ini harus mengenakan topeng ketika berbicara denganku? Bukankah tadi kamu menangis dengan sangat sedih?” Mu Shaotian terbawa emosi saat berbicara, dan tanpa sadar menggerakkan tubuhnya yang luka, membuatnya mengerang kesakitan.

Xia Zixi mengerutkan alis melihat dia seperti itu, “Kenapa? Mana yang sakit?” dia buru-buru menghampiri Mu Shaotian dan bertanya.

Melihat Xia Zixi yang begitu khawatir, di dalam hatinya Mu Shaotian merasa gembira, meskipun tidak diutarakan, dia menjawab, “Tidak ada satu tempat pun yang tidak sakit!”

Begitu mendengarnya, Xia Zixi makin bertambah khawatir, “lalu bagaimana?”

“Cepat jawab pertanyaanku!”

“Apa!?”

“Pertanyaan yang tadi aku tanyakan!” Mu Shaotian tetap kukuh bertanya, dia orangnya fokus pada tujuan, kalau tujuannya belum tercapai maka dia tidak akan menyerah.