Istri Yang Sombong - Bab 663 Tuan Mu Masak 3

“Sama telur itu harus lembut, baru dia mau mendengar perkataanmu……”ajar Xia Zixi dari belakang.

Gerakan Mu Shaotian sedikit canggung, masih lumayan Xia Zixi tidak mengatakannya, semakin dibilang Mu Shaotian semakin tidak tahu harus bagaimana bagusnya.

Baru diketuk pelan, kebetulan saat mau membukanya, seluruh telur sama kulit-kulitnya jatuh ke dalam panci.

Xia Zixi tertawa melihat itu semua, semuanya sesuai dengan dugaannya.

“SH/IT!”Mu Shaotian tidak tahan menggerutu, lalu mengeluarkan kulit telur.

“Hati-hati, panas!”ucap Xia Zixi menahan tangannya yang ingin mengeluarkan kulit telur, saat ini Xia Zixi mengambil sumpit dan mengeluarkan kulit telur.

Melihat Xia Zixi yang begitu terampil, Mu Shaotian tiba-tiba merasa dia sangat cantik.

Setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan, tapi di mata Mu shaotian, Xia Zixi hanya memiliki kelebihan tidak ada kekurangan, karena dia tidak dapat melihat kekurangan lainnya.

Mungkin, inilah yang disebut keindahan di mata pasangan yang melihatnya, Mu Shaotian melihat semua yang ada pada Xia Zixi selalu baik, bahkan dia yang begitu mencintai uang juga terlihat sangat cantik.

“Tuan Mu, kalau tanganmu besi, aku tidak keberatan kamu menggunakan tangan mengambilnya!”ucap Xia Zixi mengeluarkan kulit telur sambil mengajarinya.

Dengan cepat, telur mata sapi sudah jadi, meskipun bentuk telurnya tidak sempurna, tapi Xia Zixi sudah berusaha menyelamatkannya.

Melihat Xia Zixi berhasil memasaknya, kali ini Mu Shaotian berkata, “Aku sudah tahu, kali ini pasti bisa berhasil!”

“Benar?”ucap Xia Zixi mengerutkan kening memandangnya, tatapan matanya penuh dengan curiga.

Mu Shaotian mengangguk dengan serius, “Iya, jadi sekarang kamu keluar dulu, kamu disini membuat konsentrasiku pecah!”

Xia Zixi sedih.

Jelas-jelas dirinya sendiri yang tidak bisa masak, malah salahkan orang lain.

Baiklah, aku keluar.

“Semangat ya, ku tunggu kabar baikmu!”ucap Xia Zixi mengambil susu, sambil tersenyum berjalan keluar.

Mu Shaotian melirik Xia Zixi sekilas, lalu menarik kembali tatapannya dan terus bertempur melawan telur yang ada dihadapannya.

Mu Shaotian tidak percaya, dia tidak bisa menghandle sebuah telur!

Seperti yang diajarkan Xia Zixi padanya, setelah tuangkan minyak, pecahkan telur dengan lembut, kali ini sudah termasuk berhasil, hanya sedikit kulit telur yang masuk kedalam, lalu dia segera mengeluarkannya dengan sumpit, dan tersenyum puas, lihatlah ini tidak begitu sulit.

Dia yang berpikir demikian, mulai mengambil spatula dan menhidangkan dipiring……

Tapi, kenapa telur mata sapi ini semakin lama semakin tidak mirip telur ya?

Kenapa bisa hancur ya?

……

Xia Zixi yang duduk di ruang makan, bisa melihat langsung pemandangan di dapur, Xia Zixi tersenyum senang sambil minum susu, melihat Mu Shaotian kebingungan tidak berdaya.

Di dunia ini hal yang paling membahagiakan adalah ketika seorang pria hebat, jelas-jelas tidak bisa melakukan suatu hal, tapi bersedia mencoba dan mempelajarinya demi dirimu, ini juga termasuk salah satu cara mengekspresikan cinta, Xia Zixi memandangnya dan tidak tahan untuk tertawa.

Selang beberapa saat, Mu Shaotian keluar dari dapur membawa piring dengan ekspresi aneh.

Xia Zixi duduk disana memandangnya, “Kenapa?”

Mu Shaotian melirik telur yang ada dipiring dan meletakkannya dimeja, “Sudah bisa dimakan!”gerakannya sangat sombong.

Xia Zixi memandang telur di depannya dan mencoba menahan senyumnya, ini telur mata sapi kah? Seharusnya telur orak-arik……

Tapi agar tidak membuat Mu Shaotian kecewa, dia berusaha menahannya, “Ehhn, pertama kali memasaknya sudah lumayan bagus!”

“Benarkah?”ucap Mu Shaotian mengerutkan kening.

Xia Zixi mengangguk, “Ehn, iya!”

Mu Shaotian baru mendapatkan sedikit ketenangan, lalu duduk, dan bersiap-siap untuk makan,

“Kamu makan punyamu, aku makan punyaku!”ucap Mu Shaotian melihat telur buatannya yang begitu hancur, dia juga tidak tega menyuruh Xia Zixi memakannya.

Xia Zixi tersenyum, “Lalu mulai makan!”

Saat ini, Mu Shaotian memasukkan telur kemulutnya lalu mengunyahnya dan tiba-tiba tertegun.

Xia Zixi juga mengunyahnya dan juga tertegun.

Dua orang ini saling memandang dan terdiam.

Selang beberapa saat, Xia Zixi bertanya, “Tuan Mu, kamu tidak taruh garam ya?”

“Aku tidak tahu harus taruh garam……”

Xia Zixi,“……”

Sepertinya Xia Zixi juga lupa……

Dua orang ini saling memandang, hingga akhirnya Mu Shaotian sudah tidak tahan lagi, lalu bangkit, mengambil telur yang ada didepannya, “Sudah tidak usah makan lagi, ku bawa kamu makan diluar!”

Melihat dia yang ingin membuangnya, Xia Zixi segera mengambilnya kembali, “Jangan!”

“Kamu bisa memakannya?”tanya Mu Shaotian memandangnya.

Xia Zixi menjawab, “Bagiku, sekarang rasa bukanlah yang terpenting, yang terpenting itu nutrisi!”ucap Xia Zixi terus lanjut makan.

Mu Shaotian tahu, Xia Zixi melakukan ini demi anak dan juga dirinya.

Kalau tidak, dia tidak akan pernah makan ini.

Mu Shaotian yang berpikir begitu membuat hatinya sedih, dan menyerah membuang telur itu, lalu duduk, menemani Xia Zixi memakan telur hambar dan tidak beraroma itu.

Meskipun tidak ada rasa sedikitpun, tapi semakin dimakan semakin enak rasanya.

Xia Zixi memandang Mu Shaotian tersenyum sumringah.

Setelah makan, Xia Zixi memandangnya, “Kamu tidak pergi ke kantor?”

“Pergi!”

Xia Zixi melirik jam, “Sekarang sudah jam kerja!”

Mu Shaotian tersenyum, “Aku bossnya, terlambat memangnya kenapa?”

“Tuan Mu, sebagai seorang bos harus memberi contoh, kalau tidak karyawan tidak akan senang!”

“Siapa yang berani!”ucap Mu Shaotian berjalan menghampiri memeluk pinggang Xia Zixi, “Aku hanya ingin melihatmu lebih lama!”

“Tuan Mu, sejak kapan kamu berubah menjadi begitu sok?”ucap Xia Zixi menyipitkan mata.

“Semenjak mulai mengenalmu!”jawab Mu Shaotian tidak menyangkal, lalu bertanya padanya, “Kapan kamu kembali bekerja?”

“Sekarang kandunganku tidak stabil, apa kamu ingin aku kembali bekerja duduk di kantor, terus menerus terpapar radiasi komputer?”tanya Xia Zixi.

Mu Shaotian mempertimbangkan masalah ini dengan serius, lalu memandangnya, “Jadi, aku berencana menaikkan jabatanmu, menjadi sekretarisku, setiap saat menemaniku!”

“Pekerjaan sekretaris sangat susah!”

“Pekerjaanmu hanya perlu duduk istirahat, makan dan baca buku di kantor!”ucap Mu Shaotian.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu