Istri Yang Sombong - Bab 703 Solusi 2

Tangan Mu Shaotian yang menggandeng Xia Zixi juga seketika terlepas.

Pada momen itu juga, hatinya terkejut, dia membalikkan kepala, terlihat para wartawan mengelilingi Xia Zixi.

“Nona Xia, mohon beri penjelasan!”

“Nona Xia, katakanlah sesuatu?”

“Nona Xia… …”

Mikrofon dan kamera yang jumlahnya tak terhitung terarahkan ke Xia Zixi, Xia Zixi merapatkan bibir, tidak membuka mulut sekali pun, tidak peduli apa yang dia katakan sekarang, para wartawan tetap akan memiliki kesimpulan mereka sendiri, jadi lebih baik tidak banyak bicara.

Namun, bagaimana mungkin wartawan-wartawan ini akan melewatkan kesempatan yang begitu bagus, tidak mudah untuk mendapatkannya, bagaimana mungkin berhenti begitu saja.

“Nona Xia, bolehkah kamu jelaskan?”

“Kamu tidak bicara, apakah tanda mengaku?”

“Apakah terjadi sesuatu pada Grup Xia?”

Variasi pertanyaan menghantamnya.

"Maaf… ..." Xia Zixi mencoba untuk keluar dari kerumunan, tetapi tidak bisa, para wartawan berlomba-lomba melemparkan pertanyaan padanya, takut berita akan direbut oleh orang lain, oleh karena itu, mereka mulai saling mendorong dengan kasar.

Tindakan seperti itu, yang paling mudah terluka tidak lain adalah Xia Zixi.

Sesuai dugaan, setelah beberapa kali dorongan mereka, Xia Zixi agak pusing, ketika dia hampir jatuh, Mu Shaotian tiba-tiba menjulurkan tangan dan menahannya.

Xia Zixi jatuh ke dalam pelukannya.

“Xiao Xi… …” Dia berteriak dengan gelisah.

Wartawan-wartawan termenung, tetapi tidak mundur karena itu.

“Direktur Mu, bolehkan kamu jelaskan?”

“Awas—“ Mu Shaotian tiba-tiba menjerit, raut muka sangat jelek, aura yang dipancarkan tubuhnya bagai akan membekukan atmosfer sekitar.

Saat bersamaan, semua wartawan bengong.

Mereka tidak pernah menyangka, Mu Shaotian akan segitu marah.

Terlihat dia menatap orang yang ada di pelukannya dengan penuh khawatir, “Xiao Xi… …” Dia menyebut nama orang itu dengan penuh khawatir.

Melihat mata Xia Zixi terpejam, tidak bicara, dia merasa sangat sakit seakan-akan jantung ditekan oleh seseorang.

Dia mendongak dan memandang orang-orang sekitar, suaranya terdengar dingin, tajam, dan kejam bagai suara dari neraka, "Jika terjadi sesuatu padanya, aku akan meminta kalian membayar harga yang menyakitkan!" Seusai meninggalkan satu kalimat ini, dia langsung mengangkat Xia Zixi dengan pelukan menyamping dan berjalan ke arah mobil.

Karena kemarahan dan ancamannya, para wartawan terdiam, mereka hanya memedulikan wawancara, tidak memerhatikan kondisi Xia Zixi.

Sekarang melihat Mu Shaotian begitu marah, mereka semua pun pada tahu bahwa Xia Zixi hamil, mereka mulai khawatir akan terjadi sesuatu pada Xia Zixi.

Karena bagaimanapun, mereka tidak mampu menanggung konsekuensinya, lebih tidak mampu menanggung “harga” yang disebut oleh Mu Shaotian.

Mu Shaotian mengangkat Xia Zixi naik ke mobil, raut muka sangat tegang dan buruk, “Ke rumah sakit!”

Pengemudi langsung tanggap, melirik melalui kaca spion, segera menyalakan mobil dan bergegas ke rumah sakit.

Sepanjang jalan, Mu Shaotian memeluk Xia Zixi, membiarkannya bersandar pada tubuh dia, memeluknya dengan erat, menggosokkan dagu pada rambutnya, merasakan suhu tubuhnya, setiap menit dan detik yang dia lewati di mobil sekarang bagai sedang melewati waktu bertahun-tahun.

Khawatir akan terjadi sesuatu pada Xia Zixi.

………………………………………………

Di dalam rumah sakit.

Setelah membawa Xia Zixi pergi melakukan pemeriksaan, Mu Shaotian menunggu di luar dengan tampang penuh kecemasan.

Keluarga Mu dan keluarga Xia bergesa-gesa datang karena mendapat kabar, dengan khawatir memandang Mu Shaotian sambil menanyakan kondisi Xia Zixi.

Tetapi, bagaimana Mu Shaotian bisa tahu, dia juga sedang menunggu kabar di luar.

Belasan menit kemudian, dokter keluar dari dalam.

“Dokter? Bagaimana?” Mu Shaotian maju dan bertanya.

Orang-orang dari keluarga Xia dan keluarga Mu juga berbondong-bondong menghampiri dokter, takut akan mendengarkan hal-hal buruk dari mulut dokter.

Dokter memandang mereka, menampilkan senyuman profesional, “Kalian tidak perlu khawatir, dia hanya sekadar pingsan, tidak apa-apa, anak juga baik-baik saja.”

Mendengar tidak apa-apa, barulah mereka secara bersamaan merasa lega.

“Benar-benar tidak apa-apa?” Tanya Mu Shaotian.

Dokter tersenyum, “Pingsan karena kondisi tubuh lemah, emosi terlalu tinggi, tidak ada masalah!”

Perkataan ini melegakan Mu Shaotian, dia memandang ruang pasien, langsung melangkah masuk.

Xia Zixi terbaring di atas ranjang, bulu mata bergetar, sepertinya akan bangun.

Mu Shaotian mengambil beberapa langkah besar, duduk di sampingnya, menggenggam tangannya, memanggil namanya dengan lembut, “Xiao Xi, Xiao Xi… …”

Sedangkan orang-orang yang menyusul di belakang, tidak ada satu pun dari mereka yang tidak khawatir, mereka semua menatap orang yang terbaring di ranjang, memandangnya dengan penuh khawatir.

Melihatnya perlahan-lahan membuka mata, hati Mu Shaotian yang tegang akhirnya melega.

“Kamu sudah bangun?” Dia membuka mulut, suara rendah dan nyaring, tetapi kegelisahan dan kecemasannya yang terkandung di dalam suaranya itu membuatnya makin enak didengar.

Xia Zixi memandang wajah yang tidak berjarak jauh di depannya, mata berkedip, “Aku tidak apa-apa!”

“Kamu menakutkan aku!” Kata Mu Shaotian, suara serak, tatapan mendalam, bisa terlihat, tadinya dia benar-benar sangat khawatir.

“Maaf sudah membuat kamu khawatir!” Kata Xia Zixi dengan lembut.

“Yang penting kamu baik-baik saja!” Mu Shaotian merasa lega.

Pada saat ini juga, Nyonya Tua tidak tahan, melangkah maju, “Xiao Xi, kamu benar-benar membuat nenek takut!”

Melihat Nyonya Tua berjalan mendekat, Xia Zixi baru menyadari, orang-orang di ruangan ini pada mengkhawatirkan dirinya.

“Maaf nenek, sudah membuatmu khawatir!”

“Khawatir itu masalah kecil, kesehatanmu baru masalah penting, asalkan kamu baik-baik saja, nenek pun tenang!” Kata Nyonya Tua.

“Iya, Xiao Xi, walau kamu tidak berpikir untuk dirimu sendiri, kamu juga harus memikirkan anak di dalam perutmu itu!” Xu Weiyin juga maju dan mengatakan itu pada waktu yang pas.

Melihat mereka satu per satu mengomelinya, kedua lengan Xia Zixi menumpu pada ranjang, hendak bangun, melihat itu, Mu Shaotian segera membantunya.

“Aku sudah tahu salah!” Dia memilih untuk langsung mengaku salah saja, jika tidak, mereka akan terus mengomelinya.

Melihat Xia Zixi mengakui kesalahan, mereka tidak tahu harus senang atau sedih, kelegaan setelah khawatir, seolah-olah merilekskan mereka secara keseluruhan.

Saat ini, Xia Zixi menoleh ke Mu Shaotian, “Bagaimana kondisi sekarang?”

“Sekarang kamu seharusnya mengkhawatirkan tubuhmu sendiri!”

“Aku baik-baik saja, jika ada apa-apa, aku akan lebih hati-hati!” Kata Xia Zixi.

Jika dia bersikap tegas, siapa pun tidak bisa menghentikannya, tetapi Mu Shaotian percaya, Xia Zixi tidak akan bercanda mengenai persoalan anak.

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu