Istri Yang Sombong - Bab 585 Dudu Terluka (4)

Dudu mengangguk, kemudian berbalik badan membantu A Shu menuangkan air, Dudu baru saja berbalik badan, A Shu langsung berkata dari belakang, “Kamu baru saja menangis kah?”

Hidung Dudu masam.

Sangat sulit baginya untuk bisa melupakan masalah itu, tapi A Shu malah menanyakannya lagi, Dudu berusaha menahan air matanya, “Tidak!”

Setelah berkata, Dudu keluar dan mengambil air untuk A Shu.

Setelah kembali, Dudu menyerahkan air kepada A Shu, “Kamu tunggu sebentar, aku akan membuat makanan untukmu!” setelah berkata, Dudu berbalik badan dan pergi.

A Shu melihat punggung Dudu, meskipun Dudu tidak mengatakan apapun, tapi A Shu bisa melihat bahwa dia terlihat tidak benar, tatapan A Shu terus melihat ke luar, bahkan dia tidak bisa melihat Dudu, A Shu juga tidak tahu apa yang sedang dirinya lihat.

Dudu sedang membuat makanan di ruang dapur, dia membuat makanan sambil mengingatkan dirinya sendiri, jangan terlalu banyak pikir!

Masalah ini sudah berlalu!

Cinta pertama selalu digunakan untuk percobaan!

Dudu terus mengingatkan dirinya dengan menggunakan kalimat itu.

Jadi, setelah setangah jam, Dudu sudah selesai membuat makanan.

Dia membawa A Shu ke ruang dapur, dan dirinya malah melamun…

Meskipun mengatakan masalah ini sudah berlalu, tapi Dudu tetap akan merasa sedih dan sakit hati.

Pria idamannya tiba-tiba berubah menjadi seperti ini, bagaimana mungkin dia tidak sakit hati.

A Shu melihat ekspresinya tidak terlalu senang, A Shu juga tidak tahu bagaimana cara menasihatinya, kemudian A Shu sama sekali tidak berbicara, dia terus manyantap makanan, tapi baru masuk suapan pertama, A Shu terbengong.

Dudu sepertinya melihat reaksin A Shu, setelah Dudu kembali sadar, Dudu melihat A Shu, “Kenapa?”

A Shu terbengong, kemudian menggelengkan kepala, “Tidak apa-apa!”

Tidak ada masalah kah?

Namun, Dudu melihat ekspresi A Shu sangat tidak benar.

“Tidak enak kah?” Kata Dudu sambil melihat lauk yang dibuatnya sendiri, dia sering masak, dan makanan yang dibuatnya juga enak.

“Tidak, sangat enak!” Kata A Shu.

Dudu, “…”

Dudu merupakan wanita yang sangat penasaran, dia pasti harus tahu apa masalah ini.

Saat ini, dia mendengus, dia pergi ke dapur mengambil sepasang sumpit, kemudian duduk dan hendak makan.

A Shu ingin menghalanginya, tapi dia tidak tahu bagaimana cara menghalanginya, Dudu sudah mengambil makanan dan memasukkannya ke dalam mulut…

A Shu makan dengan tenang, dia sedang menunggu hasilnya.

Hasilnya, setelah makanan masuk ke mulut, Dudu langsung mengerutkan alis, “Kenapa begitu manis!”

“Gawat, aku menganggap gula sebagai garam!” Kata Dudu.

A Shu terus tidak berbicara.

“Sudahlah, jangan makan lagi, aku buat yang baru saja!” Setelah berkata, Dudu mengambil makanan yang ada di depan A Shu dan hendak membuangnya, saat ini, A Shu mengulurkan tangan dan menahan tangan Dudu.

“Tidak perlu, lumayan enak kok!” Kata A Shu, kemudian terus makan.

Melihat A Shu terus makan, Dudu mengerutkan alis, Dudu tiba-tiba merasa bahwa dirinya sudah keterlaluan.

Dudu memang wanita yang sangat penasaran, dan juga wanita yang mempunyai hati yang baik!

Melihat A Shu makan, entah kenapa, sudut bibir Dudu tersenyum, dan menopang dagu di atas meja, melihat A Shu makan.

“Hei, bodoh, apa nama lengkapmu?” Dudu tiba-tiba bertanya.

Bodoh adalah nama yang diberikan Dudu kepada A Shu, dia merasa nama ini terlalu cocok untuk A Shu!

A Shu terbengong, kemudian berkata, “Xiao Shu!”

“Xiao Shu?”

Mendengarkan nama ini, Dudu terus menyebutnya secara berulang kali, setelah menyebutnya dan mendengarkannya, Dudu merasa sangat enak di dengar, “Lumayan enak di dengar, tapi, bodoh lebih cocok denganmu!” Kata Dudu sambil tersenyum.

A Shu, “…”

A Shu tidak berbicara, matanya melirik ke sekeliling, dia melihat tangan Dudu yang dibalut dengan perban, A Shu segera mengerutkan alis, “Kenapa tanganmu?”

Mendengarkan ini, Dudu melihat tangannya sendiri, “Owh, tidak apa-apa, hanya keseleo saja!”