Istri Yang Sombong - Bab 666 Menamakan Bayi 2

Xia Zixi baru saja hendak balas, Mu Shaotian tiba-tiba menambahkan, "Tidak, lebih tepatnya, tidak perlu menunggu sampai dia keluar, hanya perlu menunggu tiga bulan setelah hamil!"

Wajah Xia Zixi merah total, "Apa yang kamu bilang!"

"Jadi, sekarang masih sempat jika kamu mau minta ampunan, aku masih bisa memaafkanmu… ..."

Xia Zixi malah tersenyum. " Masa 3 bulan kehamilan berakhir masih ada dua bulan, jangan membahas masalah yang masih begitu lama!" Bukan hal mudah untuk membuatnya mengalah.

Mu Shaotian ingin menciumnya, tapi dia yang degil menghindar. "Masaklah dengan baik, aku akan menunggumu di ruang tamu!" Lalu pun berjalan menuju ruang tamu.

Mu Shaotian berdiri di dapur dan menatap punggung Xia Zixi yang menjauh, akhirnya tidak tahan untuk senyum.

Xia Zixi duduk di ruang tamu, mengangkat kakinya ke meja teh, mengeluarkan tablet dan melihatnya dengan santai.

Di dapur, Mu Shaotian mengeluarkan barang-barang yang dibeli dan menyimpannya di lemari es. Sewaktu-waktu melirik wanita kecil yang ada di ruang tamu, dia duduk di sana, meminum sesuatu, makan buah-buahan, melihat tablet, santai sekali.

Dia menghina dirinya sendiri di dalam hati, Mu Shaotian oh Mu Shaotian, sejak kapan kamu menjadi harus memasak untuk seorang wanita, tetapi berpikir kembali, dirinya sendiri ternyata begitu bersedia dan mau berbuat apa saja untuk wanita kecil itu.

Dia benar-benar kalah, kalah pada wanita ini.

Sehingga muncul adegan semacam ini.

Mu Shaotian ada di dapur, Xia Zixi ada di ruang tamu, karena tidak bersekat, sehingga bisa terlihat satu sama lain.

“Xia Zixi, yang mana garam? Yang mana gula?”

“Kiri garam, kanan gula!”

“Xia Zixi, yang mana micin?”

“Kotak biru!”

“Xia Zixi, beras harus dikasih berapa banyak air!”

"Setinggi dua lebar jari dari beras!"

“Xia Zixi… …”

Sewaktu-waktu terdengar suara teriakan dari dapur berisi pertanyaan-pertanyaan. Xia Zixi merespons dengan sangat sabar. Siapa sangka Mu Shaotian malah bertanya, "Xia Zixi, berapa banyak garam yang harus aku masukkan… ..."

Xia Zixi benar-benar pasrah, bangkit dan berjalan menuju dapur.

“Tuan Mu, bukankah ada resep?”

“Tapi ditulis secukupnya, secukupnya itu seberapa banyak!?” Kata Mu Shaotian, ekspresinya tampak tidak bersalah.

“Secukupnya… …” Xia Zixi melihat begitu banyak sayur, “Secukupnya… … ya secukupnya!”

Mu Shaotian, “… …”

Xia Zixi tidak dapat mendeskripsikan, hanya bisa berjalan ke sana dan membantunya menaruh garam, “Ini namanya secukupnya!”

Mu Shaotian mengulurkan tangan, membuat gerakan OK, Xia Zixi menatapnya, “Tidak ada masalah lain lagi kan?”

“Tidak ada lagi!”

“Kalau begitu aku keluar dulu!”

“Iya!” Xia Zixi kembali ke ruang tamu.

Waktu berlalu setengah jam lagi, Xia Zixi sudah agak lapar, "Mu Shaotian, kamu sudah siap belum?"

Dapur, “… …”

Xia Zixi merasa aneh, berteriak lagi, “Aku sudah mau mati kelaparan!”

Dapur, “… …”

Masih saja tidak ada respons. Xia Zixi merasa aneh, bangkit dan berjalan ke dapur lagi, ketika dia sampai di pintu dapur, Mu Shaotian menatapnya dengan polos, "Entah kenapa, nasinya tidak matang… ..."

“Tidak matang?” Xia Zixi penasaran, mendekatinya, membuka penutup rice-cooker, beras masih berbentuk beras.

Barulah Xia Zixi menyadari bahwa Mu Shaotian tidak menyalakan rice-cooker.

Dia tiba-tiba merasa bahwa adalah kesalahan untuk menyerahkan dapur kepadanya dengan penuh kepercayaan!!!

“Tuan Mu, tidak menyalakannya, bagaimana mungkin bisa matang!” Kata Xia Zixi.

Mu Shaotian memandang sekilas, dengan polos membalas, “Ternyata perlu dinyalakan ya… …”

Xia Zixi benar-benar tak berdaya, AAAAA!!

Dia tidak seharusnya terlalu percaya pada IQ Mu Shaotian!!!

Baguslah sekarang, masih harus menunggu dua puluh menit untuk bisa makan.

Melihat hidangan yang dimasak oleh Mu Shaotian, warna-warni, warnya memang bagus, tetapi penampilannya… ... sedikit sulit untuk diberikan pujian.

Xia Zixi berpikir, apakah bisa dimakan?

Saat ini, melihat salah satu hidangan, Xia Zixi bertanya, “Apa ini?”

Mu Shaotian malah berjalan ke tempat di mana buku resep diletakkan, membolik-balikkan halaman buku dan akhirnya menunjuk salah satu gambar, “Ini!”

Xia Zixi sekedar membandingkan, tidak ditemukan kemiripan di antara kedua itu… …

Demi tidak mematah semangat Mu Shaotian, Xia Zixi mengangguk dengan disertai senyuman, “Pertama kali buat, sudah sangat… …lumayan!”

Mu Shaotian juga merasa begitu.

Setelah menunggu 20 menit, barulah mereka bisa makan.

Ketika tiga hidangan itu disajikan, Xia Zixi benar-benar tidak tahu apa yang harus dicoba lebih dulu.

Melingak-linguk, akhirnya menyumpit salah satu hidangan.

Kalau dibilang rasa, lumayan, bukan tidak enak, kata-kata bagusnya adalah, setidaknya sudah ditaruh garam.

Mu Shaotian juga mencicipi hidangan itu, meskipun agak sulit untuk ditelan, tapi bagaimanapun juga merupakan buatannya sendiri, jadi dia harus makan walau sedikit.

“Bagaimana?” Mu Shaotian bertanya dengan penuh penasaran.

Xia Zixi mengangguk, “Masih bisa ditingkatkan lagi!”

“Xia Zixi, aku sudah masak untuk kamu, tidak bisakah kamu mengatakan pujian yang enak didengar?”

“Terima kasih sudah buatkan aku makanan!” Xia Zixi segera memberi senyuman padanya.

Barulah Mu Shaotian tidak mempermasalahkan lagi.

Keduanya menyantap makanan, Xia Zixi teringat sesuatu, "Oh ya, aku mau mentraktir Tuan Rong makan!"

Berbicara tentang ini, Mu Shaotian terdiam sejenak, "Dia menghalangi aku untuk mencari kamu. Aku tidak mengakhiri kontak kerja dengannya sudah termasuk menguntungkannya, kamu masih mau mentraktir dia makan!” Mu Shaotian belum melupakan masalah ini.

Xia Zixi tertawa, “Orang yang menghalangi kamu untuk bertemu aku bukanlah Tuan Rong, tapi aku!”

“Kamu masih berani bilang!” Mata Mu Shaotian membelalak padanya.

“Bagaimanapun, dia membantu dan merawat aku dengan baik, aku memang seharusnya berterima kasih padanya!” Kata Xia Zixi.

Sebenarnya, Mu Shaotian bukan tidak tahu berbalas budi, dia tahu bantuan dan perhatiannya pada Xia Zixi. Berpikir dan berpikir, berkata, "Oke, aku akan mengaturnya!"

“Oke, kalau begitu aku serahkan padamu!” Jawab Xia Zixi.

Esok hari.

Di dalam ruang VIP.

Rong Jin duduk di seberang, A Hua berdiri di belakang.

Melihat wajah Xia Zixi berseri-seri, dia pun tahu kesehatannya sudah jauh lebih baik.

"Tuan Rong, aku mau berterima kasih atas bantuan dan perhatian kamu sebelumnya!" Kata Xia Zixi sambil tersenyum.

Rong Jin tersenyum, "Melihat kalian sudah damai, aku pun lega!"

Pada saat ini, Mu Shaotian juga berkata, "Tuan Rong, terima kasih telah merawat Xiao Xi. Masalah sebelumnya, karena desakan situasi, aku banyak menyinggung kamu, semoga kamu bisa maafkan aku!" Sambil berkata, Mu Shaotian mengangkat gelas ke arahnya.

Rong Jin melihatnya, “Aku bisa mengerti!”

Keduanya meminum sedikit bir. Rong Jin memandang Xia Zixi, "Bagaimana? Bagaimana kondisi tubuhmu sekarang?"

“Lumayan, beberapa hari ini sudah lebih baik!”

“Tampaknya, suasana hati sangatlah penting!” Senda gurau Rong Jin.

Xia Zixi tertawa.

Rong Jin mengulurkan tangan, A Hua tanggap, segera menyodorkan beberapa barang.

"Aku dengar semua ini bernutrisi untuk tubuh, bagus untuk kehamilan, kamu ingat makan tepat waktu!"

Melihat barang-barang itu, Xia Zixi kaget. Setiap kali Rong Jin selalu memberinya begitu banyak barang, tidak akan habis dimakannya.

Yang paling penting adalah, terus menerima begitu banyak, segan sekali.

“Tuan Rong, kamu sudah memberi begitu banyak barang dan banyak membantu aku, bagaimana boleh aku menerima ini lagi!” Xia Zixi merasa sedikit segan.

"Itu hanya sedikit pemberian dari aku. Bukan barang yang mahal!"

Bukan barang yang mahal? Mu Shaotian mengangkat alis, melirik salah satu barang yang diberi Rong Jin, kemudian tertawa.

"Tuan Rong, hanya satu barang ini saja sudah lebih dari sepuluh ribu, kamu masih mengatakan bukan barang mahal. Tuan Rong benar-benar terlalu merendahkan diri!"

Lebih dari sepuluh ribu?

Xia Zixi melihat barang-barang itu, semakin merasa segan lagi, "Tuan Rong, ini terlalu mahal, aku tidak boleh menerimanya lagi!"

“Aku mau berikan barang-barang ini untuk cucu aku, bukan untuk dimakan kamu, kamu boleh tidak makan, tapi cucuku harus makan!” Kata Rong Jin.

Novel Terkait

After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu