Istri Yang Sombong - Bab 342 Lembut Dimulut 1

Melihat ekspresi nenek, Mu Shaotian menjadi semakin khawatir, “Bagaimana keadaan dia?”

“Xiao Xi tidak apa-apa, lihat kamu, tubuhmu penuh dengan luka, dokter bilang kamu harus banyak istirahat!” kata nenek.

Mendengar perkataan nenek, Mu Shaotian merasa ada yang tidak beres.

“Nenek, beritahu aku, sebenarnya bagaimana keadaan dia?” tanya Mu Shaotian dengan wajah suram, bahkan tidak berani banyak berpikir.

“Xiao Xi benar tidak apa-apa……” kata nenek, tapi masih terlihat menutupinya, dan merasa bersalah.

Semakin nenek ragu-ragu, semakin dia menutupi, semakin Mu Shaotian khawatir, dia tidak banyak tanya dan langsung bangkit mengeluarkan jarum infus.

“Kamu mau apa!?” tanya nenek, Ruolin yang ada di belakangnya juga keheranan, “Shaotian, stop!”

Dua orang menghalanginya, Mu Shaotian menengadah memandang mereka, “Ma, nek, karena kalian tidak memberitahuku, aku pergi lihat sendiri!”

Ruolin memandang nenek, dan berhenti berbicara.

Pada saat ini, nenek memandang Mu Shaotian. “Kamu memberi tahu Nenek, apakah kamu mengkhawatirkan dia?”

Apakah ini tidak cukup jelas?

Tapi Mu Shaotian tidak menjawab, dia mengerutkan kening, memandang nenek.

“Nenek, sekarang ini bukan saatnya membahas ini, sebenarnya apa yang terjadi dengannya!?”

“Kamu jawab nenek dulu, kamu sangat peduli padanya kan?”

“Kamu lebih mementingkan hidupnya, daripada dirimu?” tanya nenek memandangnya.

Mu Shaotian mengerutkan kening, tidak tahu harus bagaimana menjawabnya.

Tepat saat ini, pintu tiba-tiba terdorong terbuka.

Xia Zixi duduk dikursi roda, masuk kedalam.

Sudah tidak begitu menyedihkan seperti kemarin, dan raut wajahnya kelihatan lebih baik.

Mu Shaotian langsung menoleh begitu mendengar suara, dan saat melihat Xia Zixi, dia tertegun.

“Kamu……”

Saat ini, dia baru sadar, nenek sengaja mengerjainya, lalu menoleh berkata, “Nenek……”

Nenek juga berkata dengan terburu-buru, “Xiao Xi, kenapa kamu masuk disaat ini?”

“Coba kamu telat masuk beberapa detik saja, beberapa detik saja……”kata nenek disamping, yang tampak malang.

Xia Zixi mengedipkan matanya, “Apa yang terjadi?”

“Hanya perlu telat beberapa detik saja, aku sudah bisa tahu Mu Shaotian……”

“Nenek!”

Nenek belum selesai mengatakannya, sudah di potong oleh Mu Shaotian.

Nenek tertegun, lalu tersenyum, “Sebenarnya, meskipun kamu tidak mengatakannya, nenek juga sudah tahu, kamu menggunakan tindakan memberitahukan kita!”

Mendengar perkataan ini, Mu Shaotian berkeringat, dirumah ada nenek yang begitu lucu, tidak mungkin rasanya kalau tidak ramai!

Melihat mereka yang sambil berbicara sambil tertawa, Xia Zixi juga tersenyum.

Saat ini, nenek jalan kesamping Xia Zixi, memandangnya, “Xiao Xi, bagaimana keadaanmu?”

“Nenek, aku tidak apa-apa, ini harus terima kasih pada Mu Shaotian yang sudah melindungiku, kalau tidak aku tidak tahu akan berubah menjadi seperti apa!” kata Xia Zixi, mengucapkan kalimat ini, tulus dari hatinya.

Ruolin membantu Mu Shaotian duduk bersandar disana, setelah mendengar perkataan Xia Zixi, hatinya sangat puas.

Bagaimana pun wanita ini, tahu berterima kasih.

Mendengar ini, nenek sangat senang, meskipun sedih melihat cucu sendiri terluka, tapi mendengar Xia Zixi berkata begitu, nenek yakin dirinya tidak salah menilai orang.

“Sudah seharusnya Shaotian melakukan demikian, kalau kamu saja dia tidak bisa melindunginya, lihat bagaimana aku menghukumnya!” kata nenek.

Meskipun demikian, Xia Zixi tidak tahu apa isi pikiran nenek.

Novel Terkait

Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu