Istri Yang Sombong - Bab 665 Memilikinya Sudah Cukup 1

Keke memandangi makanan mewah yang memenuhi meja makan, hati berbunga-bunga.

Benar-benar banyak makanan mewah!

Xia Zixi menatap Keke, "aku tidak pernah mentraktir kamu makan, akhirnya hari ini ada kesempatan!"

Keke: "kalian sungguh terlalu segan menyegan!"

"Jadi, hari ini kamu tidak perlu malu-malu!"

"Aku pasti tidak akan seperti itu!" Kata Keke sambil tersenyum, makanan mewah semeja, bagaimana mungkin dia bertingkah segan-menyegan.

Melihat penampilan lucu Keke, Xia Zixi tertawa.

Saat ini, Mu Shaotian mengusulkan untuk memesan semangkuk bubur untuk Xia Zixi, "Kalau kamu merasa berminyak, makan sedikit bubur!"

"Iya!" Xia Zixi mengangguk.

Keke duduk si seberang, memandang mereka, wajah memasang senyuman, "Direktur Mu perhatian sekali, Xiao Xi, kamu sangat beruntung!"

"Jangan tertipu oleh sisi palsu suatu hal! Xia Zixi secara diam-diam mengingatkan Keke.

Siapa sangka kata-kata itu terdengar oleh telinga Mu Shaotian, "Apakah maksudmu aku tidak perhatian?"

"Lumayan!"

"Kalau begitu, tampaknya aku harus lebih perhatian lagi!" Kata Mu Shaotian dengan pelan.

Entah kenapa, kata 'perhatian' terdengar sangat wajar ketika dikatakan oleh siapa pun, tetapi ketika dikeluarkan dari mulut Mu Shaotian, terdengar 'tidak wajar".

Namun, Xia Zixi juga sudah terbiasa dengan perkataannya, tersenyum "Semangat berusaha!"

Memandang aksi-reaksi mereka, Keke menggigit sumpit, seketika mengerti, cinta bukanlah mencari yang terbaik, tapi harus mencari yang paling cocok.

Xia Zixi dan Mu Shaotian tampak serasi dari sisi mana pun.

Dia senyum, tidak tahan untuk mulai bermimpi akan cinta... ...

Pada saat mereka sedang makan, ponsel Xia Zixi berdering, mendengar suara, Xia Zixi mengambil ponsel, tetapi ketika melihat nomor panggilan masuk, dia terbengong.

Mampus!

Dia tidak memberi tahu Dudu bahwa dia sudah pulang, sekarang Dudu sudah meneleponnya.

"Siapa!?" Mu Shaotian dengan santai melirik ke arahnya, bertanya.

"Dudu... ..." Sambil bicara, Xia Zixi mengangkat telepon itu.

"Xia Zixi, kamu kurang hebat!" Baru saja panggilan tersambung, suara teriakan Dudu terdengar melalui ponsel, Xia Zixi kaget hingga secara naluriah menjauhkan ponsel dari telinga.

Pada saat bersamaan, Mu Shaotian mengambil ponsel dari tangan Xia Zixi, langsung ditempelkannya ke telinga, "Istriku hamil, polusi suara tidak baik untuknya, sekarang kita ada di Restoran Huaer, kalau mau datang, langsung saja datang!" Kemudian, telepon langsung dimatikan, Mu Shaotian meletakkan ponsel di atas meja.

Xia Zixi berpikir, kemarahan Dudu pastinya meledak!

"Dudu bakal menggila!"

"Dia akan menggila sampai ke sini!"

Xia Zixi mengangguk tanda setuju.

Saat ini, Keke duduk di seberang, "kalau begitu, maukah kita tunggu dia datang baru barengan makan?"

"Tidak usah, dia tidak akan menghiraukan hal-hal ini!"

Keke mengangguk-angguk, kenyataan memang demikian, tapi sangat jelas bahwa dia sudah amat mengontrol diri.

Sesuai dugaan, 20 menit kemudian, Dudu dan Ah Shu muncul bersamaan di restoran.

Melihat mereka makan bersama di satu meja yang sama, tatapan mata Dudu bagai akan membunuh mereka.

Melihat mereka berbarengan muncul, Xia Zixi memasang senyuman menawan, "20 menit, sangat cepat!"

Keke melihat mereka berdua datang, segera bergerak ke samping, mengosongkan sepasang tempat duduk untuk mereka, untungnya meja berkursi lima, kebetulan cukup.

Dudu menatap Mu Shaotian, langsung menepuk meja, "kamu bilang siapa yang menimbulkan polusi suara!"

Mu Shaotian malah ketawa, "Nona Yang, tempat umum, jaga citramu, duduk saja dulu!"

Pandangan Dudu melihat ke sekeliling, tanpa segan menduduki tempat duduk, Ah Shu mengangguk pada mereka sebagai sapaan, juga ikut duduk.

Dudu belum mau selesai, "Mu Shaotian, kamu berhasil meninggalkan kesan berskor negatif di aku!"

"Adakah harapan untuk naik kembali?"

"Tidak ada!" Jawab Dudu dengan singkat.

"Kalau begitu, sepertinya aku tidak perlu memberi penjelasan lagi!" Kata Mu Shaotian.

Tatapan Dudu seolah-olah ingin memukuli Mu Shaotian mati-matian.

Xia Zizi menyaksikan itu, segera menyodorkan segelas minuman dengan sikap penuh menggoda, "pereda tensi!"

Pandangan sekilas menyapunya, "kenapa kamu tidak beri tahu aku kalau kamu sudah pulang?"

"Waktu mendesak, tidak sempat ngomong!" Kata Xia Zixi, kemudian segera menambahkan, "aku berencana pergi mencari kamu sore nanti!"

Tatapan Dudu sekilas melihat Mu Shaotian, kemudian berkata, "begitu cepat sudah tidak ada masalah?"

……

Semua orang diam.

Siapa yang mengharapkan masih bermasalah?

Mu Shaotian memandangnya, meminum seteguk anggur, kemudian berkata, "Nona Yang Dudu, membunuh orang dengan sekali pukulan, tampaknya tidak terlalu baik!"

Dudu malah memasang senyuman palsu, "Terhadapmu, sejak awal sudah tidak seharusnya berharapan apa pun, memukul mati sudah termasuk cukup baik!"

Mu Shaotian agak bingung, Dudu adalah sahabat terbaik Xia Zixi, sifatnya blak-blakan, jujur apa adanya, tidak bisa menghadapinya dengan sikap keras, berpikir sejenak, kemudian berkata.

"Nona Yang, bagaimana kondisi tokomu?"

Alis Dudu berkerut, "apa hubungannya dengan kamu?"

"Begitu, aku lihat bisnis tokomu berjalan cukup baik, jadi aku ingin berinvestasi, kemudian membuka cabang-cabang toko!"

Begitu mendengar itu, tatapan Dudu berkilauan, mata membelalak, "kamu serius?"

Bahkan Xia Zixi pun sedikit terkejut, menoleh ke Mu Shaotian... ...

Mu Shaotian dengan serius menganggukkan kepala, "bisa dilihat, jika dibuka cabang toko, kedepannya pasti akan memperoleh untung yang tidak tipis!"

"Itu pasti, tokoku dirancang dengan teliti oleh diriku sendiri, bahkan ..." Bicara sampai setengah, Dudu berhenti, tiba-tiba seperti memahami sesuatu, senyuman di wajah menghilang, "Jangan berpikir kamu bisa menyuap aku dengan cara ini. Kalau kamu menggertak Xiao Xi, maka aku pun tidak akan membiarkan kamu baik-baik saja! "

"Kalau kamu merasa bahwa aku sedang menyuap kamu, OK, tidak jadi!" Kata Mu Shaotian dengan alis terangkat.

Dia pasti memainkan trik berpura-pura melepaskan agar bisa dapat, Xia Zixi mengenalnya dengan baik!

Dudu mengernyit, "Tidak ikhlas!"

Melihat mereka, Xia Zixi tertawa, "Sudahlah, Dudu, aku tahu kamu khawatir, kita bahas masalah ini lagi nanti, makan dulu!"

Xia Zixi sudah berkata demikian, Dudu pun tidak bisa mengatakan apa-apa lagi, ini adalah pilihan Xia Zixi, seemosi apa pun dia, dia juga tidak bisa berbuat apa-apa.

Sebenarnya, dia juga bukan harus memisahkan mereka berdua, dia hanya tidak puas dengan tindakan Mu Shaotian, begitu mudah sudah bisa menaksir Xia Zixi kembali, dia merasa sangat tidak layak.

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu