Istri Yang Sombong - Bab 466 Menghormati Keputusan 3

Kemudian teleponnya dimatikan.

Mu Shaotian mengerutkan keningnya sambil menatap layar handphone, dia tidak mengerti.

Tingkah laku Xia Zixi hari ini membuat dia merasa ada yang aneh.

Setelah mematikan telepon, Xia Zixi memandang supir dan berkata, “Pak Supir, sekarang kita pergi ke kantor Group Yunrui, tolong agak cepat…..”

Ketika Xia Zixi tiba di kantor, Mu Shaotian baru saja selesai rapat, dia menelepon Xia Zixi namun tidak tersambung, akhirnya dia langsung turun kebawah.

Dan menunggu dia dibawah.

Xia Zixi baru saja turun dari mobil dan melihat Mu Shaotian berdiri di depan pintu menunggunya.

Saat itu, rasanya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Mu Shaotian berdiri disana, ketika melihat dia turun dari mobil, dia langsung menghampirinya, dan bertanya dengan nada khawatir, “Ada apa? Ada masalah apa?”

Melihat dia yang begitu khawatir, Xia Zixi hanya menatapnya lurus.

Mu Shaotian mengerutkan kening, lalu mengulurkan tangan dan membelai wajah Xia Zixi, kedua alisnya bertautan, sorot matanya yang dalam penuh dengan kekhawatiran, “Kamu tidak senang?”

Detik berikutnya, Xia Zixi langsung mengulurkan tangan dan memeluknya.

Mu Shaotian terkejut, dalam sekejap dia tidak tahu tangannya harus ditaruh dimana.

“Ada apa?” Dia bertanya dengan suara kecil, tangannya diletakkan di atas tubuh Xia Zixi.

“Tidak apa-apa, aku hanya ingin memelukmu sebentar saja!” Xia Zixi berkata dengan nada biasa, hanya saja dia merasa sejak keluar dari rumah keluarga Xia dia begitu kangen dengan Mu Shaotian.

Mendengar ucapan itu, sudut mulut Mu Shaotian terangkat membentuk senyuman, karena untuk pertama kalinya dalam hari ini dia merasa terhibur.

Dia tersenyum sambil memandang Xia Zixi, “Jauh-jauh datang kesini, cuma untuk memelukku saja?”

Xia Zixi tidak berkata apa-apa, hanya terdiam, namun bisa dibilang dia mengiyakan perkataannya.

Saat ini, Mu Shaotian menatap Xia Zixi, lalu pelan-pelan mendorongnya, kemudian memegang dagunya, sorot matanya begitu dalam, “Apa kamu tahu? Perkataanmu tadi membuat aku terharu….”

Lalu tanpa memberikan kesempatan bicara, dia langsung mencium bibirnya…..

Meskipun mereka sedang berada di depan pintu kantor, Xia Zixi tidak mendorongnya karena dia tidak ingin melewatkan momen ini.

Tangannya terulur, memeluk Mu Shaotian, serta meremas baju Mu Shaotian dengan erat.

Entah sudah berlalu berapa lama, barulah Mu Shaotian melepasnya secara perlahan, bibirnya yang tipis membentuk sebuah senyuman, “Apa kamu tahu apa yang kupikirkan sekarang?”

“Apa?”

“Aku menginginkanmu!”

Xia Zixi, “……“

Jelas-jelas itu adalah sebuah perkataan yang nakal, namun ketika diucapkan dengan serius oleh Mu Shaotian, kedengarannya seperti sesuatu hal yang memang wajar.

“Tuan Mu, bisakah anda tidak mengatakan hal itu seperti sesuatu yang wajar?” Xia Zixi memandangi dia, namun dalam hatinya dia juga merasa gembira.

Perasaan yang dia rasakan ketika bersama dengan Mu Shaotian adalah tenang.

Mu Shaotian tertawa, “Kenapa tidak dianggap wajar, ini hak bawaan lahirku!”

Xia Zixi langsung memutar bola matanya.

Saat ini, Mu Shaotian mengulurkan tangan dan memeluknya.

“Sebenarnya ada masalah apa? Apakah saat pulang kamu dimarahi?” tanya Mu Shaotian.

Membahas hal ini, bola mata Xia Zixi yang cerdas berputar, lalu menganggukkan kepala, “Iya benar, keluargaku tidak senang dengan dirimu, ah….”

Sembari bicara, dia sengaja mendesah.

Ekspresinya terlihat cerdas dan lucu.

Mendengar hal ini, Mu Shaotian langsung mengerutkan alis, “Tidak puas? Mana yang tidak puas?”

“Menurutmu bagaimana? Kamu pernah mencampakkan anak perempuan mereka, bagaimana mereka bisa puas terhadap dirimu!” Xia Zixi berkata sambil menatap dia.

Semakin dibahas Mu Shaotian semakin heran, orang yang angkuh seperti dia bagaimana mungkin bisa ada yang tidak puas!