Istri Yang Sombong - Bab 679 Keluhan Ruoman (1)

Yang mengejutkan Xia Zixi adalah Ning Xi masih belum pergi.

Meskipun Albert datang menjemput sendiri, tapi Ning Xi masih tidak kunjung pergi, bisa dilihat betapa sayangnya Albert pada Ning Xi, hingga begitu memanjakannya.

Mu Shaotian mau makan bersama dengan Albert dan Xia Zixi tidak ikut, karena bagi Xia Zixi, dia tidak akrab dengan Albert, dan tidak ingin menganggu mereka berdua.

Sewaktu makan.

Mu Shaotian memandang Albert, “Guru, kenapa begitu cepat sudah mau pulang?”

“Banyak urusan di perusahaan yang menunggu ku selesaikan, tidak bisa tinggal lama-lama!”

Mu Shaotian mengangguk, “Terus Ning Xi……?”

“Untuk sementara dia tidak pulang!”

Mu Shaotian mengerutkan kening, “Kenapa?”

“Untuk sementara dia tidak ingin pulang, aku tidak ingin memaksanya, kalau bukan dari keinginannya sendiri untuk pulang, sekalipun aku memaksanya pulang, dia juga tidak akan bahagia!”

Melihat Mu Shaotian tidak menjawab, Albert berkata, “Mungkin, tunggu dia menyerah patah hati, akan pulang sendiri!”

Tentu saja Mu Shaotian mengerti maksud dari kalimat ini, matanya bergerak dan terdiam sesaat, lalu berkata, “Aku mengerti!”

“Dia disini seharusnya tidak akan begitu merepotkanmu, tapi……kondisinya masih membutuhkan perhatianmu!”ucap Albert memotong steak dan memasukkannya ke dalam mulutnya dengan anggun.

Mu Shaotian mengangguk, “Aku mengerti, pasti akan kuperhatikan!”

Selanjutnya, mereka berbincang tentang beberapa hal di kehidupan sehari-hari, mereka mengobrol disini seharian sampai Albert pergi.

Ketika pergi, Mu Shaotian dan Ning Xi ikut mengantar.

“Daddy, aku pasti akan merindukanmu!”

“Cepat pulang jangan buat daddy khawatir!”ucap Albert.

Ning Xi mengangguk, Albert Check in dan pergi.

Setelah mereka pergi, hanya tersisa Mu Shaotian dan Ning Xi, Mu Shaotian berkata, “Ku antar kamu pulang!”

Ning Xi mengangguk tidak menolak, mengikuti Mu Shaotian naik kemobil.

Dalam perjalanan pulang, banyak mobil-mobil melintas melewati hadapan mereka.

Ning Xi melirik kesamping, melihat wajah tampan Mu Shaotian, sekalipun hanya satu sisi wajah saja, secara fisik itu sempurna seperti karya seni.

Momen Mu Shaotian yang begini sepertinya tidak pernah berhenti didepan Ning Xi.

“Daddy tidak menjemputku pulang, apakah kamu sangat kecewa?”tanya Ning Xi tiba-tiba.

Mu shaotian mengendarai mobil dengan satu tangan dan tidak memandang Ning Xi, setelah berpikir sejenak, “Ning Xi, aku tidak ingin menggunakan cara ini untuk ngobrol dengan mu!”

Wajah Ning Xi juga tampak tidak begitu baik, Ning Xi juga tidak ingin, hanya saja, semenjak Mu Shaotian menelepon ayahnya, nada bicara ini sama sekali tidak bisa dihilangkan.

“Aku bisa mengambil keputusan untuk masalahku sendiri, aku tidak berharap kamu memberitahukan segala sesuatu pada ayahku!”ucap Ning Xi mungkin sedikit marah.

“Kalau begitu jangan lakukan hal yang membuat orang lain khawatir!”

“Pasti, aku pasti tidak akan pernah mengganggumu lagi!”ucap Ning Xi sekata demi sekata.

Mu Shaotian tidak menjawab dan terus menyetir, tatapan matanya yang dalam membuat orang tidak mengerti apa yang sedang dia pikirkan.

Selang beberapa saat, Ning Xi tidak tahan dengan suasana ini dan berkata, “Antar aku ke hotel!”

“Alasan!”

“Aku tidak akan tinggal di rumah Mu, terus merepotkan kalian!”

“Kalau begitu kamu harus meminta ijin dulu dengan ayahmu baru bisa!”

“Kamu——”

“Kalau tetap ingin tinggal disini, lebih baik nurut!”nada bicara Mu Shaotian tidak lembut, yang ada terdengar dingin.

Ning Xi melirik Mu Shaotian, dia juga tidak tertarik berdebat dengan Mu Shaotian, dan hanya diam.

Setengah jam kemudian tiba di rumah keluarga Mu.

Ketika mobil berhenti, Ning Xi langsung turun dan masuk kedalam.

Lalu diikuti Mu Shaotian dari belakang, setelah masuk dan menyampaikan beberapa hal, Mu Shaotian kembali lagi ke perusahaan.

“Ayah Ning Xi sudah pulang?”tanya nenek.

Mu Shaotian mengangguk, “Katanya diperusahaan ada masalah, lain kali baru makan bersama!”

Ny besar Mu mengangguk, “Ei, dia datang dari luar negeri, kita belum sempat menyambutnya!”

Mu Shaotian tersenyum ringan, “Selalu akan ada kesempatan!”

“Ehn!”

“Nek, aku masih ada kerjaan, kembali ke kantor dulu, Ning Xi harus merepotkan nenek menjaganya!”

“Ehn, tenang saja, disini ada aku!”

Mu Shaotian menggangguk dan berbalik pergi.

Dalam perjalanan pulang, Mu Shaotian tiba-tiba ingin menelepon Xia Zixi, lalu dia memakai earphone, menelepon nomor Xia Zixi.

Xia Zixi kebetulan sedang tidur dirumah, mendengar ada suara, dia baru mencari HP, dan menaruhnya ditelinga.

“Halo……”

“Lagi tidur?”

“Iya!”ucap Xia Zixi sambil melirik jam, “Sudah tiga jam!”

“Bangun, tidak baik tidur terlalu banyak!”ucap Mu Shaotian lembut, nadanya yang rendah membawa sentuhan kesenangan.

“Ehn, sebentar lagi bangun, kamu sudah mengantarnya pulang?”Xia Zixi tiba-tiba mengalihkan topik pembicaraan.

“Ehn, sudah pergi, baru saja antar Ning Xi pulang!”

“Oh~jawab Xia Zixi, merasa tidak ada yang mau dikatakan, dia berkata “Ku matikan dulu ya, mau bangun makan sesuatu!”

“Iya!”setelah mengatakan beberapa kata baru menutup telepon.

Mu shaotian menyetir mobil ke perusahaan, dan di sisi lain Xia Zixi baru bangun, lalu mencuci wajahnya, ketika sedang mencuci wajah Xia Zixi tiba-tiba menyadari dirinya berubah menjadi gemuk!

Tidak tahu apakah itu ilusi.

Sudahlah, seberapa gemuk juga harus makan, lalu Xia Zixi pergi ke dapur mencari makanan……

“Ning Xi, ayahmu benar sudah pergi?”tanya Lu Xiaoan tidak percaya.

Angguk Ning Xi tidak begitu minat, Ketika tidak didepan Mu Shaotian, Ning Xi tidak begitu dekat dengan Lu Xiaoan.

“Ketika ayahmu pergi, ada mengatakan sesuatu tidak?”tanya Lu Xiaoan memandang Ning Xi.

Ning Xi menggelengkan kepalanya dan memandangnya, “Tidak ada, kenapa?”

Lu Xiaoan tersenyum canggung dimulutnya, “Tidak apa-apa!”

Ning Xi juga tidak banyak pikir, karena pikirannya tidak ada pada masalah ini, “Kalau tidak ada hal lain, aku pulang dulu!”

Melihat Ning Xi pergi, Lu Xiaoan bangkit, “Ning Xi……”

Ning Xi menoleh memandangnya, menatapnya dengan ragu, “Kenapa?”

“Itu……sebentar lagi sudah jam makan siang, mau tidak makan bersama?”

Ning Xi menjawab tanpa ragu, “Tidak, hari ini aku sudah berjanji pada bibi Mu untuk makan dirumah!”

Lu Xiaoan tersenyum canggung, “Baiklah, ku antar kamu pulang!”

“Tidak usah, aku bisa pulang sendiri, bye!”Setelah tersenyum, dia pergi meninggalkan perusahaan Lu Xiaoan.

Melihat Ning Xi pergi menjauh, Lu Xiaoan sedikit mengerutkan kening.

Novel Terkait

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu