Istri Yang Sombong - Bab 673 Dudu Cemburu 3

A Shu yang melihat Dudu marah, “Kamu marah denganku karena tidak pergi menjemputmu?”

Dudu tersenyum sinis, “Siapa aku, kenapa harus kamu jemput!”

“Atau……kamu lagi marah aku foto dengan orang lain!?”tanya A Shu.

Seolah jawaban ini menusuk hati Dudu, wajah Dudu berubah, menoleh memandang A Shu, “Kamu terlalu banyak pikir, apa urusannya denganku kamu foto dengan siapa, aku mau istirahat, bye!”ucap Dudu ingin menutup pintu.

Dan saat itu, A Shu menjulurkan tangan menahan pintu, tangannya terjepit kesakitan, dan pintu tertahan.

“Hhum……”A Shu mengerutkan kening kesakitan

Dudu terkejut memandangnya, “Kamu, kamu gila ya?”

“Kalau dengan begini bisa membuatmu tidak marah lagi, aku lebih rela terjepit beberapa kali!”ucap A Shu.

Dudu semakin marah melihatnya, “Kalau begitu kamu keluar jepit sendiri!”ucap Dudu mendorong A Shu keluar, lalu ‘Pang’menutup pintu.

Entah kenapa Dudu marah berdiri disana.

Dan diluar……

Seolah tidak terdengar suara apapun!

Dudu berdiri disana, jangan bilang A Shu benaran mengetuk pintu atau bagaimana? Tapi kenapa tidak ada sedikit suara pun?

Dudu mengintip dari lubang pintu……lalu dia semakin marah!

Ternyata diluar tidak ada seorangpun!

Dudu marah dan keluar!

Jalan keruang tamu duduk, bagaimanapun juga dia tidak bisa melampiaskan amarahnya!

Begitu duduk, tidak tahu berapa lama berlalu, langit sudah gelap, Dudu sedikit lapar, lalu pergi mencari makanan, tapi dirumah tidak ada apapun.

Sudahlah, tidak usah masak, makan diluar saja!

Dia yang berpikir begitu mencari satu syal lalu pergi keluar.

Pemandangan malam dikota A sangat indah.

Meskipun sudah sangat malam, tapi masih banyak orang diluar.

Tidak sedikit orang berpacaran, Dudu tidak menyetir mobil, dia jalan santai dipinggir jalan.

Tidak tahu jalan berapa lama, Dudu tiba-tiba merasa ada orang yang mengikutinya.

Saat ini, Dudu menoleh mendapati A Shu.

A Shu berdiri tidak jauh dibelakangnya, seolah sedang mengikutinya.

“Untuk apa kamu mengikutiku?”tanya Dudu tidak senang memandang A Shu.

Bukankah sudah pergi? Sekarang kenapa kembali apa maksudnya ini!

Melihat Dudu yang sudah menyadari keberadaannya, A Shu jalan menghampiri, “Aku takut terjadi sesuatu padamu!”

“Takut terjadi sesuatu denganku ? Sejak kapan kamu memperhatikanku?”meskipun berkata demikian, tapi kelihatan jelas, Dudu sudah tidak begitu marah.

A Shu memandangnya, “Aku selalu memperhatikanmu!”

Dudu,“……Cieeh, siapa yang percaya!”

“Aku serius!”ucap A Shu sepatah demi sepatah, nada bicaranya membuat orang tidak percaya.

Dudu tidak berkata apa-apa dan terus jalan kedepan, saat ini A Shu menahannya, “Kamu lagi marah karena hari ini aku foto dengan orang lain?”

Dudu mengedipkan matanya, sedikit merasa bersalah, “Tidakkah seharusnya aku marah? Kamu jangan lupa, kamu bekerja disana, bukan untuk menggoda gadis cantik, kamu yang begitu bisa menundaku menghasilkan uang!”ucap Dudu asal memberikan penjelasan, semakin dijelaskan semakin merasa bersalah.

“Hanya karena ini?”tanya A Shu.

“Kalau tidak? Foto ya foto saja, untuk apa membusungkan dada, memancungkan bibir, yang tidak tahu pasti mengira kamu sedang mengambil kesemaptan……”ucap Dudu.

Ini bukan sesuatu yang Dudu permasalahkan……

A Shu menatap Dudu detik beriktunya, lalu memeluknya masuk dalam dekapan, memegang wajah Dudu dan menciumnya……

Dudu terbengong!

Membuka matanya lebar-lebar, seolah tidak percaya apa yang dilihatnya!

Apakah ini nyata !?

Tapi kesejukan tipis di mulutnya menyadarkannya bahwa itu nyata !!!

Dudu, seolah membeku, ketika dia sadar, dia tiba-tiba mendorong A Shu menjauh.

“Kamu, apa yang kamu lakukan? ku peringatkan kamu, kamu tahu tidak, kamu begini adalah tindakan tidak sopan pada boss!”ucap Dudu terbata-bata, memandang diri A Shu yang tinggi, tegap, paksaannya membuat jantung Dudu sedikit berdetak kencang.

A Shu menyeringai, “Ok, kalau begitu aku tidak akan menyentuhmu!”

Dudu meliriknya dengan tajam, “Kamu——”tiba-tiba Dudu terdiam dan tidak tahu harus berkata apa.

A Shu mendekati Dudu dan mengulurkan tangan memeluk pinggangnya, “Kelihatannya, kamu berharap aku menyentuhmu!”

“Omong kosong!”

“Iya, aku omong kosong!”ucap A Shu jujur, selama Dudu senang, itulah yang dikatakan, “Sekarang sudah bisa kan? Tidak marah lagi kan?”

A Shu berbicara dengan nada suara yang sangat lembut disamping telinga Dudu, Dudu sedikit tidak terbiasa, tapi yang tidak dapat disangkal adalah Dudu sudah tidak marah, dan malah ada perasaan bahagia.

“Kalau benar tidak ingin aku marah, sewaktu di toko ikuti peraturan!”

“Ok, kedepannya aku akan menjaga jarak dengan mereka, tidak bicara dengan mereka, sudah bisa kan?”

Dudu mengangguk lalu tiba-tiba sadar, “Tidak, tidak! Kalau kamu tidak bicara, bagaimana menjalankan bisnis! Dudu tahu, sebagian besar orang itu datang bukan karena makanan enak, tapi datang karena A Shu……

Lihat, dasar wanita duitan ini, masih tidak bisa melepaskan uangnya!

“Terus menurutmu bagaimana?”

“Tidak boleh tebar pesona ditoko, tidak boleh foto dan dekat dengan mereka, bahkan tidak boleh saling menempelkan badan……”

“Tidak ada saling menempelkan badan!”

“Masih bilang tidak ada, dada wanita itu hampir menempel dibadanmu, pasti terasa enakkan!?”ucap Dudu tidak lupa melototinya.

“Ini……”A Shu membuat ekspresi mempertimbangkan, “Iyakah? Waktu itu tidak begitu memperhatikannya, sekarang kalau dibayangkan, ada benarnya juga!”

“Xiao Shu!!!”Dudu bahkan sudah meneriaki nama lengkapnya.

A Shu tersenyum memandangnya, “Tapi, aku tidak suka dada besar, aku suka yang kecil, seperti……”ucap A Shu melirik ke arah Dudu.

“Aku suka dada rata!”

Dada rata?

Ternyata ada orang yang suka dada rata?

Ketika Dudu masih sedang memikirkannya, dia melihat tatapan mata A Shu memandang kearah dadanya, ketika Dudu sadar, Dudu segera menutupi dirinya, dan mengambil sikap protektif. “Xiao Shu, kamu lihat kemana, dasar genit!”

Ketika dia mengatakan itu, dia mengulurkan tinjunya yang kecil dan akan mengarahkannya ke A Shu.

Bagaimana mengatakannya, tinju Dudu bagi A Shu adalah tinju manja, sama sekali tidak untuk mengancamnya, A Shu menjulurkan tangan menangkap tinjunya dengan mudah, lalu menarik Dudu ke dalam pelukannya……

Dudu menengadah menatap mata A Shu.

Pada saat itu, hati Dudu berdetak kencang, ada perasaan yang tidak terlukiskan menyebar di tubuhnya.

A Shu menatapnya dengan lembut dan berkata dengan serius, “Apa yang ku katakan itu serius!”

Novel Terkait

Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu