Istri Yang Sombong - Bab 474 Timbul Kecurigaan di Hati 1

"Beritahu aku, masalah ini tidak ada hubungannya denganmu bukan?" Xia Zixi tiba-tiba memandangi Mu Shaotian sambil bertanya.

Mendengar ini, Mu Shaotian terhentak, ia mengerutkan alisnya, "Menurutmu aku yang melakukannya!?"

Xia Zixi tidak tahu, ia hanya berharap masalah ini tidak ada hubungannya dengan Mu Shaotian.

Tatapannya lurus menatap Mu Shaotian, seakan-akan harus mendapatkan sebuah jawaban.

Melihat dirinya yang tampak tegang, tiba-tiba Mu Shaotian tertawa, "Kuakui aku menyuruh orang untuk mencarinya lagi, namun kematiannya, tidak ada hubungannya sama sekali denganku!" Mu Shaotian menatapnya sambil berbicara dengan terbata-bata.

"Benarkah?"

Mu Shaotian menganggukan kepalanya.

Mendengarnya, Xia Zixi menjadi jauh lebih tenang.

"Aku percaya padamu!" ucap Xia Zixi.

Saat ini, Mu Shaotian malahan mengulurkan tangannya dan memegangi dahi Xia Zixi, tampak menyombongkan diri, menatapnya, bibirnya tersenyum, "Jelas-jelas kamu sedang mengkhawatirkanku, tapi tenanglah, aku adalah warga yang baik, tidak mungkin melakukan hal-hal yang melanggar hukum!" jelas Mu Shaotian.

Mendengarnya, Xia Zixi menganggukan kepala.

Baguslah jika begitu.

Namun Mu Shaotian tidak tahu, kalimat ini, sama saja dengan memukul diri sendiri!

Ada harinya, di mana ia harus membayar apa yang dikatakannya hari ini!

Sibuk sepagian, setelah makan siang, keduanya pergi ke rumah sakit.

Meski hingga kini belum ada berita bahwa Nenek tua itu sadarkan diri, tetapi Mu Shaotian dan Xia Zixi tetap menjenguknya setiap hari.

Mu Wei dan istrinya setiap hari bergantian merawat Nenek tua.

Ketika mereka tiba, Mu Wei sudah tiba terlebih dahulu.

"Pa!" Mu Shaotian memanggilnya.

"Paman!" Xia Zixi juga memanggilnya.

"Hm!"

Melihat keduanya datang bersamaan, Mu Wei pun sedikit terhibur.

Hanya saja selama dua hari ini, berita gosip di luar, membuat orang tidak nyaman.

"Masih tidak ada tanda-tanda kesadaran dari Nenek?" Mu Shaotian bertanya sambil memandang Nenek yang tertidur di atas ranjang.

Berbicara tentang ini, Mu Wei menghela napas, pandangannya tertuju pada dia yang ada di atas ranjang, "Dokter berkata, kemungkinannya untuk sadar semakin hari semakin menipis......"

Mendengar ini, Mu Shaotian menatapi Nenek, alisnya mengkerut.

Mengingat sosok Nenek yang biasanya ceria, sekarang tertidur di atas ranjang, dengan kemungkinan tidak akan sadar kembali, perasaan seperti itu, benar-benar menyedihkan.

"Nenek!" Saat itu juga, Mu Shaotian memegang tangan Nenek, duduk di pinggir ranjang, "Aku yakin, Nenek pasti akan sadar. Kamu tidak mungkin terus-terusan terbaring di ranjang, benar bukan?!"

Setelah berbicara, melihat Nenek yang sama sekali tidak bergerak, Mu Shaotian memaksakan senyum di wajahnya.

Ia percaya, ia selalu percaya!

Saat itulah, telepon genggam Mu Shaotian berdering.

Mengangkat teleponnya, tanpa melihat nomor yang menghubungi.

"Halo......"

"Hi, maaf apakah ini Tuan Mu Shaotian?"

"Ini aku!"

"Saya dari kepolisian kota A!" ucap lawan bicaranya.

Mendengar ini, Mu Shaotian terpaku sejenak, memandang sebentar Xia Zixi di sampingnya, lalu, "Maaf ada masalah apa?"

"Ada beberapa hal yang perlu kami komunikasikan dengan anda, mohon anda datang sebentar!"

Mendengar ini, Mu Shaotian merasa pasti ada masalah yang harus dibicarakan, ia pun mengangguk sambil menjawab, "Baiklah, aku mengerti!"

Selesai berbicara, ia menutup teleponnya.

Saat itu, Mu Shaotian berdiri, menatap mereka, "Aku ada sedikit urusan, butuh aku mengantarmu pulang!?" Mu Shaotian memandang Xia Zixi sambil bertanya.

Pembicaraan mereka, tidak terdengar oleh Xia Zixi, ia menggelengkan kepala, "Tidak usah, pergilah dahulu, aku ingin di sini menemani Nenek sejenak!"