Istri Yang Sombong - Bab 642 Presiden Sementara (1)

Benar saja, setelah mendengar ini, Rong Jin merenung sejenak, kemudian berkata, “Membiarkan orang mengawasinya, kalau ada kabar, segera melaporkan!”

A Hua mengangguk, “Aku tahu, aku mendengar bahwa tiga Tuan muda di kota A telah berusaha untuk menemukan mereka, menurut kekuatan mereka dan kekuatan negara, aku percaya akan segera mendapat kabar!” Tidak peduli hidup atau mati, paling tidak akan ada hasilnya.

Rong Jin duduk di sana, wajahnya suram, asalkan teringat Xia Zixi seharusnya akan sangat sedih karena ini, dia juga tak tertahan perasaan sakit hati.

“Menyuruh orang pergi mencarinya bersama-sama!” Rong Jin tiba-tiba berkata.

A Hua mengangguk, “Oke!”

“Oh ya, bagaimana dengan hal yang kuserahkan padamu untuk diselidiki?” Rong Jin menatapnya dan bertanya.

Membicarakan ini, A Hua tertegun sejenak dan kemudian berkata, “Sementara waktu masih belum menemukan kabar apa pun......”

“Tidak peduli apapun, kamu harus menemukannya!” Dia ingin tahu mengapa Xu Weiyin memiliki cincin itu.

Mengapa cincin itu sekarang ada di tangannya?

Dan Xia Zixi begitu mirip dengan Xiao Le......

Pasti ada sesuatu dalam hal ini.

Mungkin, Xia Zixi ada hubungannya dengan Xiao Le.....

A Hua menatap pada Rong Jin dan ingin mengatakan sesuatu, tetapi dia menelannya kembali, sebaiknya menunggu setelah dia menyelidikinya.

Kalau tidak, dia takut Rong Jin akan kecewa.

Pada hari berikutnya.

Xia Zixi muncul di perusahaan, kabar tentang Mu Shaotian kehilangan kontak di dalam pesawat, tetap juga dipergunakan oleh orang-orang.

Kabar itu tidak tahu disebarkan oleh siapa, di pagi hari, Direktur Li langsung membawa orang ingin mengadakan rapat dan meminta untuk memilih presiden baru.

Mu Shaotian mendirikan Yunrui dan membawa perusahaan mencapai puncak dalam waktu dua tahun, semua orang dapat melihat omset dan kemampuannya, jadi meskipun beberapa orang ingin membuat kekacauan, namun sama sekali tidak ada kesempatan, dan biasanya dia selalu melakukan hal sesuka hati, telah menyinggung banyak direktur, tidak dapat dihindari kalau ada orang yang ingin mengambil kesempatan ini untuk menggantikan posisinya.

Di ruang konferensi besar, hampir 20 direktur duduk di sana menunggu pertunjukan seru hari ini.

“Masalah-masalah Tuan Mu, aku merasa semua orang telah mendengar tentang hal itu, meskipun aku sangat menyesalinya, namun perusahaan membutuhkan seorang pemimpin, jadi aku menyarankan untuk ulang memilih presiden baru!” Direktur Li berdiri dan mengatakannya, dia telah lama menginginkan posisi ini, dengan tidak mudah akhirnya memiliki kesempatan ini, dia telah menghubungi orang-orang, dan menunggu pemilihan ulang hari ini.

“Direktur Li, masalah Tuan Mu belum dipastikan, apakah terlalu cepat melakukan ini sekarang?” Direktur Ji berkata, dia adalah direktur senior di perusahaan, dan telah berusaha keras bersama Mu Shaotian, meskipun dia jauh lebih tua dari Mu Shaotian, namun dia sangat tegas, dan sangat menghargai kepemimpinan Mu Shaotian.

Mendengar ini, Direktur Li menatapnya, “Direktur Ji, jadi kalau masalahnya teah dipastikan, apakah itu masih tidak terlalu dini?”

“Pagi hari ini aku telah menerima daftar nama penumpang pesawat, dan Direktur Mu memang ada di dalam!” Direktur Li berkata.

Direktur Ji duduk di sana, menatapnya dengan wajah tidak senang, dan dia tahu apa yang dia rencanakan, tapi sekarang Mu Shaotian memang tidak ada di sini.

“Direktur Li, pesawat hanya kehilangan kontak, masih belum ada hasil terakhir, kamu tidak perlu begitu terburu-buru ingin memilih presiden baru!” Direktur Ji berkata.

Mendengar ini, sudut mulut Direktur Li terangkat, “Direktur Ji, apakah kamu pernah bertemu orang yang masih hidup ketika pesawat mengalami kecelakaan? Bukannya aku berharap Direktur Mu terjadi sesuatu, hanya karena sekarang kita harus membuat rencana terburuk, tidak boleh membiarkan perusahaan lain mempergunakan kesempatan ini!” Perkataan ini dikatakan dengan sangat masuk akal, “Jadi aku mengangkat tangan menyetujui untuk ulang memilih presiden baru!”

Begitu kata-katanya diucapkan, dia melihat ke semua orang di dalam ruangan itu, melihat tangannya terangkat, banyak orang yang ikut mengangkat tangan mereka.

Direktur Ji mendengus, dan mengabaikannya.

Ada juga beberapa direktur yang tidak setuju, tetapi hasil akhirnya, 13 banding 7, jumlah terbanyak menang.

“Kelihatannya sebagian besar setuju untuk pemilihan ulang!”

“Sebuah perusahaan tidak boleh tanpa pemimpin, jadi aku setuju!”

“Aku juga setuju!”

Orang-orang berikutnya menyetujui, Direktur Ji tahu bahwa orang-orang itu memiliki hubungan yang baik dengan Direktur Li, bahkan ada beberapa orang dipaksa untuk menyetujuinya, tidak peduli apapun, sekarang minoritas menuruti mayoritas, direktur Ji juga tidak berdaya.