Istri Yang Sombong - Bab 655 Satu Golongan Darah 2

Sekalipun sudah ada jawaban mereka ingin menebaknya, tapi ketika jawabannya seperti itu, mereka tidak berani memastikannya.

Melihat Rong Jin yang tidak berbicara, A Hua bertanya, “Kalau nona Xia bukan putri mereka, ada kemungkinan putri nona Xiao, tapi……kenapa bisa satu golongan darah dengan Anda?”

“Segera cari tahu polisi itu golongan darah apa!”A Hua yang belum selesai berbicara, sudah dicela oleh Rong Jin dengan suara gembira.

A Hua mengangguk berdiri disana, “Baik, aku mengerti, sekarang ku selidiki!”A Hua berbalik pergi, setelah melirik sekilas mata Rong Jin.

Setelah A Hua keluar, di dalam kamar hanya menyisakan Rong Jin seorang.

Ruangan itu sunyi, tak bernyawa kecuali napasnya yang pendek.

Rong Jin duduk disana tidak tahu sedang memikirkan apa, pikirannya kacau, dia sangat ingin memecahkan misteri ini, tapi dia takut mengetahui jawabannya.

Kalau jawabannya tidak sesuai dengan yang dipikirkannya, bukankah ini jadi sebuah kekecewaan.

Tapi kalau iya……

Dia sama sekali tidak berani memikirkannya.

Gambaran sewaktu Xiao Le diusir keluar masih terngiang-ngiang dibenaknya.

Mengingat hal itu, dia sedikit marah, sedikit emosi, lalu berdiri berjalan kedepan jendela.

Dia menyipitkan matanya memandang pantulan bayangan dirinya dijendela.

Xiao Le, sebenarnya apa yang terjadi?

Dia sangat ingin tahu apa yang terjadi!

Rong Jin tidak tidur semalaman.

Semenjak A Hua memberitahunya, kalau Xia Zixi memiliki golongan darah yang sama dengannya, kegembiraan yang tidak terkatakan menghantuinya, hingga malam itu, dia tidak tidur sama sekali, sampai keesokan pagi dia baru memejamkan mata tidur sebentar.

Di pagi hari, dia tiba-tiba terbangun dari mimpinya.

Lalu di melihat jam, karena takut telat menjemput Xia Zixi.

Melihat waktu yang sudah tidak pagi lagi, dia baru merasa lega, menjulurkan tangan memijat pelipisnya.

Tepat saat ini, ada orang mengetuk pintu, “Kak rong, ayo sarapan!”

“Iya, sebentar lagi turun!”setelah menjawabnya, Rong Jin bangkit, mandi, mengganti pakaian, lalu turun kebawah.

Ketika dia turun, sarapan sudah disiapkan, dia berjalan ke meja makan.

“Bibi Li hari ini masak sup ayam!”

“Ahh?”Bibi Li terkejut, lalu memandangnya, “Kak rong, kamu mau makan?”

“Bukan, untuk kasih orang!”

“Oh, ok aku mengerti!”angguk Bibi Li tidak banyak tanya, bisa bekerja terus disini, mungkin sebagian besar alasannya karena tidak terlalu banyak bicara, orang kaya sangat menjunjung tinggi privasi, jadi Bibi Li lebih memilih tutup mulut tidak mengatakan apapun.

Ketika Rong Jin sedang makan, A Hua jalan masuk.

“Kak rong !”

Rong Jin yang melihatnya segera meletakkan sendok makan, dan mengambil tisu mengelap mulutnya, lalu bertanya, “Bagaimana hasilnya?”

“Semenjak terjadi masalah padanya, seluruh identitas dirinya sudah diblokir, kalau ingin menyelidikinya, memerlukan sedikit waktu!”ucap A Hua.

Rong Jin mengangguk setelah mendengar ini, “Ok, aku mengerti, sebisa mungkin lakukan yang terbaik menyelidikinya, kalau sudah mengetahuinya segera beritahu aku!”

A Hua mengangguk, “Aku mengerti!”

“Bagaimana? sudah makan? Ayo duduk makan bersama!”ucap Rong Jin.

A Hua menggeleng, “Tidak perlu, aku nanti baru makan juga bisa!”

“Duduklah, kamu ikut aku begitu lama, dari awal sudah jadi keluarga, tidak perlu sungkan!”ucap Rong Jin.

A Hua berdiri mengangguk, lalu duduk.

Bibi Li menyiapkan sarapan untuk A Hua.

Sebenarnya diantara mereka tidak merasa asing, hanya saja A Hua sangat menghormati Rong Jin, tapi dia tidak takut, sekalipun duduk di satu meja makan bersama, perasaannya campur aduk.

“Nanti setelah sarapan, ikut aku pergi kerumah sakit!”

A Hua menggangguk seakan mengerti sesuatu, lalu berkata “Rumah disana aku sudah suruh pelayan bersihkan, dan pengurus rumah juga sudah pergi kesana, hanya perlu menunggu nona Xia kesana saja!”

“Aku tenang kamu yang mengurus semuanya!”ucap Rong Jin.

A Hua tersenyum, lalu dua orang ini terus melanjutkan sarapan.

Dalam rumah sakit.

Ketika mereka tiba, kebetulan Xia Zixi baru selesai berbenah.

“Nona Xia, sudah bisa pulang!”ucap A Hua tersenyum, kalau benar Xia Zixi ada hubungan dengan Rong Jin, kalau begitu Xia Zixi juga orang yang harus dilindungi A Hua.

Xia Zixi tersenyum memandang mereka, “Tuan Rong, maaf sudah merepotkanmu, bahkan masih memintamu menjemputku!”

Rong Jin memandang Xia Zixi, hatinya sedikit bergejolak, sekali lagi terbesit ucapan A Hua kemarin.

Dia tersenyum berkata, “Sudah dibilang, kamu tidak perlu sungkan padaku, kedepannya masalahmu juga masalahku!”

Xia Zixi tertegun berdiri ditempat.

Rong Jin baru sadar apa yang dikatakannya, lalu segera mengoreksinya, “Kalimat ini ku katakan untuk cucuku!”

Xia Zixi tersenyum.

A Hua berkata, “Prosedur rumah sakit sudah selesai diurus, sudah bisa pulang!”

Xia Zixi mengangguk, mengikuti mereka keluar.

Mobil berhenti didepan pintu, setelah Xia Zixi keluar, mobil langsung jalan.

Di mobil, A Hua memandang Xia Zixi, “Nona Xia, rumahnya sudah dibersihkan, kalau kamu ada perlu apa-apa, beritahu aku, kamu seharusnya tahu nomor teleponku kan!”ucap A Hua.

Xia Zixi mengangguk, “Baiklah, kalau begitu aku tidak akan segan!”

Iya tidak usah sungkan!”ucap A Hua.

Saat ini, Xia Zixi menoleh kesamping menatap Rong Jin, dan Rong Jin juga menatapnya lalu tersenyum.

Tidak sampai setengah jam mobil tiba di rumah itu.

“Kamu lihat disini bagaimana, kalau tidak bisa, aku bisa menggantinya!”

Ini rumah, tidak seperti vila kecil, jauh dari pusat kota, hanya berdiri dihalamannya saja, Xia Zixi sudah sangat menyukai tempat ini.

Tenang dan bersih.

Yang terpenting, ada ayunan di halaman luar.

Dan ayunan itu terbuat dari kayu, terlihat sangat cantik.

Mereka masuk kedalam, dekorasi di dalamnya sangat modern, tapi juga hangat.

Semua wanita pasti akan menyukai style ini.

Xia Zixi sedikit terkejut, design bangunan disini tidak sesuai dengan style Rong Jin sama sekali.

Xia Zixi menoleh tersenyum manis, “Tidak kusangka Tuan Rong mempunyai tempat seperti ini!”

Rong Jin berjalan masuk, menatap dekorasi yang ada di dalam, lalu senyum pahit keluar dari sudut mulutnya.

“Tempat ini, waktu itu aku berjanji akan membelikannya untuknya, tapi saat itu, aku tidak punya uang seperti sekarang, setelah aku kaya, dia sudah menghilang!”ucap Rong Jin agak sedih.

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu