Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 246 Syarat Apa

Mark mengeluarkan suara “Hek hek” kesulitan bernafas, wajah Clay dan Luke berubah, ketika hendak berbicara, Liudy menendang mereka satu persatu, keduanya mengerang kesakitan, memegang perut yang sakit dan wajah mereka berubah putih pucat.

“Apakah kalian tahu siapa yang meninggal?”

Mata Roga memerah, dia mengatakannya sambil mengeluarkan senapan Automatic Rifle.

Aku menahan tenggorokanku yang ingin mengeluarkan darah, menginjak tubuh Mark dengan kejam hingga patah tulang, tapi dia hanya membelalakkan matanya, ketakutan menatap Roga yang ada di belakangku.

Roga membuka safety pin dengan lancar, menyalakan sebatang rokok, berjalan ke depan mereka bertiga, mata Clay dan Luke penuh kebingungan dan dengan cemas berkata: “Jangan, jangan bunuh kami, kalian pasti akan menyesal.”

“Kalau bukan perintah kak Jack, aku pastikan kalian bertiga sekarang sudah menjadi tumpukan daging cincang. Persetan!”

Roga menarik nafas dalam-dalam, tiba-tiba marah, senapan yang ada di tangannya langsung mengenai wajah Clay, terdengar suara “Pang”, tulang hidung Clay patah, Clay kesakitan menutupi wajahnya, dan darah mengalir di wajahnya.

Mark dan Luke tidak bisa berhenti gemetar, “Ja-jangan bunuh kami.”

Aku menahan Roga, meminta dia menanyakan keberadaan Yanglek dan Cayetana, dan aku berusaha sekuat tenaga menelepon Jack, tanpa basa basi, aku langsung mengatakan Clay mereka bertiga sudah berhasil kami tangkap, aku mengira dengan bekerja sama dengan orang yang diatur Jack di Chiang Rai, pertempuran kali ini masih belum diketahui siapa yang akan menang, tidak disangka Jack malah mengatakan jalur rahasianya di Chiang Rai sudah di ketahui oleh Timothy, sekarang dalam pertarungan sengit.

Aku terdiam sebentar, lalu terdengar suara Jack dari ujung telepon, “Tapi sekarang menangkap Clay dan lainnya, masih belum bisa mengetahui keberadaan Yanglek dan Cayetana, kita bisa menggunakan nyawa mereka untuk mengulur waktu dengan Timothy, sekali pun Jack tidak mengakui keluarganya, tapi setidaknya dia masih peduli dengan keluarga Gong.”

“Ok, aku mengerti, kami akan pergi ke Chiang Rai sekarang.”

Aku tidak banyak bicara, langsung mematikan telepon, seperti yang di katakan Liudy, Jack bukan tidak memiliki kekuatan, di Thailand dia diam-diam membelakangi keluarga Du membiayai sejumlah orang, saat ini sudah waktunya memanfaatkan mereka.

Aku mematikan telepon, melihat seluruh tubuh Jackie sudah di tutupi kain putih, dan kedua orang lainnya mengangkat mayatnya ke bagasi mobil dengan sedih.

Melihat keadaan ini, aku menelepon Carlos, begitu telepon tersambung terdengar suara Carlos, “Kak Roman, katanya kamu dalam bahaya, apakah perlu aku membawa orang pergi membantu.”

Aku tertawa dalam hati, ini hanya ucapan basa-basi saja, kalau benar-benar menunggu Carlos membawa orang kemari, mungkin hanya tinggal mengumpulkan mayat saja, tapi aku mengerti, dia seorang kepala polisi, aku mewakili Jack, dan lawannya adalah Timothy, tidak peduli pihak manapun, dia tidak sanggup menyinggung kedua pihak, dia hanya sekedar basa-basi menanyakan ketika aku menelepon.

“Tidak perlu, aku menelepon ingin bertanya padamu, sekarang kesempatan untuk berkontribusi, apakah kamu menginginkannya?”

Carlos tertegun, bertanya dengan senang, “Kesempatan apa?”

Aku melirik beberapa prajurit bayaran dengan tangan di kepala mereka, berjongkok di tanah, dan berkata, “Aku menemukan beberapa penjahat bersenjata ketika melewati jalan raya 118 di luar kota Chiang Rai, melihat tampang mereka sepertinya mirip dengan laporan prajurit bayaran dari negara-negara lain yang berkeliaran, untungnya mobil mereka mengalami kecelakaan, sekarang semuanya sudah aku tangkap dan diikat.”

Aku belum selesai berbicara, Carlos sudah mengerti maksudku, berkata dengan semangat: “Baik, aku segera tiba.”

Carlos ini orang yang tidak akan bertindak apabila tidak ada keuntungan, aku dan dia sama sekali tidak memiliki hubungan apa-apa, karena Hacken Su makanya baru ada akhir seperti ini, karena sekarang kami sudah menangkap beberapa prajurit bayaran, dan tidak bisa mengatasinya, lebih baik diserahkan ke Carlos sebagai bantuan.

Terkait Clay mereka bertiga, tentu saja kami sendiri yang membawa pergi.

Aku melihat sekeliling, menemukan pria kulit putih yang memecahkan jendela mobilku, saat ini dia mengangkat kepalanya, tatapannya kebetulan sedang melihat ke arahku, tidak ada rasa takut di wajahnya, sebaliknya tersenyum bahagia dan berkata, “Bisakah memberiku sebatang rokok?”

Mengingat mayat Jackie yang dingin, aku merasa jatungku tersentak, menjawab: “Semoga kalian masih bisa begini santai ketika sampai di penjara Thailand.”

“Ketiga pengecut ini, aku belum bertanya, sudah mengatakannya.”

Saat ini Roga berjalan menghampiri,“Yanglek dan Cayetana mereka disembunyikan di sebuah tempat bernama Ruben Hall, tempat itu awalnya merupakan kasino bawahan Timothy, kemudian dilaporkan dan ditutup, dan menjadi tempat khusus dia mengurung orang.”

Roga sudah menyuruh orang mengikat ketiganya, dan menempatkan mereka di mobil lain, mobil ini terlihat jelas sudah dimodifikasi, dilihat dari luar penampilannya sangat berbeda dengan mobil Jeep Wrangler Rubicon yang normal, tapi kilau dari jendela menunjukkan, mobil ini juga menggunakan kaca anti peluru, tidak hanya itu, modifikasi lainnya mirip dengan mobil yang aku kendarai ketika datang, hanya saja mesin mobil itu ditembak oleh peluru nyasar, walaupun tidak meledak ditempat, tapi sudah tidak bisa dikendarai.

Aku, Roga dan kedua teman lainnya naik ke mobil, aku duduk di samping supir (aku tidak terbiasa mengendarai kemudi di sebelah kanan), yang lainnya juga ikut naik mobil, hanya menyisakan empat atau lima orang di tempat, untuk menjaga enam sampai tujuh prajurit bayaran.

Mesin mobil baru saja dinyalakan, Mark tiba-tiba berkata, “Kalian ingin membawa kami kemana?”

Aku tersenyum dingin melalui kaca spion, berkata: “Setelah sampai kamu juga akan tahu. Aku pernah mengatakan, keluarga Gong ingin balas dendam silahkan datang saja, tapi kalian semua tidak dapat menanggung akibatnya.”

Clay menggertakkan giginya tidak mengatakan apa-apa, dan Luke terlihat tenang, dia tampaknya mengetahui kita tidak akan membunuh mereka untuk sementara waktu dan berkata: “Aku sarankan kepada kalian lebih baik lepaskan kami, kalau tidak kalian akan menyesal.”

Roga menyetir sambil tersenyum dingin, lalu berkata: “Tidak tahu keberanian kalian datang dari mana, kalau menggunakan bahasa Mandarin, sekarang kalian sudah menjadi tawanan, masih ada hak apa membicarakan syarat?”

Luke mengerutkan kening, seolah ingin mengatakan sesuatu, tapi menahannya kembali, aku berkata, “Masih ingat dua pengawalku? Luke.”

Yang aku maksud adalah Joni mereka berdua, ketika pertama kali menangkap Clay mereka menyarankanku, apa perlu beberapa orang ini di kubur di hutan belantara, saat itu aku khawatir akan dampaknya dan menolaknya, dan saat ini aku menyaksikan sendiri kematian satu teman Roga, meskipun di kehidupan sehari-hari jarang berkomunikasi, tapi ini sangat mengejutkan, dalam hatiku hanya satu pemikiran, harus membunuh ular itu sampai mati atau akan menyebabkan malapetaka yang tidak berkesudahan.

“Pengawal apa?”

Aku tersenyum dingin, “Begitu cepat sudah melupakannya, memang benar orang terhormat banyak melupakan masalah. Kami orang China setelah tua tetap akan kembali ke kampung halaman, tidak tahu kalau kalian bertiga ‘Menghilang’ misterius, apakah masih bisa kembali ke kampung halaman.

Novel Terkait

 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu