Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 31 Pandai Bersandiwara

Mau tak mau aku menggelengkan kepala, mendesah bahwa dia sangat pandai bersandiwara.

Tapi semakin dia seperti ini, Elina semakin marah, berbalik dan bertanya dengan dingin: "Roman, di mana Mark menyinggungmu? Mengapa kamu ingin melakukan sesuatu dengannya?"

Aku merentangkan tangan dengan polos: "Si Mark yang bergegas kemari dan memukulku, Aku hanya memberhentikannya dengan tanganku, bagaimana mungkin menjadi aku yang mulai mencari masalah dengannya?"

"Apakah kamu hanya memberhentikannya? jika kamu tidak mendorongnya, Mengapa dia bisa jatuh ?"

Aku baru saja mau membantah, Mark berhenti di depan Elina, berkata: "Elina, jangan salahkan dia, Aku hanya ceroboh terburu-buru ingin memasuki pintu, baru Roman mendorongku, dia hanya bereaksi secara naluriah dalam kecemasan, benar-benar tidak menyalahkannya. "

Mendengar kata-kata ini, aku tidak bisa menahan memberinya acungan jempol: "Mark, Kamu sama sekali bukan orang rendahan, untuk akting seperti ini sudah bisa mendapatkan Penghargaan Oscar."

"Roman!" Elina mengangkat alisnya, “Mark selalu berbicara untukmu, mengapa kamu masih ingin menyindirnya?"

"Aku tidak menyindirnya, dia memang ahli akting, kamu tidak tahu seberapa cepat dia mengubah ekspresinya.

Mark menjawab: "Aku tidak tahu mengapa kamu memiliki prasangka seperti itu terhadapku, juga tidak tahu di mana aku menyinggung kamu, Jika demikian, aku minta maaf kepada kamu."

"Oh, Mark kamu tidak perlu berpura-pura lagi."

"Roman!" Elina mengerutkan kening lagi, "Mark adalah pria yang terhormat, sangat baik dan sopan, aku tidak mengizinkanmu untuk mencemarkan nama baiknya."

"Ya ampun, Direktur Elina, apakah kamu cacat mental? Orang seperti ini disebut baik dan sopan?"

“Kamu ... kamu adalah sampah sosial, keluar!” Elina tampak sangat marah, menunjuk ke kamarku dan memarahiku.

"Apakah kamu salah makan obat? Belum jelas siapa benar siapa salah sudah langsung marah orang? Aku juga tidak sudi untuk melayani kamu."

Aku memarahi kembali, saat kembali ke kamar sambil mengambil pakaianku.

Ketika berjalan keluar dari ruangan, melihat tatapan bersalah dari Mark, Aku menjadi lebih kesal, tidak bisa menahan untuk berjalan di depannya, meraba daguku: "Tuan muda Mark, bukankah kamu pria terhormat, baik dan sopan? Baru saja Ketika Elina dikepung oleh sekelompok pria, ke mana kamu pergi? Mengapa tidak keluar sebagai pahlawan untuk menyelamatkan? "

Mark tidak berbicara, hanya menundukkan kepalanya karena malu.

Elina mengambil kata-kata, "Tadi terlalu banyak orang, Aku hanya terpisah darinya, tidak menyalahkannya, juga tidak ada hubungannya denganmu."

"Oh, tidak ada hubungan denga ku? Jika bukan karena aku, kamu akan berjongkok ngompol di jalan, Berapa kali aku menyelamatkanmu bodoh? sedangkan kamu, tidak pernah menerima kebaikanku malah balas dendam. aku seharusnya tidak menyelamatkanmu, orang sepertimu memang layak ditipu dan ditidurin oleh orang lain. "

Setelah selesai berbicara, aku mengabaikannya, berjalan menoleh sampai ke kamarku membuka pintu dan masuk.

Bertemu orang bodoh seperti Elina, aku benar-benar sial.

Sesampai ke kamar, ketika aku berjalan ke kamar mandi , tiba-tiba terpikir apa yang harus aku lakukan setelah mandi?

Hari ini adalah Festival Songkran, bukankah harus keluar untuk bersenang-senang?

Wanita cantik yang tidak kenal ada di mana-mana dapat disemprotkan dengan bebas, dapat dengan mudah dirayu, untuk apa hanya tinggal dikamar hotel?

Memikirkan hal ini, aku terus mengenakan kaosku yang basah kuyup, keluar untuk terus bermain.

Elina dan Mark tidak lagi di luar pintu, mereka mungkin ada di kamarnya.

Tidak tahu ... apakah dia dengan Mark akan naik ranjang?

Sial, jika itu benar, itu akan memurahi Mark.

Aku sedikit kesal, tetapi tidak ada yang bisa aku lakukan, jadi aku hanya bisa meninggalkan hotel dengan marah.

Festival Songkran di Thailand benar-benar sangat ramai, juga sangat menyenangkan.

Aku dengan cepat menjadi seperti orang gila di jalan, berkeliaran tanpa perasaan.

Ditengah kesenangan, seorang gadis dengan wajah cantik menarik perhatianku.

Tidak terlalu cantik, tetapi senyumnya sangat cerah, manis, cantik.

Ketika Melihatnya sepertinya membuatku melupakan semua masalah, melupakan semua ketidakbahagianku.

Jenis gadis yang sering dikatakan sebagai gadis penyembuh luka hati.

Aku tidak bisa mengendalikan diri untuk dekat dengan dia, tidak ada yang lain, hanya karena senyumnya yang cerah bagai bunga musim panas.

Dapat juga dikatakan karena kesepian, tidak tahu apakah ini dianggap nakal.

Ketika sebuah pickup kecil melintas di seberang jalan, aku muncul di sebelahnya pada waktu yang tepat, menghalangi air dari pickup untuknya.

"Terima kasih," katanya penuh terima kasih dalam bahasa Inggris.

“Sama-sama,” aku jawab dengan bahasa Mandarin.

"Ah? Kamu juga orang Cina?"

"Um, namaku Roman, aku dari Shenghai, aku sedang dalam perjalanan bisnis."

"Kebetulan sekali, aku juga datang dari Sheng Hai, Namaku Wendy, aku datang ke sini untuk bermain."

"Sepertinya aku tidak melihat temanmu, datang sendirian?"

"Ya, beberapa teman aku tidak meminta cuti."

"Kamu seorang gadis, berani sekali."

Dengan mengatakan itu, aku mehalang percikan air yang tiba-tiba dari sampingnya.

"Terima kasih." Dia tersenyum dan mengucapkan terima kasih dengan manis, "Tapi, kamu yang membatu aku menghalangi air itu jadi tidak menyenangkan."

Aku terdiam sesaat, lalu bereaksi, tersenyum canggung, lalu mengangkat pistol air, melepaskan tembakan ke bahunya.

"Terkikik ..." sambil memutar tubuhnya dan mengangkat pistol air di tangannya ke arahku.

Begitulah aku dengan gadis yang bernama Wendy bermain air. Senyumannya benar-benar cantik.

Dia tidak punya teman, aku juga tidak punya teman, Untuk sementara kami membentuk tim yang sama satu sama lain, tetapi saling berselisih setiap saat Kami berjalan di sepanjang jalan.

Sampai dia terengah-engah, sampai kakiku sakit, kami baru berhenti

Aku mengantarnya kembali ke hotel tempat dia tinggal, meninggalkan nomor telepon, membuat janji untuk makan malam bersama, Kemudian aku kembali ke hotel, mandi dan mengganti pakaian, berbaring di tempat tidur, mengingat bahwa Gadis bernama Wendy senyumannya bagaikan sekuntum bunga yang mekar.

Namun, disaat ini aku selalu memikirkan Elina tanpa alasan, apakah dia ditekan di tempat tidur oleh Mark …

Ini membuatku kesal, dan sangat jengkel.

Mengapa aku harus berpikir tentang wanita yang merasa sendiri benar dengan otak bodohnya, dia berhubungan dengan siapa apa hubungannya denganku.

Aku menyalakan TV, menonton sambil merokok, dan berharap waktu berlalu dengan cepat.

Akhirnya waktu ngadate tiba, Aku meninggalkan hotel, berjalan melewati tempat kerumunan pria dan wanita yang di pesta musik, di depan pintu sebuah restoran melihat Wendy yang tersenyum.

Novel Terkait

Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu