Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 421 Ular besar.

Keesokan harinya, kami lanjut mencari lagi, pergi ke tepi laut untuk melihat, mungkin saja dapat menemukan petunjuk. Pulau kecil ini benar-benar aneh, sudah tiga hari sejak jatuhnya pesawat yang kami tumpangi, dan masih belum ada tanda-tanda tim penyelamat.

Kemudian, ketika aku dan Elina sedang mencari, kami terkejut karena menemukan sebuah sampan yang rusak keluar dari terumbu karang di tepi laut, lalu kami berjalan kesana untuk melihatnya, setelah memeriksanya, hasil yang kami dapatkan sangat membuat kami terkejut.

Dan didalam hatiku juga memiliki firasat yang buruk.

Selain sampan ini, tidak ada benda lainnya disekitar, tetapi ada nomor seri yang terukir pada sampan ini, Elina tidak tahu nomor seri ini, tetapi aku kebetulan pernah memahaminya ketika belajar di dalam penjara.

Ini adalah nomor kapal pencarian dan penyelamatan Cina.

Yang berarti, sampai sekarang kami belum melihat tim penyelamatan, bukan karena para atasan tidak bertindak, tetapi karena orang yang dikirim untuk menyelamatkan kami mungkin sudah terjadi sesuatu.

Aku ragu-ragu sejenak, lebih baik memberitahu Elina, sekarang kami berdua sudah berada dipulau terpencil, jika pada saat ini aku masih tidak memberitahu fakta ini, mungkin nantinya ketika dia teringat ini, akan lebih putus asa lagi.

Dan ketika Elina mengetahuinya, raut wajahnya memucat, meraih tanganku lalu berkata dengan gugup, “Jadi, apakah kita harus terus menetap dipulau ini?”

Aku membelai tangan halusnya dengan lembut, lalu berkata dengan suara rendah, “Belum tentu, karena kita dapat melihat bangkai kapal pencarian dan penyelamatan sekarang, itu berarti kemungkinan besar para atasan sudah mengetahui lokasi kita, tetapi sekarang mereka hanya belum menemukan sebuah cara untuk masuk kemari.”

Meskipun aku berkata demikian, tetapi aku sendiri juga tidak pasti, ini adalah kapal tim penyelamat, Cina yang begitu hebat, bahkan kapal tim penyelamat hancur ketika tiba disini, sebenarnya kami sampai ditempat seperti apa?

Ketika Elina selesai mendengar apa yang kukatakan, matanya berair, lalu memelukku dan berkata, “Roman, aku tahu kamu sedang membohongiku, kita mungkin tidak bisa kembali lagi. Ketika datang kesini, aku sudah memperhatikan bahwa hutan dipulau ini sangat aneh, seharusnya adalah iklim tropis, tetapi semuanya adalah hutan boreal, semua ini adalah tanaman musim dingin!”

Aku menepuk punggung Elina, merasakan kecemasan dan keputusasaan wanita cantik dipelukanku saat ini, aku menghiburnya, “Elina, kamu jangan berpikir terlalu banyak, tidak peduli bagaimanapun, kita harus tetap hidup, selama kita hidup baru ada harapan untuk keluar dari tempat ini.”

Aku melihat ke sekeliling, ingin melihat apakah dapat menemukan sesuatu yang lain.

Namun, yang mengecewakanku adalah selain ini, tidak ada penemuan yang lain lagi, bahkan seiring berjalannya waktu, didalam hatiku ada sedikit perasaan yang tidak begitu bagus.

Seharian ini, kami sudah pergi ke banyak tempat, meskipun tidak ada binatang besar, tetapi jenis serangga kecil sangatlah banyak, bahkan ditepi laut, yang juga dapat melihat banyak jenis ikan, pada saat ini malah kosong, tidak ada apapun.

Tepat ketika aku sedang memikirkannya secara mendalam, keraguan didalam hatiku sudah memiliki jawaban, karena ketika aku melihat ke sekeliling, pada akhirnya aku menemukan sesuatu yang mengerikan. Dihadapan kami ada bayangan hitam tebal yang bergerak terus-menerus, dan melihat arahnya kebetulan adalah ke tempat kami.

Aku menelan ludah, pada akhirnya melihat jelas benda itu, dan ternyata itu adalah anakonda besar.

Sisik dingin yang memantulkan cahaya yang kuat dibawah matahari, aku merasa kepalaku sendiri akan meledak.

Tampaknya tepi laut lebih berbahaya daripada dugaanku!

Merasakan detak jantungku sendiri yang sangat kencang, aku tidak bisa menahan untuk ketakutan, ini tidak bisa dibandingkan dengan masalah yang kutemui di Thailand dan Kota Yanjing sebelumnya, anakonda sebesar ini, jika terjerat olehnya, maka kami pasti akan mati!

Aku tidak mengatakan sepatah kata pun, menggunakan seluruh kekuatanku, langsung mengangkat pinggang Elina, lalu berlari ke arah jauh dari garis pantai, sementara Elina yang tiba-tiba ku peluk, juga tidak bisa menahan diri untuk menjerit sebentar, tetapi wajahnya hanya memerah dan tidak menolak.

Badan Elina sangat menawan, proposional dan tepat, bahkan memiliki ketinggian hampir 175 cm, pada saat ini juga tidak terasa berat.

Aku menggertakkan gigi lalu berlari dengan cepat, seperti terbang, pada akhirnya melihat lumayan jauh dari garis pantai, hatiku baru merasa sedikit lega.

Tetapi anehnya adalah, jika bersaing kecepatan, dengan kedua kaki manusia, bagaimanapun bukanlah lawannya, akan tetapi, anakonda itu tidak mengejar kemari, atau dia sudah kenyang, ataupun dia tidak berminat terhadap kami.

Tentu saja, masih ada sebuah dugaan yang mengerikan, karena binatang yang begitu besar seperti ini, memiliki wilayah tetap mereka sendiri, jika melintasi perbatasan mereka, akan mengungkitkan balas dendam dari mereka.

Dengan kata lain, sebenarnya kita tidak keluar dari bahaya, tetapi hanya keluar dari mulut harimau dan masuk ke markas serigala.

Elina batuk, aku dengan terburu-buru menurunkannya, raut wajah Elina sedikit memerah, “Roman, mengapa tadi kamu begitu tergesa-gesa?”

Aku menyentuh hidungku lalu berkata, “Tadi di tepi laut, untungnya kita berlari dengan cepat. Jika aku tidak salah melihat, disana muncul seekor anakonda yang sangat besar.”

“anakonda?”

Elina berseru, “Bagaimana mungkin ada anakonda disini? Jelas-jelas bahwa hutan disini adalah jenis hutan boreal, kondisi iklim di zona dingin sama sekali tidak cocok untuk anakonda bertahan hidup?”

Aku mengangguk kepala, “Ini juga adalah salah satu dari keraguanku, tetapi sekarang masih ada sebuah masalah yang lain.”

Aku menarik nafas yang dalam, eskpresiku serius, lalu menjelaskan dugaanku tadi kepada Elina dengan serius.

Ketika Elina selesai mendengar, raut wajah yang memerah langsung berubah menjadi sedikit pucat, “Jika benar seperti itu, bukankah berarti tempat kita berada sekarang masih ada benda yang sama berbahayanya dengan anakonda itu?”

“Ya.”

Aku bergumam, “Lebih tepatnya, daripada anakonda itu, sekarang kita lebih perlu mencari tahu binatang buas apa yang ditempat kita berada sekarang.”

Dengan pelajaran anakonda tadi ini, aku dan Elina ketika dalam perjalanan kembali sangatlah berhati-hati, untungnya, daging yang kami panggang selama beberapa hari ini, masih tersisa banyak, dapat menjadi cadangan makanan di dinding gunung tempat tinggal sementara kami.

Jadi, bahkan jika kita tidak berburu selama 2 hari kedepan, juga tidak perlu khawatir akan kelaparan sampai mati, dan yang lebih penting lagi, kami masih memiliki 2 botol air tawar, jika lebih hemat akan cukup digunakan untuk waktu yang lama.

Tetapi yang membuatku bertanya-tanya adalah, tidak peduli bagaimana kita mencari selama 2 hari kedepan, tidak ada jejak yang menunjukkan bahwa tempat kita berada sekarang ada binatang karnivora yang besar, bahkan untuk 2 hari berikutnya, bahkan sosok Samuel dan Elisabeth pun tidak terlihat.

Harus tahu, hari itu aku memukul Samuel, meskipun memukulinya disemua tempat, tetapi mereka tahu bahwa kami disekitar, meskipun tidak senang, tetapi setidaknya adalah sejenis, lebih baik daripada membiarkan mereka berjuang hidup dan mati didalam hutan asing ini.

Karena kami tidak menemukan sosok mereka berdua, jadi hanya ada 2 kemungkinan, mereka sudah mati atau mereka sudah meninggalkan hutan ini.

Aku dan Elina saling memandang, dapat melihat maksud dari mata satu sama lain----- kedua orang ini kemungkinan besar sudah mati.