Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 227 Menolak

Meskipun masalah sudah berakhir, tapi aku tetap merasa Keluarga Gong akan mencariku, karena mereka tidak pantas untuk dipercayai. Bahkan mereka tidak peduli dengan perasaan Keluarga Bai, dan mencari masalah terhadapku.

Hari Clay dibebaskan, aku berada di lapangan tembak dan menuju pulang, mendadak mendapat telepon dari Elina.

Merasa terkejut, tapi tidak begitu terkejut. Karena setelah Clay dibebaskan, mungkin Elina akan menelponku, dan mungkin akan berterima kasih kepadaku, karena Clay bisa dibebaskan karena dirinya.

Yang membuatku terkejut adalah, setelah sambungan telepon tersambung, ternyata Elina mengajakku untuk makan bersama.

Aku mematung sejenak, setelah itu aku bertanya kepadanya. Bukankah keluarganya tidak memberi izin kepadaku untuk mendekati Elina? Mengapa ia masih mengajakku makan bersama?

Elina tersenyum lalu berkata ia hanya menyetujui keluarganya untuk membiarku meninggalkan perusahaan tekno ZWK, dan.... tidak menjalin hubungan kekasih denganku. Ia juga tidak menyetujui untuk tidak bertemu denganku, ini adalah hasil terakhir ia dengan keluarganya.

Aku masih merasa bingung, bukankah saat itu Karry He mengatakan tidak memberi izin kepadaku untuk mendekatimu?

Elina mengatakan itu hanya permintaan keluarganya untukku, ia juga mengatakan Karry He hanya ingin menakutiku, ia tidak pernah setuju dengan hal tersebut.

Aku terbahak-bahak, ternyata Keluarga Bai tidak sekuat itu, tidak menyuruh Elina untuk menurut, dan masih baik terhadapnya.

Seharusnya aku tidak takut dengan ancaman Keluarga Bai, dan langsung melakukan hal intim dengannya. Keluarga Bai tidak akan membunuh kami meskipun mereka marah besar, bukan?

Tapi akan sangat sulit baginya, ini bukan akhir cerita yang ia inginkan, karena akan membuat hubungan dengan keluarganya menjadi buruk.

Mendapat kekasih tapi kehilangan keluarga, tentunya tidak ada orang ingin melihat hal seperti ini.

Masih terlihat baik karena kini masih bisa bertemu.

Aku menerima undangan Elina, dan meminta Aldi menuju ke jalan Ningman.

Ia sangat menyukai jalan yang bersih namun terlihat biasa saja, kali ini kami juga bertemu di tempat tersebut, dan seperti saat itu kami menyantap makanan malam juga.

Aldi menepikan mobil di luar restoran, aku menghampiri Elina setelah turun dari mobil.

Lalu Aldi menghentikan mobil di salah satu restoran, dan makan bersama dengan Cody.

Elina menunjukkan senyuman manis saat melihatku.

Aku pun juga tersenyum ke arahnya, lalu duduk bersama dengannya.

"Terima kasih," ia berujar dengan pelan.

Aku merasa sedikit kebingungan: "Mengapa harus berkata terima kasih?"

"Karena masalah Clay."

Aku mengerutkan dahi lalu berkata: "Ini adalah masalahku dengan Keluarga Gong, aku tidak mengerti mengapa kamu terus memikirkan Keluarga Gong. Lagipula aku hanya menerima uang dan melaksanakan tugas, kamu tidak perlu berterima kasih denganku."

Aku menyadari ada yang janggal setelah selesai berujar, seperti ada unsur curiga dengannya.

Senyuman yang terukir jelas di wajah Elina menghilang setelah mendengar kata-kataku, lalu ia menundukkan kepalanya dan berujar: "Aku hanya ingin kamu baik-baik saja."

Aku tidak tahu apa yang harus kukatakan, suasana terasa canggung, bahkan terasa mencekam.

"Kamu ingin makan apa?" setelah melihat pelayan mulai mendekati, Elina memberi menu kepadaku.

"Kamu pesan saja," aku memberi menu kepadanya, lalu berkata: "Maaf, aku sedang tidak mencurigaimu. Tapi.... kamu tahu aku benar-benar tidak menyukai Keluarga Gong, bahkan aku ingin Clay dipenjara, itulah sebabnya aku melakukan hal seperti itu."

"Aku tahu," Elina tersenyum, "Sebenarnya aku juga berharap Clay mendapatkan hukuman, tapi.... aku hanya takut akan memperbesarkan masalah, benar-benar tidak baik dengan siapa pun."

"Iya," aku tersenyum terhadapnya, lalu aku tidak melanjutkan topik tersebut, dan mulai bertanya tentang topik cabang perusahaan.

Ia berkata semuanya berjalan dengan lancar, dua hari lalu ketua direktur baru cabang perusahaan Thailand sudah tiba di Chiang Mai. Ia juga sudah memberi pekerjaan tersebut kepadanya secara perlahan, ia akan balik ke Shenghai setelah pihak tersebut sudah biasa dengan situasi di sini. Mungkin membutuhkan seminggu, atau lebih lama.

Ia bertanya kepadaku, apakah diriku akan balik ke Shenghai.

Aku berkata tentunya aku akan balik, dan berkata akan pulang dalam jangka waktu dekat.

Ia bertanya, aku akan mencari pekerjaan seperti apa setelah balik.

Aku berkata, masih belum melakukan keputusan.

Aku tidak memberitahu kepadanya bahwa diriku sudah menemukan pekerjaan baru yaitu perusahaan perumahan, dan menjadi pemegang saham di perusahaan tersebut.

Entah mengapa, untuk sementara ini aku tidak ingin ia tahu masalah tersebut.

Yang mengetahui masalah ini tidak banyak, hanya Deni Tong, Jack, orang-orang disekitar Suchart, dan Hacken Su.

Mungkin orang lain tahu kita sedang membahas suatu bisnis, tapi mereka tidak tahu secara spesifik bisnis yang kita bahas.

Elina tidak bertanya lagi, tapi ia bertanya apakah butuh bantuannya kepadaku dengan ragu-ragu. Ia mengenal banyak bos di dalam negeri, ada di semua bidang. Jika ada keperluan, ia akan membantuku untuk mengenalnya.

Aku menolaknya secara halus.

Ia tidak peduli, dan ia berkata lebih baik istirahat sejenak, tidak akan telat setelah beristirahat sejenak.

Kami mengobrol hal-hal tidak penting, tapi sepertinya kami membahas topik penting juga.

Setelah selesai menyantap makanan, kami duduk di sini cukup lama hingga pukul sembilan malam lalu pergi dari tempat tersebut.

Seperti saat itu ia datang sendirian, tidak ada bawahan, dan tidak ada supir yang mengantarnya. Oleh karena itu aku menyuruh ia masuk ke dalam mobil, dan meminta Aldi untuk menuju ke hotel Elina.

Di perjalanan, Elina tidak berbicara banyak denganku karena ada keberadaan Aldi dan Cody, suasana mobil benar-benar hening.

Tiba di hotel, Aldi menepikan mobil di luar hotel. Ia keluar dari mobil setelah pamit denganku.

Sudut netraku menatap bahwa ada dua orang yang terlihat familiar di luar hotel, diriku menatap Luke dan Clay yang tengah berdiri luar hotel, mereka tengah menatap ke arah mobil kami.

Di belakang mereka masih berdiri beberapa bawahan, saat itu Clay dan empat orang dari mereka sempat ke Chiang Mai. Bahkan ia menuju ke bar carat untuk mengancamku, Bruce, dan yang lain.

"Mereka hanya mencariku, Roman. Mungkin ingin meminta maaf kepadaku secara langsung," sepertinya Elina takut aku akan berantem dengan Clay, menengok badannya dan berkata kepadaku dengan serius.

Aku terkekeh: "Iya, aku tahu. Ingat teleponku jika ada masalah."

"Baiklah."

Elina menutup pintu mobil, menghampiri Clay dan Luke yang tengah berdiri di luar pintu hotel.

Aku tidak menyuruh Aldi untuk mengendarai mobil, melainkan berhenti di tempat semula, aku menatap anggota Keluarga Gong melalui jendela mobil.

Dan yang membuatku terkejut adalah, Clay dan Luke menghampiri terlebih dahulu dan mengobrol dengan Elina, mereka terlihat sungguh sopan, bahkan Clay mengeluarkan ekspresi berterima kasih kepada Elina.

Tapi mereka tidak berbicara banyak, lalu memutarkan badannya dan menghampiriku.

Aku menurunkan jendela mobil, ingin melihat apa yang akan mereka lakukan.

Aku bisa mendengar percakapan mereka karena menurunkan jendela mobil.

Elina dengan terburu-buru menghampiri mereka, dan bertanya mereka dengan wajah datar. Bukankah saat itu berkata tidak akan mengganggu lagi? Mengapa masih mencari Roman?

Novel Terkait

A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu