Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 380 Bertemu

Ini pertama kalinya, mendadak melihat Elina baru selesai mandi, tubuh Elina adalah tipe tubuh yang sangat aduhai, aku memandangnya dua kali, merasa diri sendiri sedikit tidak bisa mengendalikannya, aku sibuk mengalihkan tatapan.

Kebetulan saat ini ELina berkata, lebih baik aku keluar kamar, menunggu di luar.

Segera pintu kamar kembali terbuka, Elina sudah selesai mengganti pakaian dan berdiri di depanku.

Elina berkata, “Sekarang kita pergi kemana?”

Menutup pintu kamarnya, aku berkata sambil menuruni tangga, “Pergi cari beberapa temanku.”

“Teman?”

Elina curiga, “Aku hampir mengenal semua temanmu, kenapa sampai di sini masih ada?”

Aku tersenyum dan berkata, “Tentu saja kamu tidak kenal, salah satu di antaranya adalah teman SMP, hubungan kita lumayan bagus, sekarang bekerja di kantor polisi, ketiga lainnya mendengar ada masalah pada orang tuaku, mereka langsung datang dari Thailand.”

Elina tiba-tiba mengerti maksudku, tapi raut wajahnya tidak sebahagia tadi, “Roman, apakah kamu masih berhubungan dengan mereka? Bukankah aku pernah mengingatkanmu, sebisa mungkin jangan berhubungan dengan mereka?”

Aku tahu apa yang ingin dikatakan Elina selanjutnya, dan aku baru ingat, dia juga berkata, “Aku benar khawatir suatu hari nanti karena masalah ini akan terjadi sesuatu, apakah kamu tahu terakhir kali kamu di rawat di rumah sakit Thailand, betapa khawatirnya diriku?”

Elina mengerutkan kening, sedikit tidak senang.

Meskipun kata-kata ini penuh perhatian, tapi hatiku merasa sedikit tidak nyaman, aku berkata, “Tapi mereka adalah teman sehidup sematiku di Thailand, kalau tidak ada mereka, mungkin sejak awal aku sudah di kubur di tanah Thailand! Lagipula, kali ini orang tuaku dalam masalah, mereka inisiatif datang membantu, baik secara etika maupun logika, aku seharusnya pergi melihat.”

Elina tidak mengatakan apa-apa, aku menghentikan langkahku, meraih bahunya, menatap matanya seolah akan bersinar, “Elina, percayalah padaku, aku tidak akan membiarkan diriku dalam masalah. Kalau tidak bisa mendapat restu dari orang tuamu, cepat atau lambat aku akan membuktikan kepada mereka.”

Melihat Elina tidak berbicara, aku terus berkata, “Sekarang kamu juga tahu kondisi orang tuaku, Keluarga Gong merencanakan penculikan mereka, kalau bukan karena teman-temanku ini, hanya bergantung pada temanku yang bekerja di kantor polisi, bagaimana mungkin begitu cepat aku menemukan orang tuaku? Jangankan memastikan keselamatan mereka. Kalau karena diriku, terjadi sesuatu pada mereka, aku akan merasa bersalah seumur hidup.”

Setelah terdiam sesaat, Elina berkata, “Roman, aku tidak mau kamu terluka, dan juga tidak berharap paman dan bibi terluka, aku hanya ingin kalian baik-baik saja, kalau kamu berpikir untuk diriku…….”

Kata-kata Elina belum selesai dikatakan, tapi makna di dalamnya sudah jelas, kami dapat memahami makna satu sama lain dengan kata-kata yang tidak diucapkan, tetapi semakin begitu, aku semakin kesal.

Aku sedikit tidak senang, berkata, “Elina pernahkah kamu berpikir, penculikan orang tuaku kali ini, orang tuamu tidak mengatakan apa pun, dan aku terjerat oleh Timothy, yang merupakan kekuatan pihak ketiga, kalau bukan temanku yang lebih dulu datang ke Kota Guilin, sampai sekarang mungkin kita masih belum mengetahui kabar orang tuaku. Apakah kamu tidak bisa melepaskan prasangkamu? Mereka sama dengan kita, sama-sama memiliki darah dan daging.”

Selesai mengatakannya aku menyadari, wajah Elina berubah pucat, aku tidak tahu ini menandakan apa, aku melepaskan tanganku, berbalik turun ke bawah, “Tidak peduli bagaimana pun, setidaknya mereka menjamin keselamatan orang tuaku, dan memberiku waktu di Kota Shenghai mencari Timothy.”

“Tunggu!”

Ketika hendak keluar, terdengar langkah kaki terburu-buru dari belakang tangga, Elina memeluk punggungku dengan erat, “Roman, aku mengerti, aku mengerti apa yang kamu katakan, tapi aku hanya berharap, setelah kamu selesai melakukan ini semua, kita bisa bersama tanpa ada halangan, aku tidak ingin orang tua menjadi penghalang diantara kita, apalagi tidak ingin mereka menjadi penghalang kita.”

Merasakan kehangatan datang dari belakang, hatiku tiba-tiba melembut, aku berbalik dan berkata, “Sudahlah, kita pergi temui temanku dulu.”

……

Sesampai di hotel tempat Bruce dan lainnya berada, sudah pukul 12 malam, meskipun sudah sangat malam, dan cuaca sedikit dingin, tapi ketika melihat teman-teman lamaku yang telah lama menghilang, aku merasa bahagia.

Ketika aku sampai di pintu, mereka bertiga sedang bermain kartu di bawah komando beberapa bawahan, berbicara sambil memaki, aku berkata, “Kalian bertiga tidak tidur, malah bermain kartu di sini?”

Beberapa orang tertegun, Bruce dan lainnya menengadah, memandangku, wajah mereka memancarkan senyuman bahagia, “Roman, mengapa kamu ada di sini?”

Aku berkata, “Kalau aku tidak datang, untuk apa membiarkan kalian menunggu di sini?”

Dwayne dan Roga tidak segan memberiku sebuah pelukan, dan Bruce tersenyum canggung menyentuh kepalanya dan berkata, “Roman, kami sudah menyelidiki lokasi orang tuamu, tapi tidak ada kabar baik, jadi kami hanya bisa menunggu di sini, tapi jangan khawatir, temanmu yang bernama Jay sudah menghubungi kepolisian, mereka sudah mengirim orang memantau lingkungan sekitar 24 jam, kalau ada kesempatan, kita dapat mendukung kapan saja.”

Aku mengangguk dan berkata, “Kali ini aku datang, untuk menyelesaikan masalah ini. Karena kalian semua khawatir, biarkan aku saja yang mengambil keputusan. Selain itu, jauh tidak tempat kalian tinggal dengan lokasi orang tuaku diculik?

Ketika datang aku melihat sebuah hotel di sekitar, katanya sebuah hotel, sebenarnya sedikit mirip dengan sebuah hostel, mungkin pemilik memodifikasi rumah sendiri, lalu menggantungkan papan nama.

Tapi ini juga bagus, setidaknya memudahkan kita berkomunikasi.

Dwayne tidak begitu banyak bicara, Roga menambahkan, “Jarak dari sini ke tempat paman dan bibi sekitar 20 menit, tapi Roman jangan khawatir, selama kami mendapatkan kabar, setiap saat bisa pergi ke sana. Bukan hanya polisi, ada teman-teman kami yang berada di sana.”

Aku tersenyum dan berkata, “Aku tidak mencurigai ini, dua hari ini terima kasih banyak, setelah orang tuaku selamat, aku pasti akan mentraktir kalian makan dan minum.”

Ketika hendak berbicara, Bruce tiba-tiba mengangkat alisnya kepadaku, Bruce mendekatkan kepalanya kepadaku, berbisik, “Roman, di sana itu pacaramu?”

Elina tidak mengerti bahasa Thailand, setelah kami memulai berbicara dengan bahasa Thailand, Elina berdiri diam di sana.

Dan saat ini dia duduk di kursi di halaman, menatap perabotan di sekitarnya dengan bosan, dan sepertinya dia merasakan sesuatu yang salah dan menatap kami.

Aku tersenyum padanya, aku berkata kepada Bruce, “Kamu tidak perlu berbisik, aku tidak mengerti bahasa Thailand.”

Bruce merasa lega, menepuk dadanya menunjukkan senyum sembrono, lalu mengangkat jempol, “Roman, pacarmu cantik sekali!”

Novel Terkait

Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu