Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 379 Mendarat

Setelah sampai di bandara dan tidak lama setelah aku turun dari mobil, aku melihat sebuah mobil volkswagen berhenti di tempat parkir sementara dan di tempat pengemudi duduk seorang wanita yang cantik, bukankah itu Elina?

Elina mengangkat alisnya ke arahku, kemudian mobil perlahan-lahan mendekat dan berhenti di depanku.

Elina keluar dari mobil, dia mengenakan pakaian berwarna putih dan segera menarik perhatian orang yang berhenti di tempat parkir sementara.

“Aku memesan pesawat yang sama denganmu.”

Elina berkata kemudian dia seperti teringat sesuatu dan berkata,”Tunggu sebentar, aku akan menelepon dulu.”

Setelah selesai bicara, Elina mengeluarkan ponselnya dan menelepon, aku tidak tahu apakah dia sengaja tidak menghindariku atau apa, aku bisa mendengar semua pembicaraannya.

Dia menelepon Karry He dan meminta Karry He mencari orang untuk membantunya membawa mobilnya.

Setelah selesai dia langsung menutup teleponnya, tidak tahu mengapa, ketika melihat Elina, hatiku merasa hangat, meskipun wanita ini sangat bodoh tapi dia sedikit demi sedikit menerima dirinya.

Aku tersenyum dan berkata,”Kamu lihat, begitu kamu datang, kamu menarik perhatian banyak orang.”

Elina melototiku,”Apa yang kamu bicarakan? Apakah kamu menganggapku sebagai siluman rubah.”

Aku tertawa dan berkata tidak berani, tidak berani.

Aku tidak bertanya mengapa Elina bisa membeli tiket yang satu pesawat denganku, keluarga Bai lebih kuat beberapa kali lipat dibanding keluarga Gong di kota Shenghai, aku sama sekali tidak merasa aneh dengan kemampuan ini.

Kami tiba di ruang tunggu, aku duduk di samping Elina dan situasinya sedikit canggung, aku hanya melihat Elina, dia tetap cantik, ketika melihat tatapanku, Elina merasa sedikit tidak nyaman sambil merapikan rambut yang berantakan di dahinya yang sebenarnya tidak berantakan sama sekali.

Dan aku menatapnya seperti ini dan sedikit emosional.

Pada saat ini, aku hanya perlu mengulurkan tangan kananku dan meletakkan di pundaknya, jika dia menyetujuinya, aku bahkan bisa memeluknya dan membiarkannya bersandar di bahuku.

Meskipun ini pernah terjadi sekali sebelumnya, tetapi jika ingin aku memeluknya seperti ini, aku masih tidak percaya diri.

Kami sudah berkenalan selama setahun, hubungannya dengan Elina seperti perahu kecil yang terombang-ambing yang ada di laut, aku tidak berani melakukan tindakan seperti ini.

Akhirnya, ketika aku sedang memikirnya, mungkin Elina tidak bisa menahan dirinya karena aku terus melihatnya, dia berkata,”Roman, apa yang kamu lihat?”

Ketika dia berbicara, aku melihat rona merah di wajahnya, kemudian menyebar sedikit sampai ke pangkal leher, ketika dipadukan dengan pakaian putih itu cantik sekali.

Aku tertawa terbahak-bahak,”Elina, kamu tidak seperti ini sebelumnya.”

“Sebelumnya? Kalau begitu seperti aku apa?”

Ketika mendengar aku mengatakan topik ini, Elina merasa tertarik dan bertanya kepadaku.

“Dulu kamu sangat galak.”

Aku terdiam sebentar dan melanjutkan berkata,”Juga kamu sangat ingin mengirimku ke kantor polisi.”

Mata cantik Elina bergerak,”Jika bukan karena kamu, mana mungkin akan terjadi begitu banyak hal?”

Aku menjelaskan,”Jika bukan karena aku, mungkin sekarang kamu sudah bertunangan dengan Mark.”

Setelah aku selesai mengatakannya, Elina terdiam, aku juga terdiam, seperti yang aku katakan, jika bukan karena aku yang membuat Elina melihat wajah asli Mark, mungkin mereka sudah bertunangan karena perintah orang tua, apalagi Mark selalu menempel padanya dan tidak bisa dilepaskan.

Elina tersenyum dan berkata,”Untung ada kamu yang membuatku melihat Mark dengan jelas.”

Aku sedikit bersemangat, aku perlahan-lahan ingin menyentuh wajah Elina dan Elina tidak menolaknya dan dia terdiam dan menatapku dengan sedikit tersenyum.

Saat aku hendak menyentuh wajahnya, Elina tiba-tiba tertawa keras,”Roman, apa yang kamu lakukan? Lihat tampangmu ini?”

Aku buru-buru menarik tanganku dan berbatuk kering tidak mengatakan apa-apa, aku meliriknya, Elina saat ini semakin cantik.

Setelah menunggu beberapa saat di ruang tunggu, melalui jendela yang transparan, akhirnya terlihat sebuah pesawat perlahan-lahan berhenti di depan kami, pada saat ini, terdengar suara dari pengeras suara bandara yang memberitahu kami para penumpang yang berada di penerbangan ini bersiap antri untuk masuk ke dalam pesawat.

Aku langsung memegang tangan Elina dan berdiri, Elina juga tidak menolaknya dan membiarkan aku memegang tangannya dan mengikuti di belakangku, kami berbaris dan antri untuk masuk ke dalam kabin.

Karena waktu kami membeli tiket sudah agak telat maka kami tidak mendapatkan tiket kelas pertama, tapi karena Elina bersamaku, aku merasa sangat senang.

……

Ketika tiba di kota Guilin hari sudah malam, aku melihat jamnya dan sekarang sudah jam sepuluh, aku dan Elina mencari sebuah hotel dan kami masing-masing memesan sebuah kamar, kemudian aku menelepon Bruce.

Begitu telepon terhubung, terdengar suara Bruce yang sedang marah,”Kalian berdua curang, jika aku tidak memberi muka pada Roman, aku akan memukul kalian.”

Kemudian terdengar suara tertawa, itu adalah suara Dwayne dan Roga, suasana hati mereka sepertinya menjadi lebih baik ketika berada di kota Guilin, tidak seperti sewaktu di Thailand dan terlihat tidak manusiawi.

Setelah itu terdengar suara Bruce,”Roman, aku sangat senang bisa mendengar suaramu, tapi ini sudah begitu malam, mengapa kamu meneleponku?”

Aku tersenyum dan berkata,”Kalian ada di mana sekarang?”

Bruce berkata,”Kami juga tidak tahu, tapi kami bisa membantumu menanyakannya.”

Kemudian teleponnya di arahkan ke tempat lain, aku bisa mendengar Bruce sedang bertanya kepada orang lain, Bruce segera berkata,”Kami sudah tahu, Roman, sekarang kami ada di sebuah hotel yang ada di jalan Huanchengnan.”

Aku juga mendengarnya, Bruce tidak melakukan trik terhadapku, bahkan ketika dia berbicara dengan orang lain dia tidak menutupinya, orang yang dia tanya menjawabnya dengan bahasa Thailand, tapi tentu saja aku bisa mengerti.

Orang itu mungkin adalah perantara mereka selama di Thailand karena dia bisa melihat dengan jelas tanda dan nama jalannya.

Aku mengatakan baik dan menyuruh mereka menungguku dan aku menutup teleponnya.

Aku baru bersiap keluar mencari mereka dan terpikir bahwa pada saat ini Elina berada di hotel seorang diri, aku sedikit khawatir membiarkan dia di sini seorang diri, aku mengetuk pintunya,”Elina? Aku mau keluar sebentar, kamu ikut denganku saja.”

“Baik, kamu ... ... tunggu sebentar.”

Aku baru selesai mengatakannya dan terdengar suara terkejut Elina dari dalam, kemudian Elina membuka pintu dengan muka merah dan tercium wangi dari wajahnya dan adegan yang paling membuatku bersemangat adalah Elina saat ini hanya memakai baju tidur dan ada sentuhan merah di wajahnya.

Yang paling membuat hati orang berhenti berdetak adalah pundak Elina yang putih dan wangi yang terlihat semuanya.

Dan ketika aku melewati kamar mandi, aku bisa mencium wangi sabun mandi.

Aku memperhatikan pengering rambut yang terletak di samping dan aku segera tahu apa yang terjadi, aku tersenyum dan berkata,”Elina, kamu baru habis mandi ya?”

Elina mengangguk dan wajahnya terlihat memerah,”Kamu keluar dulu, aku akan keluar setelah ganti baju.”

Novel Terkait

Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu