Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 67 Dia Meniduriku

Yonna memanyunkan bibirnya, menyeka air matanya yang mengalir dari kedua matanya yang sudah merah, dia menundukkan kepalanya dan tidak mengatakan apapun.

“Ehem ehem.” Aku mengkondisikan suaraku, kemudian berkata dengan selembut mungkin,

“Yonna, apa aku boleh bertanya satu pertanyaan kepadamu?”

“Kak Roman tanya saja.”

“Itu, kenapa kamu bisa menyukai Adham?”

“Dia sudah meniduriku.” Gadis itu menjawab tanpa berpikir sedikitpun.

“Bukan hanya sekali.” Dia kembali menimpali.

Adham langsung cemas, “tunggu tunggu, kamu harus mengatakan dengan jelas disini, selain yang pertama, setelah itu kamu sendirilah yang berinisiatif, kamu tidak bisa menyalahkanku.”

“Kamu diam!” Aku memelototinya.

Adham dengan patuhnya menutup mulutnya, dia duduk di atas kursi dengan wajah ditekuk.

Aku mencoba memilah perkataanku berkata kepada Yonna , “Yonna, kamu memiliki karakter yang baik, kamu adalah gadis yang pantas dihormati oleh orang lain, kamu cantik, menggemaskan, kamu berkepribadian, tapi Adham ini, dia adalah laki laki brengsek, tidak baik dan keras kepala, aku masih tidak mengerti kenapa kamu bisa menyukai laki laki sepertinya ini.”

“Mungkin..... apa kamu merasakan perasaan yang salah, tentu saja aku sangat menghargai seorang perempuan yang memberikan pertama kali miliknya kepada laki laki yang dia sukai, ini adalah sesuatu yang sangat berharga, yang aku maksud adalah, setiap orang pasti memiliki rasa bosan kepada pasangan, mungkin kamu bisa menenangkan dirimu sebentar, memberikan waktu untukmu mempertimbangkan apakah kamu benar benar menyukai laki laki sepertinya atau tidak.”

“Aku menyukainya.” Dia langsung menjawab tanpa ragu atau berpikir sedikitpun.

Aku benar benar tidak berdaya, “bukan, aku tidak menanyakan hal ini, aku hanya ingin agar kamu tidak berdebat dengannya terlebih dahulu, saat kamu kembali, pikirkanlah dengan baik kenapa kamu menyukainya, dan dari sisi mana kamu menyukainya, pastikan apakah kamu benar benar menyukainya, jika kamu tidak menyukainya, maka berpisahlah dengannya, jika kamu benar benar menyukainya, maka datanglah kembali untuk mencarinya, jika dia masih tidak mengakuinya, maka aku akan menggantikanmu untuk menghabisinya.”

“Dan juga, siapa tau setelah kepergianmu mungkin Adham si brengsek ini akan merindukanmu? Pada saat itu dialah yang nantinya akan memohon kepadamu untuk kembali, benar tidak?”

“Kak Roman, aku....” Adham menatapku dengan tatapan polos.

“Diam.”

Gadis itu mengelap kedua matanya yang berair, membenarkan kembali ikatan rambutnya yang sedikit berantakan, setelah berpikir sebentar dia kemudian mengatakan, “iya, apa yang kak Roman katakan memang masuk akal, aku akan mendengarkanmu, aku akan memikirkannya dengan baik setelah kembali, aku ingin tau apakah aku benar benar menyukai si brengsek ini atau tidak.”

Gadis itu sangat patuh dan polos, setelah mengatakan itu dia langsung berjalan keluar dari dalam bar, bahkan tanpa melihat Adham sekalipun.

Adham terdiam memandanginya pergi, kemudian dia menunjukkan ibu jarinya kepadaku, “kak Roman, kakak hebat sekali, membuatnya menurut dan pergi sekaligus.”

“Pergi apanya!” Aku memelototinya kesal, “kenapa kamu harus mencari masalah dengan gadis seperti itu, kamu juga mengambil miliknya yang pertama, jika dia benar benar mencarimu lagi setelah ini, apa yang akan kamu lakukan, jika seperti itu cari cara menyelesaikannya sendiri, aku tidak bisa membantumu.”

Adham menggelengkan kepalanya, “aku selama ini selalu memainkan setiap perempuan yang ada di bar, siapa yang tau jika dia masih perawan atau tidak, jika dari awal aku mengetahuinya, maka aku tidak akan menyentuhnya.”

Aku bertanya kepadanya, “apa dia mencarimu untuk meminta uang atau membeli sesuatu?”

“Tidak, malah dalam beberapa hari ini uang makan dia yang membayarnya, dia juga mengajakku pergi makan seafood, udang sebesar itu pasti sangat mahal.” Adham mengatakan sambil menunjukkan seberapa besar udang yang mereka makan.

“Apa pekerjaannya?”

“Aku dengar dia mengatakan permainan apa dan juga anime, oh iya, dia juga melakukan siaran live.”

Aku mengangguk mengiyakan, “hem, dia memainkan peran ganda, jika dia melakukan siaran live, maka dia pasti menghasilkan banyak uang, kelihatannya kamu benar benar mengambil untung darinya.”

“Bukan, kak, bagaimana bisa aku mengambil untung darinya? Kamu tidak tau seberapa menjengkalkannya dirinya, beberapa hari ini dia selalu membuatku kesal, hampir saja aku pergi ke Thailand untuk mencarimu.”

“Kamu masih mengatakan jika kamu tidak mengambil untung darinya? Pertama miliknya saja sudah dia berikan kepadamu, dia bisa mendapatkan uang, dia juga lumayan, apa lagi yang kamu inginkan?”

“Tapi dia sedikit menyimpang, lihatlah saja riasan di wajahnya, dan juga jaring jaring yang dia pakai di kakinya, melihat itu saja aku tidak senang, dia selalu datang kemari untuk mencariku dengan dandanan yang sangat aneh, aku rasanya ingin kabur sejauh mungkin darinya.”

“Aku tanya, apa kamu pernah melihat wajah aslinya dan juga dia yang memakai pakaian biasa?”

“Iya pernah, saat malam dia akan melepas riasannya dan memakai pakaian tidur.”

“Apa wajah aslinya cantik?”

“Cantik, kulitnya sangat bagus.”

“Kalau begitu ya sudah kan? Sekarang di jaman seperti ini kamu pergi mencari gadis di jalanan, kamu minta dia melepas riasan di wajahnya, lihat berapa banyak yang masih terlihat cantik saat mereka melepas riasan mereka.”

Adham mengerutkan keningnya berpikir, “kak, perkataanmu sepertinya masuk akal.”

“Jika dia masih kembali untuk mencarimu, maka itu berarti jika dia benar benar menyukaimu, saat itu tiba jangan sampai kamu melewatkannya, jika tidak, maka saat dia mengenakan pakaian normalnya, berdandan dengan benar dan wajar, maka kamu tidak akan memiliki kesempatan lagi.”

Adham Luo sedikit ragu, “tapi aku tidak ingin berpacaran, kak Roman, kamu lihat aku yang bahagia seperti sekarang ini.”

“Siapa suruh kamu mengambil miliknya yang pertama.”

Adham sedikit frustasi, kemudian dia berkata kesal, “tidak usah membahasnya lagi”, setelah itu dia mengambil rokok di atas meja, dan memberikannya juga satu batang kepadaku.

Kita menyalakan rokok di tangan kita, kemudian mulai membicarakan berbagai macam topik pembicaraan.

Tidak lama kemudian datang beberapa pengunjung masuk kedalam bar, Adham kembali bekerja, mulai berjoged ria di lantai dansa.

Seperti sebelumnya, aku duduk sebentar, kemudian datang mencari Adham Luo untuk pamit pergi kepadanya, aku tidak terlalu menyukai tempat yang ramai dan berisik, sebelum suasana bar mulai ramai, aku pasti sudah pergi, tidak betah duduk terlalu lama dengan suasana seperti itu.

Setelah keluar, aku berjalan menelusuri jalanan, tidak lama kemudian aku tidak tahan untuk tidak telepon di kantong celanaku, menghubungi Elina.

Aku merasa sepi dan juga dingin.

“Direktur, dimana?” Aku langsung bertanya setelah telepon terhubung.

“Dirumah.”

“Apa yang sedang kamu lakukan?”

“Menonton televisi.”

“Keluarlah, aku akan mentraktirmu minum.”

“Tidak mau.”

“Ayolah, biarkan aku mentraktirmu karena gajiku yang kamu bayarkan di awal.”

“Tidak perlu.”

“Bukannya kamu ingin tau bagaimana aku bisa mengenal Keisya, dan bagaimana hubungan kita bisa berakhir? Keluarlah, aku akan memberitahumu.”

“Aku tidak ingin mendengarnya.”

Aku sedikit kesal sekaigus tidak berdaya, rasanya ingin sekali memakinya.

“Jika tidak ada urusan lagi maka aku akan menutup telepon.” Suaranya masih saja terdengar sangat dingin.

“Tunggu.” Aku mencoba menghentikannya, “jika tidak biarkan aku datang kerumahmu, bagaimanapun aku tau dimana kamu tinggal.”

“Aku tidak akan membukakan pintu untukmu.”

“Aku akan memakimu mengatakan jika kamu selingkuh dengan sugar daddy.”

“Kamu berani!”

Aku tersenyum tipis, “tidak ada yang tidak berani aku lakukan, hidupku begitu kesepian, ingin mencari seseorang yang bisa diajak berbicara saja tidak ada, pada awalnya aku aku ingin berterimakasih kepadamu, tapi kamu malah begitu acuh dan tidak peduli, bagaimana lagi.”

Telepon kembali memasuki keheningan.

Karena terlalu lama aku jadi kehilangan kesabaran dan berniat mematikan telepon, tapi tiba tiba aku mendengar seseorang berkata dengan dingin di dalam telepon, “kirimkan alamatnya kepadaku.”

Setelah itu dia langsung mematikan panggilan telepon.

Aku benar benar merasa geli, aku menyadari jika terkadang aku bahkan lebih brengsek dibandingkan Adham Luo.

Novel Terkait

Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu