Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 104 Bisnis Adalah Bisnis

Bruce tidak berbicara, hanya bersandar di kursi berpikir dengan tenang.

Aku terus berkata: “Bruce, kalau kamu tidak bisa menunggu begitu lama, bagaimana kalau kamu pergi sendiri, keluarkan uang mencari orang juga bisa, tidak perlu melibatkan diri sendiri. Dua hari kemudian aku akan mendapatkan informasi detail Mark, tiba saatnya aku akan memberikan salinannya padamu.

“Tapi aku ingatkan padamu, setiap kali ketika aku bertemu dengan Mark di sana, di sisinya selalu diikuti oleh seorang pengawal yang tampaknya sangat hebat, sekarang terjadi hal seperti ini, dia pasti akan mencari beberapa orang melindungi dirinya, kamu akan sangat sulit mendapatkan kesempatan untuk menghabisinya.”

Bruce masih berpikir dengan tenang, jari telunjuknya terus mengetuk pahanya, seolah sedang ragu.

Aku tidak mengganggunya, menyalakan sebatang rokok sambil minum.

Selang sesaat, pintu private room tiba-tiba diketuk seseorang, bawahan Bruce mendorong pintu masuk, lalu diikuti oleh seseorang yang familiar, tubuhnya kekar dan botak.

“Tuan Roman, apa kabar.”pria botak itu masuk dengan sopan menyapaku.

Aku tidak ingat dimana aku pernah melihat pria ini, dengan curiga bertanya: “Apa kabar, kamu?”

“Aku orang tuan Suchart.”

Tiba-tiba aku sadar, dan tersenyum malu, berdiri di samping sofa mengisyaratkan: “Maaf, daya ingatku buruk, tidak ingat dirimu, silahkan duduk.”

Bruce juga berdiri dengan tergesa-gesa, wajahnya tampak gugup.

Pria itu tidak duduk, malah berkata dengan sopan: “Terima kasih tuan Roman, Tuan Suchart baru mengetahui kejadian hari ini, tapi sekarang dia di Bangkok menyuruhku kemari menanyakan kepada tuan Roman, apakah ada hal yang memerlukan bantuan kami, kalau ada, silahkan katakan tuan Roman.”

Mendengar ucapan pria ini, aku sedikit terkejut, karena aku adalah teman Jack, Suchart bahkan menyuruh orang datang kemari menanyakan apakah aku perlu bantuan, bagaimana memberi Jack muka?

Atau Jack juga tahu kejadian di sini, lalu meneleponnya meminta bantuannya?

Atau, Suchart dan Jack ingin aku berutang budi lebih banyak, sekalian menyeretku masuk.

Tidak peduli bagaimana pun, sebelumnya mereka masing-masing sudah membantuku sekali, tidak boleh berhutang budi lagi pada mereka.

Kalau mereka menginginkanku mengembalikan budi ini, mungkin harus menggunakan nyawa baru bisa mengembalikannya.

Berpikir tentang ini, aku menatap pria botak itu dan tersenyum padanya dan berkata: “Tolong wakilkan aku sampaikan rasa terima kasih pada tuan Suchart, dan terima kasih juga kepada kamu yang sudah susah payah datang kemari, kalau ada yang aku perlukan, aku akan pergi mencarinya sendiri.”

Pria botak itu mengangguk dengan sopan: “Baik, aku akan menyampaikan pesan tuan Roman kepada tuan Suchart, kalau begitu aku tidak mengganggu Anda lagi.”

Ketika aku hendak menahannya untuk minum segelas, otakku tiba-tiba tersirat satu pemikiran, lalu berkata: “Bro, apakah kalian ada melakukan pekerjaan mewakili orang menyelesaikan masalah? Pekerjaan yang menerima bayaran.”

Dia tersenyum: “Tuan Roman, untuk Anda, kami tidak meminta bayaran.”

“Bukan aku, tapi Bruce, kamu juga tahu putranya hari ini diculik, dia ingin balas dendam.”

“Oh.”pria botak itu melihat Bruce dengan tatapan mendalam, berkata: “Kalau masalah tuan Roman, kami tidak akan meminta bayaran, bahkan menjamin akan melakukannya dengan baik, tapi kalau masalah Bruce, itu masalah lain, tentu saja dengan melihat muka tuan Roman, aku bersedia membahas ini dengannya, dan memberikan dia harga yang wajar.”

“Hehe, terima kasih bro, tapi bisnis tetap bisnis, tidak perlu melihat mukaku.”

Selesai mengatakannya, aku berbalik menoleh memandang Bruce: “Bagaimana menurutmu? Apakah perlu menghabiskan sedikit uang menyelesaikan masalah ini? Kalau perlu obrolkan dengan pria ini.”

“Mau mau.”Bruce mengangguk.

Aku tersenyum memandang pria botak, “Kalau begitu kalian obrolkan di sini, aku pulang istirahat dulu. Oh iya, Bruce, masalah video tidak perlu kamu khawatir, dan tidak perlu menelepon Avara, aku selesaikan saja sendiri, polisi akan menggunakan hasil penyelidikan kasus penculikan untuk membersihkan nama Avara tidak bersalah.”

“Baik, tuan Roman hati-hati dijalan.”

Pria botak itu sangat manusiawi, mengetahui aku tidak ingin terlibat terlalu banyak, dan tidak ingin berhutang budi, jadi tidak menahanku.

Bruce juga tidak menahanku, dengan sopan mengantarku ke pintu keluar, dan mengucapkan terima kasih dengan sungguh-sungguh sebelum kembali ke private room.

Alasan aku meminta maaf adalah karena aku membuatnya terlibat, kalau tidak, sekalipun dia sanggup membayar, Suchart belum tentu mempedulikannya.

Bruce pernah mengatakan kepadaku, ingin mendekati Suchart, sekarang bisa mendekati orang Suchart, ada kesempatan mendekati Suchart bahkan membantunya melakukan sesuatu.

Dibandingkan Bruce seorang diri membawa orang pergi mencari Mark, mencari orang Suchart jelas lebih bisa diandalkan, karena Bruce juga tidak bisa mengalahkanku, bawahan terbaiknya yang berlatih Muay Thai juga tidak bisa mengalahkanku, kalau mereka pergi mungkin hanya menyerahkan nyawa untuk Mark.

Orang-orang Suchart berbeda, mereka profesional, tidak usah bahas yang lain, pria botak kekar ini, aku pikir aku sendiri dan Bruce dua orang digabungkan juga bukan tandingannya.

Terkait uang……Bruce punya uang, ketika Aberko memintanya datang mengatakan hal buruk tentang diriku, sudah memberinya 1 juta bath, lalu dia memeras Aberko meminta 2 juta lagi, ketika hari Songkran Mark memberinya 2 juta untuk mematahkan kakiku, lalu ketika masuk kantor polisi, dia juga mendapatkan uang dari Mark, tidak tahu berapa jumlahnya, tapi pasti tidak akan lebih sedikit dari sebelumnya.

Kalau di total-total, uang yang dia dapatkan dari Mark dan Aberko seharusnya 1M bath lebih, mengeluarkan ratusan juta seharusnya bisa membeli satu kaki Mark.

Dia balas dendam melampiaskan amarah, aku juga senang melihat Mark berlumuran darah, itu sukacita yang luar biasa.

Terkait Suchart, itu hanya bisnis antara dia dan Bruce, tidak bisa dikatakan aku berhutang budi.

Setelah meninggalkan bar Bruce, aku langsung mencari mobil pulang ke hotel.

Ketika masuk kamar, aku menerima telepon dari Bruce, dia sudah membahasnya dengan pria botak, 400 juta bath, untuk mematahkan satu kaki Mark, DP 100 juta, tapi dia tidak menjamin bisa melakukannya, kalau situasi tidak baik, dia segera berhenti dan tidak mengembalikan DP.

Empat ratus juta baht, kalau di rupiahkan menjadi 20 M, aku tidak berani mengatakan harga ini mahal atau murah, hanya bisa mengatakan 20 M di China tidak bisa membeli rumah, tapi di kota kedua terbesar di Thailand, di Chiang Mai, harga perumahan di pusat kota hanya seharga 20 juta, di luar pusat kota seharga 12 juta/ meter persegi , lebih pelosok lebih murah.

Kalau dihitung begini, harga yang dibuka pria botak benar-benar tidak murah.

Tapi para profesional ini bisa memberi Mark pelajaran yang kejam, membiarkannya tahu, mempunyai uang belum tentu selalu bisa melakukan apa pun yang mereka inginkan.

Setelah menutup telepon, aku mandi lalu tidur, besok mulai mengatasi masalah video, lalu mengatakan mengundurkan diri pada Elina.

Novel Terkait

Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu