Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 397 Kejahatan tanpa ujung

"Masalah ini tidak berubah, hanya saja ini tidak segampang yang kita pikir sebelumnya."

Odele memandang kami dengan seksama dan menjelaskan, "Kekuatan keluarga Gong di Kota Shenghai telah mendarah daging. Dengan bukti pengakuan ini, palingan hanya akan membuat keluarga Gong jatuh sebentar, namun tetap tidak bisa membuat mereka sampai menundukkan kepala dan mengakui dosa-dosa mereka.

Aku selalu percaya pada Odele tanpa ragu, jika dia bicara seperti ini, berarti ada penemuan baru, Namun kali ini terdengar masuk akal. Keluarga Gong sudah menjadi pengikut keluarga Bai di Kota Shenghai selama bertahun-tahun, kekuatannya sudah cukup besar. Jika hanya penculikan dan pemerasan dapat merobohkan pohon besar ini, itu terlalu mudah.

Dan yang lebih penting lagi, kita juga harus mempertimbangkan apakah keluarga Bai akan ikut turun tangan. Jika keluarga Bai ikut turun tangan, bahkan insiden ini pun tidak bisa menjadi gelombang balik bagi mereka.

Odele berkata, "Tidak peduli apapun yang terjadi, kami akan selalu harus bekerja keras. Berita yang kuberitahu ini tujuannya sangat sederhana, yaitu supaya ekspetasi kalian tidak terlalu tinggi."

Mata Odele menoleh padaku dan dia mengerutkan bibir ke arahku.

Aku berdiri dan menggerakkan tubuhku, hatiku penuh dengan kesedihan, aku pikir aku dapat segera menyingkirkan keluarga Gong, dan kembali ke Kota Yanjing setelah selesai membahas proyek kerjasama antara Perusahaan Grup Wering dan Perusahaan Naxionel. Aku tidak menyangka hal itu masih jauh diluar ekspetasiku.

Aku berkata, "Baik, lagipula kita tidak berharap dapat menghancurkan mereka dengan sekali serangan. Sangat sulit untuk menggulingkan keluarga yang besar seperti keluarga Gong secara sekaligus."

Aku berkata, "Dengan begini, beberapa hari ini aku harus merepotkanmu Odele, besok aku harus bertemu dengan Elina. Sekarang orang-orang di Guilin telah ditangkap semua, Keluarga Gong seharusnya dari awal sudah tahu soal itu, tetapi sampai saat ini belum ada pergerakan, aku merasakan firasat buruk di hatiku. "

"Firasat buruk apa? Dasar kamu Roman, kamu tidak puas jika keluaarga Gong tidak membuat masalah padamu."

Alex berbaring di sofa, menunjukkan mukanya yang setengah tidak senang.

Aku menjelaskan dengan sabar, "Aku tentu senang, karena Keluarga Gong tidak membuat masalah lagi, tetapi masalahnya sekarang adalah orang-orang mereka telah ditangkap dan rencana mereka telah terungkap. Bahkan mereka sudah tahu bahwa kami telah mendapatkan bukti kriminal mereka. Tetapi sampai sekarang, mereka belum menghubungiku, belum menghubungi boss, dan bahkan tidak melakukan apapun pada kita, apa kamu tidak berpikir itu aneh? Pasti ada yang salah, aku harus pergi besok . "

Aku mengerutkan kening, hatiku terasa berat bagaikan sebongkah batu besar.

Alex juga mengeluarkan pendapatnya, "Kalau begitu aku akan semakin berhati-hati dalam dua hari ini. Roman, kuingatkan bahwa keluarga Gong ini benar-benar tenang dan menakutkan."

Kami terus membahas tentang bagaimana menggunakan bukti yang ada untuk memaksimalkan kejatuhan keluarga Gong, tetapi belum mendapat solusi terbaik, waktu sudah larut malam, Odele yang akhir-akhir ini sibuk di kantor polisi, pun harus meninggalkan rapat.

Kembali ke kamar, dan tidak bicara sedikitpun.

Esoknya, aku sudah bangun pagi-pagi, kebiasaan baikku tidak penah terlupakan. Aku menelepon Elina.

"Roman? Mengapa menelepon sepagi ini, bagaimana kabar paman dan bibi sekarang, apakah baik-baik saja?"

Suara Elina terdengar seperti biasa, seperti kelelahan bekerja dan serius.

Aku tertawa, "Bukannya sudah kuberitahu semuanya saat aku pulang ke Shenghai? Orang tuaku sekarang tinggal di rumah, dan aku menyuruh teman-temanku untuk membantuku menjaganya, setidaknya tidak akan ada masalah untuk sementara waktu ini."

Setelah tidak mendengar Elina bersuara, aku pun bertanya lagi, "Apa nanti kamu punya waktu? maukah kamu minum kopi bersamaku?"

"Oke, kamu tentukan saja tempatnya, nanti kirimkan padaku."

Elina langsung menyetujuinya, aku bertanya dengan pelan, "Elina, bagaimana kabar Perusahaan Tekno ZWK sekarang?"

"Awalnya perusahaan ini akan dibubarkan. Keluargaku memberitahuku agar tidak perlu repot-repot, tapi aku tidak bilang bahwa tidak dapat terjadi sebaliknya. Saat ini, aku hanya menyisakan beberapa eksekutif tingkat menengah dan tinggi, semuanya tetap dengan gaji, dan sisanya telah dikeluarkan."

Tidak dapat bisa menebak suasana hati Elina, nadanya juga tidak berubah, tetapi kecepatan bicaranya melambat, "Bisa dibilang, Perusahaan Tekno ZWK, sekarang setara dengan saat ini setara dengan Perusahaan shell."

Aku berkata, "Baiklah, ini adalah kedai kopi tempat kita bertemu sebelumnya, jam 10, sampai jumpa nanti."

Elina menutup telepon setelah ia menjawab. Saat aku ingin menyalakan rokok, aku baru sadar bahwa rokokku telah disita oleh ayahku kemarin di rumah.

Sambil mencuci, aku tersenyum pahit pada diriku sendiri di cermin, " Waktu Elina di Perusahaan Tekno ZWK sudah tidak lama lagi, tetapi baginya, ia seharusnya sudah memenuhi seluruh harapannya setelah lulus. Tak kusangka jalan Perusahan Tekno ZWK ini dirusak olehku. "

Tetapi masalahnya sudah menjadi begini, dan tidak bisa disalahkan juga. Aku membereskan barangku, setelah itu dan kebetulan bertemu dengan pelayan restoran untuk mengantar sarapan. Aku bertanya apa yang dipesan oleh kamar sebelah, kamar Alex. Aku mengetuk pintunya, Sambil membawa dua pancake.

Aku memberi tahu Alex dan Odele bahwa aku harus pergi ke kafe dulu, dan kemudian saat melihat jam, jam telah menunjukkan jam 9, aku bergegas turun dan memesan taxi menuju kafe.

Perasaan ini masih sama seperti sebelumnya. Kafe ini baru saja buka, masih sepi pengunjung, para pelayan pun menyambutku dengan ramah.

Meskipun hanya sekitar sepuluh hari sejak pertemuan terakhir, itu bukan waktu yang singkat bagiku, jika aku kurang beruntung, bisa saja keluarga Gong telah mempertemukanku dengan Tuhan.

Karena di kafe itu tidak ada orang, aku memilih tempat dengan pemandangan yang bagus di dekat jendela, saat itu matahari terbit, sinar matahari menerpa wajah ku melalui celah di jendela, aku merasa sangat nyaman dan hangat.

Aku memesan secangkir kopi. Aku perlahan mencicipinya. Sambil melihat orang-orang berjalan diluar jendela, gadis yang mengenakan rok pinggang dan stoking hitam, dengan sepatu hak tinggi, dari yang muda sampai ke tua, pria setengah baya gemuk yang usianya sepertinya lebih usia ku, dengan tergesa-gesa berjalan maju, dengan ekspetasi di matanya, namun terlihat tidak percaya diri.

Sama seperti ku.

Jika aku tidak menyelamatkan Elina ketika aku lulus, tentu saja aku tidak akan bermasalah dengan Gedion, dan tidak akan di penjara tiga tahun tanpa alasan. Bahkan sekarang, aku bisa dibilang sama seperti mereka, mendapat kedudukan menjadi bos kecil, ambisi yang saat kelulusan pun sedikit-demi sedikit terhapus, dan akhirnya hanya menjadi orang biasa.

Tetapi pada akhirnya aku masih harus kembali. Apa gunanya hidup itu?

Jika itu bukan karena Elina, aku mungkin seperti kebanyakan orang.

Meskipun sibuk, melelahkan, dan bahkan mengancam jiwa, selama bisa melihatnya, bahkan melihat senyumannya, itu sudah sangat berharga bagiku...

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu