Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 252 Terjebak lagi

Aku sedikit sayang, membiarkan mereka kabur, mereka sudah tahu keberadaan Dwayne, semakin sulit untuk menyelamatkan Cayetana dan Yanglek.

Tetapi kembali lagi ke awal, dengan perlakuan Timothy yang sebelumnya terhadap aku, jika dia benar-benar menguasai Keluarga Du, bahkan jika di lindungi oleh Hacken Su dan Suchart, kecuali tidak keluar dari Chiang Mai, kalau tidak sebagian besar orang akan dibunuh di tempat.

Aku menghela nafas, aku tidak mencari masalah, tetapi masalah yang selalu mencari aku.

Awalnya aku memutuskan dalam pertarungan Jack dan Timothy jika aku bisa membantu maka aku bantu, tidak bisa membantu aku juga harus memastikan aku bisa selamat, tidak terduga karena Keluarga Gong, aku sekarang sudah terlanjur, hanya bisa melanjutkannya dengan Jack.

Menyelamatkan Cayetana dan Yanglek, tidak semudah yang dipikirkan sebelumnya, sekarang dua anak itu pasti sudah di pindahkan oleh mereka, jika ingin berhasil, paling tidak harus menghubungi orang dalam yang diutus Jack untuk mendapatkan informasi yang benar mengenai dua anak itu.

“Sekarang kita bagaimana?”

Roga bertanya kepadaku.

“Memikirkan cara untuk menghubungi orang yang diutus Jack ke Chiang Rai.”

Aku sedikit sakit kepala, jika begini, orang-orang kami terbagi menjadi dua kelompok, aku dan Dwayne memiliki kekuatan yang kuat, tetapi malah tidak mengetahui apa-apa tentang musuh, orang yang diutus Jack lebih lemah, tetapi mereka malah adalah kunci untuk memenangkan pertarungan Keluarga Du.

Saat sedang berpikir, ponsel tiba-tiba berbunyi, melihat yang menelepon adalah Elina, aku ragu-ragu sebentar lalu menutup telepon.

Saat ini Roga mengangkat sebuah telepon, ternyata adalah Jack, Roga berkata Jack sudah menekan Timothy melalui atasan, walaupun Timothy membawa banyak orang, tetapi Keluarga Du masih ada orang yang setia kepada Carter.

Carter menyerahkan Keluarga Du kepada Jack, orang-orang ini dalam pertikaian pasti mendukung Jack.

Jika Jack sudah mulai bertarung dalam pertarungan melalui atasan, berarti di Chiang Rai, setidaknya tidak ada orang pemerintah yang mengganggu kita.

Kemudian Roga menelepon lagi orang dalam yang bertanggung jawab, tetapi terus dalam keadaan tidak terhubung.

Aku memegang erat senapan Automatic Rifle yang ada di tanganku dan berkata, “Dwayne, Roga, ayo kita pergi, sekarang tentara seharusnya sudah tidak akan ikut campur lagi.”

Kita berlari ke arah tempat paling awal suara pertarungan terdengar, mungkin karena pertarungan Keluarga Du hari ini, jalanan Chiang Rai yang biasanya ramai malah hanya terlihat beberapa orang, sebagian besar pintu di tutup.

Tetapi begini juga memudahkan kita, tidak ada yang melapor, pemerintah dalam keadaan Keluarga Du yang belum jelas, pasti tidak akan bertindak dengan mudah.

Sangat cepat, di depan kita muncul beberapa orang yang jatuh di lantai, aku tidak pernah melihat wajahnya, tetapi Roga mengenalnya.

Roga pergi membantu seorang kawan, menanyakan dia ada apa, apakah terjadi keributan dengan orangnya Timothy.

Kawan itu sudah sekarat dan berkata awalnya mereka melawan orangnya Timothy masih bisa menang, tidak terduga tiba-tiba mereka kuat seperti habis memakan viagra, muncul lagi puluhan orang dari arah yang lain dan mengepung mereka.

Mereka memutuskan untuk membiarkan beberapa kawan yang memimpin kabur dan yang lain tetap tinggal.

Dia langsung pingsan setelah mengatakannya, Roga memegang kepala bagian belakangnya dan tangannya langsung dipenuhi dengan darah.

Mungkin saat dia sedang bertarung, ada yang menyerang dari belakang.

Roga bertanya ke beberapa orang yang lain, namun mereka semua sudah pingsan, dipastikan tidak berbahaya.

Roga menyuruh orang untuk membawa beberapa kawan ini ke rumah sakit dan berkata, “Kak Roman, Dwayne, Cayetana dan Yanglek sudah dipindahkan oleh mereka, mungkin berada di bagian utara Chiang Rai.”

Karena Chiang Rai adalah kota kecil, kondisi saat ini adalah Timothy dan kita masing-masing memiliki peluang untuk menang, jadi Roga membagi Chiang Rai menjadi utara dan selatan.

Orangnya Jack menempati bagian utara Chiang Rai, dan kami berada di bagian selatan Chiang Rai yang juga orangnya Jack.

Demi keamanan, pembunuh terbesar, Cayetana dan Yanglek pasti mereka sembunyikan di pedalaman.

Dwayne mengagguk dan berkata, “Baik, kalau begitu kami langsung berangkat.”

Setelah mengatakan, Dwayne dan anak buahnya datang ke kita, mengejar ke arah yang sebelumnya orangnya Timothy kabur.

Kita berempat juga mengikuti dari belakang, saat ini ponsel aku berbunyi lagi.

Telepon dari Bruce, baru terhubung Bruce langsung berkata, “Kak Roman, kalian bagaimana? Aku sudah datang bawa orang, mungkin dua puluh menit lagi akan sampai Chiang Rai.”

Chiang Mai dan Chiang Rai jaraknya tidak jauh, hari ini jalanan juga tidak ada orang, kecepatan menyetir kelompok orangnya Bruce tidak usah diragukan lagi, aku baru mau menyuruh mereka langsung datang ke Chiang Rai, tiba-tiba terpikir dan berkata, “Kalian sampai di luar kota Chiang Rai jangan buru-buru masuk kota, kalian pergi ke arah istana, tunggu sampai kalian mendengar suara keributan atau suara tembakan, baru masuk.”

“Untuk apa pergi ke istana?”

Bruce kebingungan, tetapi dia juga hanya sudah terbiasa bertanya, setelah mengatakannya dia langsung setuju, dia juga bilang membawakan kita beberapa rompi anti peluru.

Aku tidak tahu harus senang atau sedih, jika sekarang kembali lagi untuk mengambil rompi anti peluru, lalu menyelamatkan anaknya Jack sama saja seperti mimpi.

Kawan Keluarga Gong dan Luke sebelumnya berkata dalam waktu tiga jam orang yang di dalam kota tidak menerima telepon tentang kemanan maka mereka akan bertindak, saat itu kita juga terlalu panik.

Saat ini Timothy dan Jack sedang bertarung, dapat dikatakan dua anak itu adalah kunci yang paling penting, jika Timothy benar-benar bodoh sampai membiarkan orang dari Keluarga Gong bertindak, juga berarti dia tidak sepandai itu untuk rebutan Keluarga Gong dengan Jack.

Walaupun masalah keamanan dapat dijamin, tetapi orang juga harus diselamatkan, selama kita menyelamatkan Cayetana dan Yanglek, maka hak inisiatif ada di tangan kita.

Setelah mengatur jadwal Bruce, aku menghela nafas lega, bagaimanapun, kita tambah memiliki kepastian.

“Roman, orang-orang kita menemukan sebuah jalan kecil, bisa langsung tembus ke taman pusat Chiang Rai bagian utara.”

Saat ini Dwayne berjalan ke sini, menunjuk ke anak buah yang sedang menatap kita dengan terengah-engah.

Dwayne menunjuk aku dan berkata, “Ini adalah salah satu teman terbaiknya Tuan Jack.”

Anak buah itu awalnya penuh dengan rasa penasaran, detik berikutnya langsung berubah menjadi penuh rasa hormat dan kegembiraan.

“Apakah jalan kecil itu aman?”

Roga bertanya, anak buah itu mengangguk, “Aman, aku tadi sudah pergi, jalan keluarnya ada di sudut taman pusat, di sana ada air pancur, biasanya ada turis, tetapi hari ini tidak ada orang yang keluar, jadi disekitarnya sangat sepi.”

Aku berpikir dan berkata, “Baik, kita ke sana, tetapi harus hati-hati. Ini mungkin saja adalah jebakan yang di berikan oleh Timothy, tidak bisa tidak hati-hati.”

Anak buah itu adalah orangnya Dwayne, Dwayne adalah orang yang direkrut sendiri oleh Jack, kesetiaannya tidak usah diragukan.

Aku menyambungkan, “Kita pergi satu per satu, setelah pergi kita berpisah dulu, tunggu semuanya sampai baru bertindak bersama-sama.”

Dwayne dan Roga tidak masalah, kita mengikuti anak buah itu beberapa menit dan tiba di sebuah rumah.

Awalnya tersusun beberapa rak kayu dan pot tanaman untuk menutupi jalan masuk, sekarang di dorong, terlihat jalan kecil yang tersembunyi di dalam hutan.

Karena gaya bangunan Chiang Rai yang unik, taman ini kemungkinan besar menghubungkan antara utara dan selatan, aku tidak ragu lagi dan mengikuti anak buah itu.

Roga dan Dwayne membawa orang mengikuti aku di belakang, masuk ke jalan kecil, semuanya tertutup oleh pohon-pohon yang rimbun, penyembunyian ini tidak usah diragukan.

Aku bertanya, “Bagaimana kamu menemukan tempat ini?”

Novel Terkait

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu