Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 181 Tidak Ada Kata “Jika”

Wenny menaikkan rambutnya lagi, dia berkata dengan rasa bersalah: "Maaf, aku tidak seharusnya beritahu kamu, seharusnya aku menyimpan di dalam hati dan perlahan menghilangkannya."

"Tidak, setelah kamu mengatakannya, mungkin kamu akan menjadi lebih nyaman, walaupun mungkin sekarang kamu sangat sedih, tetapi ke depannya kamu tidak akan menyesal. Kamu tidak akan menyesal karena dirimu tidak berani mencoba. Saat kita semua punya sesuatu yang ingin kita lakukan, seharusnya kita beranikan diri untuk mencoba, jadi walaupun gagal juga tidak akan menyesal, bukankah begitu?"

"Betul, betul yang kamu katakan, setidaknya aku sudah berusaha untuk menggapainya." dia memberikan sebuah senyuman yang cemerlang kepadaku, "Kamu sangat cocok dengan Direktur Elina, kalian pasti akan sangat bahagia."

"Terima kasih."

"Jadi... apakah kamu boleh menganggap masalah ini tidak pernah terjadi? Aku tidak ingin ada rasa canggung saat bertemu denganmu ke depannya, walaupun tidak bisa menjadi pacar, tetapi jadi teman juga boleh."

"Iya, aku tidak ingat apa yang pernah terjadi, apa tadi kamu ada mengatakan sesuatu yang istimewa?"

"Hihi... tidak ada yang istimewa."

"Baguslah kalau begitu, aku kira diriku ketinggalan dengan sebuah cerita yang menarik."

"Apa kamu sedang menertawakan aku."

"Tidak."

"Baiklah, sementara ini aku percaya padamu."

"Oh ya, aku sangat penasaran, apakah dulu kamu tidak tahu jika Direktur Elina tidak menjadi saksi? Jika kamu tahu, seharusnya kamu sangat benci padanya, kenapa malah bisa menyukainya? Dan juga aku menyadari jika dia juga sangat menyukaimu."

Saat mendengar pertanyaan ini, aku langsung tertawa, ini baru cerita yang menarik.

"Kamu juga tahu jika rasa penasaranku ini sangat berat." Wenny mengatakannya, memang wajah dia terlihat dipenuhi dengan rasa penasaran.

Aku membuang asap rokok ke sisi lain lalu berkata: "Mungkin inilah yang namanya benci tapi cinta, mungkin juga ini adalah jodoh. Setelah keluar dari penjara, aku pergi mencari pekerjaan, kebetulan aku masuk ke Perusahaan Tekno ZWK. Saat itu aku tidak tahu jika dia bekerja di perusahaan itu, dia tidak bisa mengenaliku saat bertemu dengannya, dia baru ingat setelah aku mengatakannya."

"Kemudian dia mau berikan aku kompensasi sebanyak 10 milyar, tapi saat itu aku sangat benci padanya, aku sangat ingin memukulnya, bahkan aku ingin... merobek bajunya, kamu tahu, itulah, itu."

Mulut Wenny terbuka hingga membentuk bentuk O: "Jangan-jangan kamu benar-benar... itu dengannya."

"Tidak, terakhir setelah aku masuk kantor polisi karena dia, aku menjadi sangat marah. Saat itu aku sudah membuatnya di... tinggal sedikit saja, untungnya aku masih ada kesadaran. Sebenarnya aku juga lumayan menyesal, seharusnya saat itu aku mengambil 10 milyar dari dia, itu adalah sebuah jumlah yang sangat besar bagiku."

"Tunggu, tadi kamu bilang masuk kantor polisi karena dia, apa yang terjadi?"

"Saat aku bekerja di perusahaannya, kebetulan aku bertemu dengan Gedion yang mau membalasnya, kemudian... aku menolongnya sekali lagi, awalnya aku tidak ingin menolongnya, tetapi terakhir aku tidak tahan dan akhirnya aku terminum obat bius yang diberikan oleh Gedion, hari kedua aku sudah tertangkap saat aku bangun."

Wenny melebarkan matanya dengan ekspresi tidak percaya: "Ya tuhan, kamu dengannya... apakah di kehidupan lampau kamu hutang terlalu banyak dengannya?"

"Mungkin juga, mungkin kehidupan sebelumnya dia adalah keledai, dan aku orang yang naik keledai itu."

"Hihihi..."

Setelah mendengar suara tawaan Wenny, aku baru menyadari jika kata "keledai" tidak terlalu cocok, ada sedikit rasa porno.

Tapi suasana di antara kita menjadi lebih baik.

Wenny adalah perempuan yang lapang dada, dia dengan tenang menerima hasil kegagalannya, dia juga tidak nangis karena ini, dia juga tidak menyalahkan dirinya.

Sangat jarang ditemui perempuan seperti ini, juga sangat sedikit.

Jika aku tidak masuk penjara, dan Keisya tetap meninggalkanku, setelah itu aku menyadari perasaan Wenny, mungkin aku bisa memilih untuk bersama dengannya, karena menghadapi perempuan seperti ini, sulit menemukan alasan tidak suka.

Tetapi dalam kehidupan ini tidak ada kata kalau.

Kita duduk dengan lama di padang rumput, kita membahas masalah aku dengan Elina, dia juga bahas dia dengan Elina, dan lain-lain.

Tidak lama kemudian kita membahas masa perkuliahan kita, membahas kenapa saat itu dia begitu pendiam, berapa banyak pria yang menyukainya dan bagaimana cara mengejarnya.

Sampai kita sudah haus, kita baru berjalan ke toko yang tidak jauh untuk beli minuman, kemudian kembali ke pantai.

Aku melepaskan baju lalu berenang ke laut, dia duduk di atas pantai sambil memegang minuman dan diam-diam melihat laut.

Tidak lama kemudian Cindy Liu dan beberapa teman perempuan lainnya duduk di sisinya berbincang-bincang.

Karena ombaknya sedikit besar dan juga sudah menjelang siang hari, tidak sampai setengah jam di laut, aku langsung naik.

Aku merasa Wenny terus menerus menatap dadaku, mungkin melihat bekas luka.

Bayu dan Harry Huang dari awal sudah naik ke permukaan, mereka sedang berbaring di pantai, aku juga duduk sebentar lalu tidak lama kemudian kembali ke hotel bersama mereka, mandi dan ganti baju, kemudian pergi makan bersama.

Setelah makan, kita jalan-jalan sebentar lalu masuk ke sebuah mall.

Kini Wenny dan Cindy Liu mulai menampakkan sifat orang kaya mereka, mulai membeli bermacam-macam, alat make up, jajanan, dan lain-lain.

Sore hari kita kembali ke hotel istirahat satu jam, kemudian menyewa beberapa sepeda motor berkeliling di Kota Phuket, lalu pergi ke Wat Chalong, terakhir pergi melihat patung buddha besar dan menunggangi gajah.

Sebenarnya aku selalu merasa jika menunggangi gajah tidak ada yang menarik, itu hanyalah sebuah rasa menunggangi hewan raksasa, lebih seru saat menunggang kuda, paling tidak paha akan sakit satu sampai dua hari.

Setelah bermain seharian, saat semua orang sangat lelah, kita kembali ke PaTong. Kita masuk ke sebuah restoran yang menghadap laut menikmati pemandangan matahari terbenam sambil menikmati makanan enak.

Ini memang tempat yang bagus.

Setelah makan, kita pergi ke jalan bar di PaTong, karena bukan musim liburan, juga bukan akhir pekan, jadi jalanan bar tidak terlalu banyak orang, tetapi bar di sini kelihatannya lebih heboh dari bar di Chiang Mai, di jalanan bisa melihat wanita penari yang menari di ruangan kaca bar dan di sembarang tempat tetap bisa melihat banci yang menarik wisatawan untuk foto bersama.

Malam ini kita minum sangat banyak bir, termasuk Wenny yang berjalan juga tidak stabil lagi.

Beberapa hari yang lalu saat di Chiang Mai dia tidak minum sebanyak ini, mungkin hari ini karena sudah berbicara terlalu banyak denganku.

Setelah kembali ke kamar hotel dan sudah mandi, aku berbaring di atas tempat tidur mengeluarkan ponsel, Cindy Liu dan Leni mengirimkan foto kita hari ini di grup teman sekolah, juga berbicang-bincang dengan sangat bahagia dengan teman lainnya.

Aku jarang berbicara di grup, hanya melihat sekilas riwayat obrolan. Setelah melihat tidak ada yang istimewa, aku langsung menutup grup teman sekolah dan membuka wechatnya Elina.

"Direktur Elina, apa besok kamu punya waktu luang untuk ke sini?" aku mengirim sebuah pesan.

Dia langsung balas dengan cepat: "Mhm, pesawat besok pagi, jam 10 sudah tiba di bandara internasional Phuket."

Setelah melihat pesan dari Elina, aku menjadi senang lalu balas dengan cepat: "Baik, sekarang aku bantu kamu pesan kamar hotel, besok pagi aku ke bandara jemput kamu."

"Baik, maaf merepotkanmu."

"Tidak merepotkan."

Kemudian aku langsung menghubungi pemandu wisata yang dikenalkan oleh Bruce, suruh dia pesan 1 kamar lagi, kemudian memesan sebuah mobil untuk jemput ke bandara.

Untungnya ini bukan musim liburan, juga bukan akhir pekan, jadi hotel masih tersisa banyak kamar, dan juga memesan sebuah kamar di sebelahku.

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu