Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 347 Bahaya

Ponselku yang tiba-tiba berdering. Alex pun menghentikan langkahnya datang melihatku. Aku melirik sekilas ponselku dan merasa bingung. Mengapa Elina menghubungiku sekarang?

Aku pun mengangkatnya dan hanya mendengar Elina berkata, "Roman, dimana kamu sekarang berada?"

"Aku berada di sebuah bar."

Sambil berkata, aku pun merasa semakin curiga.

"Kalian harus segera pergi. Saat ini, Keluarga Gong telah mengirim orang untuk mencari kalian, kalian harus berwaspasa. Mereka semua bukan penduduk asli dari Kota Shenghai. Dengar-dengar mereka adalah sekelompok orang yang berasal dari luar kota... "

Suara Elina terdengar sangat gugup. Akhirnya aku pun mengerti dari mana perasaan aneh ini berasal. Setiap kali Elina mulai berkata dengan nada seperti ini, berarti Keluarga Gong sudah mau mulai beraksi kepadaku.

Tentu, tidak ada pengecualian juga untuk kali ini.

Aku pun berjanji kepada Elina dan memutuskan panggilannya, lalu aku berkata, "Mari kita cepat pergi. Tadi Elina berkata bahwa Clay telah mengirim orang untuk mencegat kita."

Odele pun tercengang, "Begitu beranikah mereka? Aku ini adalah seorang polisi, apakah mereka berani bermain-main?"

Wenny juga memasang wajah tak terduga. Hanya Alex saja yang memasang wajah tenang. Tetapi tampaknya ia juga telah bersiap untuk kabur.

Aku berkata, "Ini bukan masalah keberanian. Karena sekarang Keluarga Gong telah merasa ancaman dari kita, maka Keluarga Gong pasti akan berusaha untuk melawan kita. Poin terpenting adalah Clay sudah marah besar, berarti rencana kita kali ini telah berhasil. Clay telah tertipu dan mengira dalam beberapa hari ini hukuman pidana Mark akan dikurangi hingga dibawah tiga tahun, sehingga ia memutuskan untuk mulai beraksi terhadap kita. "

"Kalau begitu, mengapa ia memperbolehkan kamu untuk menghubungi Om dan Bibi?"

Wenny dengan gugup bertanya sambil menarik bajuku, tanpa diketahui ia sengaja atau tidak.

Aku pun merenung sebentar dan berkata, "Mungkin ia ingin melumpuhkan kita agar kita tidak berwaspada lagi, jadi ia bisa mengambil kesempatan dan kembali melawan kita lagi untuk berurusan dengan kita. Inilah yang dikatakan sebagai hasil dengan setengah upaya."

Dasar Clay!

Kelicikan orang ini pun semakin mendalam di pikiranku.

Jika ia terlahir pada seribu tahun yang lalu, mungkin ia juga adalah seseorang yang berambisius dan licik.

Aku tidak bisa memikir apapun lagi. Melihat kedua wanita yang terdiam itu, satu tanganku pun menarik Odele dan tangan yang lain untuk menarik Wenny. Lalu aku mengikuti Alex lari keluar dan melihat sekilas bahwa kedua wajah wanita tersebut memerah.

Sedangkan kedua wanita itu pun akhirnya sadar kembali dan berlari sendiri. Mungkin polisi cantik ini merasa malu, jadi ia melepaskan tanganku dan lari. Tetapi Wenny tetap berada disebelahku, tanpa melepaskan tanganku.

Aku malah merasa sedikit canggung dan ingin melepaskan tangannya. Tetapi aku melihat kesedihan dari matanya. Entah mengapa hatiku seketika sedih dan aku hanya bisa terus menariknya sambil berlari.

Karena rute jalan di bar ini agak asing, kita pun tersesat setelah keluar. Untung saja polisi cantik ini mengendarai mobil polisinya dan Wenny juga datang dengan mobilnya sendiri.

Tanpa ragu banyak, kita pun segera masuk ke dalam mobil polisi. Odele pun menyalakan sirene, seketika suaranya pun tersebar luas dimanapun.

Aku melihat sekitar dan tidak ada sesuatu yang aneh. Aku pun merasa lega. Odele yang mengendarai mobil polisi pun berkata, "Kita pergi ke kantor polisi terlebih dahulu dan membawa beberapa orang datang."

Setelah mengenalnya beberapa hari ini, aku juga bisa dibilang mengetahui jelas kepribadian Odele. Ketika ia mengatakan kata-kata ini, itu berarti ada orang yang akan terkena musibah.

Akibat membuat polisi Odele yang cantik ini marah, akan sangat serius!

Karena duduk di mobil polisi, kita baru bisa merasa lebih aman. Beberapa hari di Kota Shenghai ini, kita benar-benar hidup dengan penuh ketakutan dan kegelisahan. Berada di kantor polisi dan terdapat Pak Jacky dan Jackson, sehingga sekarang kita baru bisa bersantai sedikit.

Wenny melepaskan tanganku dan tiba-tiba melihat keluar lalu berkata, "Roman, coba kalian lihat. Apakah itu sekelompok orang yang Bu Elina katakan?"

Odele pun mengurangi sedikit kecepatan, lalu kita melihat dengan memiringkan kepala. Seperti yang dikatakannya, jalan yang biasanya sepi, tiba-tiba menjadi ramai dengan sekelompok orang. Apalagi terdapat beberapa tempat yang lebih ramai dari yang lain.

Beberapa dari mereka melihat mobil polisi yang kita tumpangi, bahkan matanya tetap menunjukkan tatapan yang berbahaya.

"Seharusnya itu mereka."

Aku pun mengerutkan dahi dan merenung, "Seperti yang kupikirkan, sekelompok orang ini berbeda dari preman sebelumnya. Seperti orang yang akan dicari Keluarga Gong, kemampuannya memang berbeda dengan pihak ketiga."

Aku menghubungi Zarki dan menyuruhnya untuk berhati-hati saat pulang. Sekarang di sekitar bar terdapat orang yang berbahaya, kita akan segera pergi mencari bantuan. Jika nanti melihat polisi, aku bilang kepada mereka untuk jangan panik.

Meskipun Zarki tidak begitu mengerti maksudku, tetapi karena bekerja untukku, ia pun tidak bertanya banyak tentang alasannya. Ia hanya menyetujuinya dan memutuskan panggilan.

Aku memijat pelipisku dan berfikir kembali apakah semua hal telah kuselesaikan. Tiba di kantor polisi, aku pun masih belum kepikiran apa yang harus kulakukan.

Baru berencana untuk turun dari mobil, tiba-tiba wajah seseorang muncul dipikiranku, yaitu Yonna.

Aku pun segera menghubungi Yonna dan bertanya, "Yonna, dimana sekarang kamu berada?"

Yonna pun menjawab, "Sekarang aku berada di jalan ke tempat tinggalmu. Aku punya beberapa pertanyaan yang ingin kutanyakan pada kalian."

"Tidak, cepat pergi. Jangan kesana."

Aku berteriak kepadanya.

"Apa?"

Jelas Yonna tidak mengerti maksudku. Aku pun tidak sabar berkata, "Cepatlah kamu pulang! Sekarang tempat tinggalku sangat berbahaya."

Yonna membalas "Oh". Terdengar suaranya dari seberang sana, "Pak, tolong segera putar balik ke tempat tadi aku naik mobil."

Supirnya pun membalas iya kepadanya, lalu aku baru mengelap keringatku.

Jika tebakanku tidak salah, Clay pasti tidak hanya menyuruh orang untuk mencegat kita di bar. Tetapi ia juga akan menyuruh orang untuk pergi ke sekitar hotel yang kita tinggal.

Meskipun kita telah pindah ke hotel lain. Tetapi bagi Keluarga Gong yang berkemampuan besar di Kota Shenghai, merupakan hal yang sangat mudah untuk mencari alamat tempat tinggal kita.

Jika Yonna benar-benar pergi ke sana, maka dengan kemampuan Keluarga Gong, ia pasti bisa mengetahui keberadaan Yonna. Adham yang awalnya ditangkap oleh pihak ketiga dan sampai sekarang petunjuk yang kuketahui tentangnya masih sangat sedikit. Hatiku sudah merasa sangat bersalah.

Jika ada sesuatu yang terjadi pada Yonna lagi, aku tidak bisa membayangkan harus bagaimana menghadapi mereka lain kali.

Jackson adalah orang dari pihak ketiga, ia tidak akan melukai Yonna. Tetapi saat ini yang berada diluar hotel adalah orang dari Keluarga Gong.

Aku berfikir sambil memijat keningku. Sekarang masalahnya telah menjadi sangat rumit. Jika ada sedikit kesalahan, maka ini benar-benar akan menjadi sebuah perperangan yang kacau.

Saat ini Keluarga Gong masih belum menyadari bahwa adanya pihak ketiga dalam masalah ini. Maka karena itu, pihak ketiga terus bersembunyi di belakang dan menunggu untuk mengambil keuntungan yang lebuh besar.

Dan jika aku dan Keluarga Gong terus berlawan tanpa akhir, seperti keadaan sekarang. Mungkin pihak ketiga akan muncul dan saat itu jugalah saat terbahaya untuk kita. Di saat itu juga adalah waktu terbaik kita untuk menyelamati Adham.

Karena keadaan sudah sangat mendesak, aku pun tidak ikut masuk ke dalam kantor polisi, melainkan duduk didalam mobil polisi. Alex dan Wenny juga tidak turun dan mengikutku beristirahat di dalam mobil.

Dengan cepat, Odele pun berlangkah kemari dengan kakinya yang panjang dan diikuti oleh sekelompok polisi bersenjata lengkap.

Aku melihat jam tangan dan sekarang hampir pukul tujuh. Terpaksa mereka harus bekerja lembur lagi.

Odele sudah masuk ke dalam mobil dan seorang polisi juga mengikutnya duduk di samping kursi pengemudi. Sisanya pun naik ke mobil polisi lain secara berturut-turut.

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu