Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 237 Cari Mati

“Ya, benar, Mark sekarang ada di Chiang Rai, seharusnya anak-anak Jack ada di tangannya, sekarang aku akan segera pergi ke Chiang Rai untuk menyelamatkannya.”

Elina menatapku dengan tidak percaya dan cemas, dia membeku tidak bisa mengatakan sepatah kata pun.

Lampu hijau menyala, sopir di belakang sudah tidak sabar sambil membunyikan klakson.

Aku tidak buru-buru mengemudikan mobilnya tetapi aku melanjutkan berkata:”Direktur Elina, apakah kamu bisa menyuruh keluargamu berbicara dengan keluarga Gong, supaya Mark segera menyerah? Karena masalah ini bisa mengancam nyawa dan itu akan berdampak buruk bagi semua orang.”

Alasan memberitahunya adalah untuk mencoba apakah masalahnya bisa diselesaikan dengan cara damai.

Jika keluarga Bai bisa melakukan sesuatu dan keluarga Gong tidak berani menyinggung keluarga Bai, maka tidak perlu memboroskan satu peluru pun dan bisa menyelamatkan anak-anak Jack dengan tanpa cendera.

Setelah mendengar kata-kataku, Elina segera sadar kemudian buru-buru menjawab:”Kamu tenang saja, aku sekarang langsung menelepon ke rumah dan menyuruh keluargaku untuk segera menghubungi keluarga Gong.”

“Kalau begitu mohon bantuannya.” Aku mengangguk berterima kasih padanya,” Lampunya sudah hijau, aku sedang buru-buru jadi aku pergi dulu.”

Setelah itu, aku melepaskan rem tangan dan menginjak gas mengarah ke persimpangan jalan, suara klakson yang sudah tidak sabar di belakang terus berbunyi dari tadi.

“Roman, jangan pergi.” Terdengar suara Elina dari belakang, kemudian mobil melaju ke arahku dan berjalan berdampingan denganku.

Elina berteriak cemas padaku dari jendela mobilnya:”Jangan pergi, Mark akan mencelakaimu, biarkan keluargaku yang menyelesaikan masalah ini atau laporkan ke polisi saja.”

Aku tidak melambat, aku hanya meliriknya sekilas kemudian menggelengkan kepala:”Tidak bisa, masalah ini terjadi karena diriku, jika tidak anak-anak Jack tidak akan ditangkap, aku harus pergi. Tidak boleh lapor polisi, jika tidak kedua anak itu akan mati lebih cepat.”

“Tapi apa gunanya kamu pergi? Apakah kamu ingin menyelamatkan mereka sendirian?’

“Ya, harus menyelamatkan mereka.”

“Kamu ... ... “ Elina terlihat cemas dan putus asa,”Apakah kamu pikir kamu pahlawan? Apakah kamu pikir kamu hebat bertarung? Kamu pergi cari mati.”

Aku tersenyum tanpa acuh tak acuh:”Direktur Elina, aku tidak pernah berpikir aku adalah pahlawan, sebaliknya, aku merasa diriku sangat kecil. Tapi tidak peduli bagaimana, aku harus pergi kali ini, bisa atau tidak menyelamatkan orang, itu perkara lain, asalkan aku berusaha, jika tidak aku akau menyesal selama hidupku.”

“Kamu ... ... “

“Sudahlah, direktur Elina, aku sedang buru-buru, aku pergi dulu, masih harus merepotkanmu untuk menelepon keluargamu dan melihat apakah masalahnya bisa diselesaikan secara damai.”

Setelah selesai mengatakannya, aku menginjak pedal gas dan segera bergegas ke utara.

Mobil Elina mengejarnya, tapi aku menggunakan mobil lain untuk menghalanginya, kemudian, dia tidak dapat mengejarku lagi.

Aku melihat mobilnya melambat melalui kaca spionku dan berbelok di persimpangan jalan menuju hotel tempat dia menginap.

Aku menarik napas dalam-dalam dan mengemudikan mobilku dengan fokus.

Jarak dari Chiang Mai ke Chiang Rai adalah 193 KM, jika naik bus membutuhkan waktu 3 jam, jika menggunakan mobil sendiri akan lebih cepat, tapi biasanya tidak kurang dari dua setengah jam, jika mengebut sepanjang jalan tentu saja akan lebih cepat tapi itu akan menarik perhatian polisi.

Sekarang sudah hampir jam tujuh, jika menurut perhitungan tiga jam, maka bisa sampai ke Chiang Rai sebelum jam sepuluh.

Tapi aku harus memperhitungan masalah yang terjadi sepanjang jalan, misalnya perbaikan jalan, ataupun macet dan lainnya, jadi aku harus mengemudi lebih cepat sekarang, aku mencoba untuk sampai ke Chiang Rai dalam waktu dua jam setengah atau bahkan dua jam.

Jalan dari Chiang Mai sangat lancar, aku segera sampai di kilometer 118.

Pada saat ini, aku mendapat sebuah panggilan dan itu adalah panggilan dari Bruce.

“Roman, aku dengar terjadi masalah di Chiang Rai, kamu sedang menuju ke sana kan?” Teleponnya baru terhubung dan segera terdengar suara cemas Bruce bertanya padanya.

“Ya, aku sedang dalam perjalanan, bagaimana kamu tahu?"

“Basero yang memberitahuku, itu adalah perbuatan Mark kan? Dia ada di Chiang Rai dan sedang menculik anak-anak Tuan Jack, benar kan?”

“Benar.”

“Sial, brengsek, apakah dia masih belum takut dengan peringatan yang terakhir? Dia masih berani datang ke Thailand bahkan melakukan penculikan.” Bruce terdengar sangat marah dan menghujat beberapa kata kemudian dia berkata:”Roman, kamu sudah sampai di mana?”

“Aku baru di kilometer 118.”

“Kamu tunggu sebentar, aku segera membawa beberapa saudara untuk pergi denganmu.”

Ketika mendengar kata-kata Bruce, aku segera menjawab:”Jangan, jangan datang, kali ini adalah masalah aku dan Mark, bukan kamu, tapi dia sudah mengatakan bahwa ke depannya dia akan mencarimu untuk balas dendam.”

“Roman, aku yang menyuruh orang mematahkan kaki Mark, ini tidak ada urusannya denganmu, karena dia sudah datang dan mengatakan akan balas dendam denganku, itu berarti bahwa dendam antara aku dan dia belum berakhir, aku harus mencarinya untuk menyelesaikan masalah ini.”

Aku dengan sabar melanjutkan berkata:”Bruce, dendam kamu dengannya selesaikan saja nanti, bukan kali ini, karena dia hanya memintaku untuk pergi sendiri, jika kamu ikut, dia mungkin akan marah dan mencelakai anak-anak itu, dia pasti sudah mengatur mata-mata di Chiang Mai, mungkin ada juga di sepanjang jalan, jika kamu meninggalkan Chiang Mai maka dia akan tahu. Jadi, dengarkan aku, kamu tinggal di Chiang Mai dan tunggu beritanya.”

“Tapi ... ... “

“Tidak ada tapi, aku sudah mengatakan, jika kamu datang mungkin itu akan mencelakai anak-anak Jack.”

“Ini ... ... baiklah, kalau begitu aku dan orang-orang Suchart akan menunggumu, atau ... ... aku bisa membawa beberapa saudara untuk mendekati Chiang Rai, kami tidak akan lewat jalan raya, kami akan lewat jalan kecil dan gunung untuk menghindari pengawasan Mark, jika kami sudah dekat dengan Chiang Mai, kami akan menghubungimu, jika kamu sudah menemukan posisi kedua anak itu maka kami akan pergi menyelamatkannya. Atau, kamu bisa pancing orang-orang Mark ke tempatku, untuk membereskan mereka dulu dan memaksa mereka untuk memberitahu keberadaan kedua anak itu. Roman, bagaimana menurutmu?”

Aku tidak buru-buru menjawabnya tapi aku memikirkannya sejenak.

Cara kedua yang dikatakan oleh Bruce, sebenarnya memang cara yang bagus, jika ingin menemukan posisi anak-anak maka harus menangkap pihak lawan dan menyiksa mereka untuk mengatakannya.

Masalahnya adalah, apakah mereka bisa menghindarai mata-mata Mark?

Selain itu, Chiang Mai dan Chiang Rai terletak di area pegunungan di Thailand utara, ada banyak gunung di antara kedua kota, jika tidak melewati jalan raya, apakah mereka bisa melewatinya?

“Mengenai mata-mata mereka di Chiang Mai ... ...

“Roman, aku tahu bahwa ada jalan setapak melewati pegunungan yang bisa langsung menuju Chiang Rai karena ketika aku melarikan diri dulu, aku memakai jalan itu, kamu tidak perlu khawatir kami tidak bisa melewatinya. Kamu juga tidak perlu khawatir apakah aku bisa menghindari mata-mata Mark, bar aku ada sebuah terowongan, jika aku menyamar sedikit dan hanya membawa beberapa saudara melalui terowongan itu, mereka pasti tidak menyadarinya, kemudian aku mengendarai motor dari tempat lain menuju ke sana, aku akan menghindari jalan raya dan melewati jalan kecil, seharusnya ini tidak masalah. Tapi jalan itu tidak bisa dilewati oleh mobil hanya bisa dilewati oleh motor saja, kami mungkin akan lebih lambat beberapa jam dibandingmu.”

Novel Terkait

Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu