Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 398 Lima Belas Tahun !

Dari luar jendela tiba-tiba muncul seorang perempuan, berambut panjang bagaikan air terjun yang diikat seperti ekor kuda, wajahnya yang lembut dan cantik dengan senyum manis yang menggantung di wajahnya, membuat orang yang melihatnya merasa hangat.

Elina yang mengenakan adalah baju olahraga lengan panjang berwarna putih, bermotif Mickey Mouse besar yang tercetak di bagian dadanya, pandangannya yang dalam, dan pinggangnya yang tipis mengenakan celana olahraga biru langit yang sedikit ketat , memperlihatkan dengan jelas lekukan paha panjangnya yang ramping.

Cahaya hangat matahari menyinari dirinya, memperlihatkan kemudaan dan kebugarannya.

Wanita yang mengenakan pakaian itu sangat menggoda, tetapi tidak dengan pakaian kasualnya.

Saat itu, Elina juga melihatku sedang mengintipnya dari jendela, ia memajukan bibirnya, dan mengedipkan mata ke arahku.

Elina mendatangiku, meletakkan tas yang dibawanya, lalu datang seorang pelayan bertanya, "Nona, mau pesan apa?"

Elina melirikku, "Sama dengannya."

Aku melihat-lihat, dan tidak mengatakan apa-apa.

Pelayan pergi dan aku bertanya pada Elina, "Apa dua hari ini kamu beristirahat di rumah?"

Saat dia naik ke atas barusan, Elina sudah bisa berjalan seperti biasa, seharusnya kakinya yang terkilir sudah sembuh.

"hmm, beberapa hari ini keluargaku memintaku untuk pergi ke Australia lagi, namun aku tidak setuju, sehingga sekarang sedang terjadi pertikaian."

Wajah Elina terlihat sedih, hatiku pun bergetar.

"Apa? Keluargamu ingin kamu pergi lagi?"

Tanyaku dengan gugup.

Elina mengangguk, "Terakhir kali aku mengunjungi Australia, tidak terjadi masalah besar, dan aku pun langsung kembali pulang, tetapi saat ini di Australia sedang tidak ada orang yang mengelola, jadi keluargaku ingin menyuruhku pergi lagi, saat ini Perusahaan Tekno ZWK juga sedang akan dibubarkan. "

"Artinya, bagaimanapun juga, kamu tidak bisa menetap di Perusahaan Tekno ZWK lagi?"

Aku ragu-ragu untuk bertanya, melihat Elina mengangguk, aku sudah bisa menebak jawabannya, tetapi aku mulai khawatir dengan pikiran Elina.

"Manajer Karry?"

Mengingat Karry, terakhir kali ia juga ada di kafe ini, dia memelototiku, tapi kali ini, aku tidak melihat sosoknya.

Setelah kopi diantar, Elina pun mulai menyeruput, "Ini kopi yang sangat enak."

Lalu dia menatapku dan berkata, "Keluarga ku telah menyuruh Paman Karry untuk pergi ke kediaman keluarga Gong, ia bilang ada hal penting yang harus dibahas."

Jantungku berdegup kencang. Kalau begitu, keluarga Bai akhirnya ikut turun tangan?

Aku tersenyum pahit, "Karena keluarga Bai telah memutuskan untuk campur tangan, segala rencana yang sudah aku persiapkan sejak lama, sepertinya akan sia-sia."

Elina menggelengkan kepalanya, "Roman, ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu, tapi aku harap kamu tidak marah."

"Katakan saja."

Aku meminum seteguk kopi dan tiba-tiba menyadari rasa pahit di mulutku semakin kuat.

Dalam benakku, setiap kali Elina menunjukkan ekspresi seperti ini, kalimat berikutnya pasti akan membuatku tak berdaya namun aku harus tetap menerima takdirku.

Elina tampaknya masih ragu ingin memberitahuku atau tidak. Aku berkata dengan senyum, "Tidak apa-apa, katakan saja, aku sudah mempersiapkan hatiku."

"Keluargaku bilang bahwa keluarga kami masih menjalin persahabatan dengan keluarga Gong, jadi mereka tidak bisa tinggal diam menyaksikan keluarga Gong jatuh seperti ini."

Akhirnya Elina memiliki keberanian untuk bicara, dan kata-katanya terngiang di telingaku.

Aku merasa tidak berdaya, dan aku tersenyum pahit, "Kamu barusan bilang Karry akan pergi ke kediaman Keluarga Gong, aku sudah bisa menebaknya, hanya saja tidak menyangka tebakanku sangat akurat. Tampaknya instingku akuratku ini tidak bertahan lama"

Aku pikir dengan berpura-pura santai bisa membuat hati Elina sedikit tenang, tak disangka wajah Elina malah berubah menjadi seperti kehilangan harapan.

Aku bertanya-tanya, "Elina, akulah yang berurusan dengan keluarga Gong, dan yang dihadapi keluarga Gong, juga aku, untuk apa kamu bersedih?"

Elina menggelengkan kepalanya, "Aku selalu ingin menyelesaikan masalah dengan baik. Aku selalu mengira aku dapat membantumu. Tak disangka disaat kritis seperti ini aku malah menjatuhkanmu."

"Tidak……"

Saat aku ingin mengatakan tidak. Kejadian beberapa hari lalu tiba-tiba muncul di pikiran ku. Rencana Elina cukup bagus, hanya saja rencana ini dikacaukan oleh saudara Bruce, yang membuat seluruh keadaan harus dianalisis kembali dari awal.

Kecuali saat ini, Elina memang selalu mengerjakan hal-hal dengan baik.

Aku terdiam beberapa saat, "Elina, dulu kamu berpikir bahwa dendam ku dengan keluarga Gong bisa diselesaikan, Aku berpikir, jika Clay dan Mark benar-benar mendengarkan keluarga Bai, mereka tidak mungkin bertindak begitu ceroboh, biarpun niat baikmu berkali-kali dijatuhkan, sebaliknya itu akan membuatmu berubah menjadi semaikin kuat, satu per satu menguji mentalku. "

"Tapi ternyata kamu salah, selain itu, kamu tidak melakukan hal yang merugikanku, Bukan?"

Aku tersenyum pada Elina.

Sekarang keluarga Gong sedang duduk di tempat memanciing, aku tidak perlu menundukkan wajahku, kali ini sudah tidak memiliki kesempatan, aku akan mencari kesempatan di lain waktu.

Meskipun saat ini keluarga Gong selamat, namun bagaimana mereka bisa merobek sepotong daging dari mereka.

Wajah Elina tampak lebih baik setelah aku tenangkan, dan mengangguk, "Roman, kamu telah berjanji kepadaku, kamu tidak akan mengambil risiko seperti ini lagi lain kali."

"Tentu saja, siapa yang mau mempertaruhkan nyawa nya sendiri jika tidak terjadi apa-apa?"

Aku tertawa, dan Elina juga terhibur olehku, ia tertawa terbahak-bahak.

Melihat Elina tersenyum, membuatku merasa lega. Jika keluarga Gong ingin membalaskan dendam padaku, datanglah.

Tiba-tiba telepon berdering, dan ketika aku mengeluarkan ponsel dan melihat nama Imel, aku sedikit gugup.

Elina tanya, "Siapa itu?"

Dengan terpaksa aku memperlihatkan ponselku padanya, "Imel yang sudah banyak membantuku kali ini, aku angkat teleponnya sebentar."

Selesai bicara aku mengangkat teleponnya, aku mendengar ia membuka mulutnya dan dengan lantang mengucapkan, "Kak Roman."

Aku terbatuk dan melirik Elina, namun aku melihat ia berpura-pura melihat keluar jendela seolah-olah dia tidak mendengarnya.

Aku berkata, "Imel, sekarang baru jam sepuluh. Kamu bukannya tidur bermalas-malasan, malah menelepon ku."

"Pertama, aku sebagai gadis tidak pernah tidur bermalas-malasan, kedua, apakah aku tidak boleh menghubungimu?"

Imel memasang nada bicara yang tidak menyenangkan dan mengancam, aku pun segera tertawa dan berkata, "Tentu saja boleh, sehari kamu mau menelepon beratus-ratu kali juga tidak masalah."

"Masih lumayan."

Imel berkata dengan bangga, dan melanjutkan, "Kak Roman, aku menelponmu untuk memberi tahu bahwa keluargaku telah menangani masalah Mark."

Mark?

Memikirkan ini, dan Elina juga baru bilang bahwa Karry pergi ke kediaman Gong, aku pun segera bertanya, "Bagaimana? Berapa lama?"

"lima belas tahun."

Imel sedikit ragu-ragu, tetapi tiga kata yang keluar dari mulutnya itu masih terdengar dengan jelas ke telingaku, aku terkejut sekaligus gembira.

Aku bertanya, "Apakah ini yang diberitahu oleh keluargamu?"

"Ya."

Imel kemudian melanjutkan, "Aku baru saja selesai makan, keluargaku bilang kita tidak boleh melepaskan keparat itu, jadi ..."

Novel Terkait

Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu