Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 308 Dikepung Oleh Orang

Satpam baru saja memanggil "Kakak ipar", mengeluarkan korek api dan ingin menyalakan rokok, mendengar panggilan Yonna, menatapku dengan terkejut,"Kamu, apakah kamu Roman yang mereka katakan?"

Aku mengangguk, "Ya, tapi aku dan Adham adalah saudara yang sangat baik, aku datang ke sini untuk menyelesaikan masalah ini."

Satpam hampir menjatuhkan rokok, sambil terkekeh, aku memperkenalkan Yonna dan Alex satu sama lain, adapun gadis di sebelahnya, sepertinya itu hanya teman atau teman sekelas Yonna, dan kami juga tidak tertarik untuk memahami.

Aku mengatakan bahwa Alex datang untuk membantu, raut wajah Yonna terlihat lebih baik, terus menerus berterima kasih, aku hendak mengatakan tidak perlu terima kasih, ponselku tiba-tiba bergetar, aku mengeluarkannya dan melihat panggilan dari Odele, segera menjawabnya.

Lalu terdengar suara cemas dari Odele di telepon, "Roman, kalian cepat lari! Tempat hiburan malam sudah dikepung oleh orang! Aku akan mencari orang untuk pergi menyelamatkan kalian sekarang!"

Ketika selesai berbicara, aku menutup telepon, hatiku berkedut, dan tidak bisa menahan mengepalkan tanganku, sialan Keluarga Gong, mereka menginginkan nyawaku!

"Apa yang terjadi?"

Melihatku terlihat buruk, Yonna bertanya.

Alex juga melemparkan pandangannya.

Aku berkata, "Kita harus segera pergi, sekarang tempat hiburan malam sudah dikepung oleh orang-orang."

Begitu aku berkata, pintu masuk utama yang tertutup terus menerus terdengar suara bantingan, dan kemudian ada langkah kaki berantakan, aku baru ingin membuka pintu belakang, satpam yang menanggapi menarikku dan berkata dengan ketakutan, "Ada orang di luar pintu belakang, tidak boleh buka pintu! "

"Sial!"

Aku melihat keluar melalui celah di pintu belakang, memang benar, beberapa orang memengang tongkat bisbol dan memakai topi berjalan menuju pintu belakang.

Aku mengertakkan gigi, "Tidak peduli lagi, bergegas menerobos keluar dari pintu belakang, bereskan mereka dulu!"

Setelah berbicara, aku melihat ke empat orang lainnya, "Alex dan satpam, kalian berdua laki-laki, aku tidak akan banyak bicara, Yonna dan teman sekelasmu mengikuti mereka dan bergegas keluar.

"Tidak bisa, kamu ..."

"Roman, aku tidak menyangka bahwa kamu gentleman, tapi tetap saja dipukuli, bagaimana bisa tidak ada aku, saudara satpam, kamu yang membawa dua wanita cantik pergi terlebih dahulu."

Yonna dan Alex berbicara berturut-turut, aku juga melihat orang kaya ini dengan sedikit terkejut, "Deni membiarkanmu mengikutiku, bukan menyuruhmu ikut dipukuli denganku."

Setelah itu, aku melihat ke luar lagi, beberapa orang mendekati pintu belakang, tiba-tiba aku membuka pintu belakang dan berteriak, "Lari!"

Namun, setelah aku selesai berbicara, aku melihat bahwa satpam itu gemetar ketakutan, aku bingung lalu mendorongnya, satpam berlari ke satu arah, aku memandangi Yonna mereka, Yonna mengertakkan gigi dan mengatakan terima kasih kepadaku, dengan cepat mengikuti di belakang.

Adapun Alex, aku tidak punya waktu untuk mengurusnya lagi, beberapa orang bertopi melihatku membuka pintu, dan mereka bergegas tanpa sungkan, dan tongkat bisbol di tangannya ingin memukul kepalaku tanpa ragu-ragu.

Aku cepat-cepat menunduk ke samping, dahiku berkeringat dingin, dan pada saat yang sama merasa marah dan ketakutan, orang di balik layar ini benar-benar menginginkan nyawaku!

Pada saat yang sama, beberapa orang tidak bisa memukul dan sekali lagi, tetapi Alex tiba-tiba muncul, mendorong dengan bahunya, membanting ke arah seseorang, orang itu mendengus, dan tubuhnya tanpa sadar mengenai orang di depan, beberapa orang sangat marah, berteriak dan berjalan ke arah Alex.

Aku melihat ada peluang, melihat orang yang tidak bergerak di tanah, langsung memukul kepalanya, pria itu melihat ke belakang untuk melawan Alex, jadi dia memutar kepalanya, dan orang itu tergeletak di tanah setelah bergetar dua kali.

Dan Alex bukan anak orang kaya seburuk dan sombong yang aku bayangkan, sebaliknya, tidak tahu apakah dia sebelumnya pernah berlatih kickboxing, satu melawan tiga orang, dan tiga orang dengan senjata, dia hampir tidak bisa melawannya.

Dan dua yang lain menyerangku, aku mengambil kesempatan untuk memukul dengan batu bata saat menghindar, meskipun tidak bisa membuat mereka jatuh, tetapi memukul mereka, masih membuat mereka kesulitan.

Tentu saja aku juga tidak bisa menghindari dipukul, tetapi dengan kebugaran fisikku hanya sedikit sakit, kecuali kekuatannya besar, tetapi serangan seperti itu juga lebih mudah bagiku untuk menerobos.

Aku segera mengambil kesempatan, satu per satu pukul dengan batu bata, keduanya jatuh ke tanah.

Pada saat ini, aku melihat Alex, sebelumnya, dia satu lawan tiga, tetapi dia hampir tidak bisa melawannya, saat ini, ada bekas darah di sudut mulutnya, sepertinya dia dipukul beberapa kali, dan rambutnya juga sudah berantakan, sepertinya dia akan jatuh kapan saja, tapi dia masih melawan perlahan dengan teknik kickboxing.

Pada saat ini aku sedikit mengagumi orang ini, meskipun mulutnya sedikit murahan, dan sangat sombong, tetapi pada saat kritis bisa melakukan hal yang benar.

Aku tidak ragu lagi, mengambil napas dalam-dalam dan mengangkat batu bata sebelum bergabung dengan pertempuran Alex, membantunya berbagi sebagian besar tekanan.

Alex terengah-engah, melihat aku datang, dia tidak mengatakan apa-apa.

Tekanan tiga orang lainnya juga bertambah, mereka tidak buta, tentu saja mereka melihat aku membereskan dua orang di belakang, pertempuran saat ini akan sedikit lebih mudah.

Mungkin karena keraguan berpikir, salah satu orang bertopi itu agak kaku, aku mengambil kesempatan itu dan menghantam punggungnya sekali, dan sebuah batu bata juga menghantam di kepala pria itu.

Dahi pria itu tiba-tiba mengalir darah, kemudian jatuh ke tanah.

Pada saat yang sama, dengan keras, aku dipukul dengan tongkat bisbol dari belakang, dan aku merasa kekuatanku tampaknya telah diambil oleh orang, merasa sakit, tetapi pada saat yang sama aku sangat bahagia, syukur hanya rasa sakit, jika mati rasa itu yang paling mengerikan.

Setidaknya ada sensasi menyakitkan untuk membuktikan bahwa itu hanya ketegangan otot dan tulang tidak terluka.

Pada saat berikutnya, aku mengertakkan gigi untuk melawan, menendang perut bagian bawah orang itu, sementara Alex mengambil keuntungan dari orang yang baru saja menyerangku dan belum menanggapi, sebuah pukulan meninju wajahnya, dan keduanya berjongkok berteriak kesakitan, melihat mereka kehilangan kekuatan bertarung, aku sedikit rileks.

Aku memandang Alex dan bertanya, "Apakah kamu pernah berlatih kickboxing sebelumnya?"

Alex mengangguk, "Roman, meskipun kamu tidak ada teknik apa pun, tetapi seni bela diri bertarung itu sesuai seperti yang dikatakan."

"Sesuai seperti yang dikatakan?"

"Tentu saja, ketika Deni menyebutmu, aku menyuruh orang untuk menyelidiki kamu, dan ternyata kamu preman yang pandai bertarung."

Alex tertawa ketika dia selesai berbicara, menyentuh dahinya. Tiba-tiba, sudut mulutnya berkedut, dia berteriak, aku lihat luka di sudut mulut yang berhenti berdarah pecah lagi karena tawa ini.

Aku melihat ke arah satpam mereka bertiga melarikan diri dan berkata, "Apakah kamu masih bisa bergerak? Jika bisa bergerak, ayo pergi. Jika tidak bisa bergerak, kamu cari tempat untuk bersembunyi, aku harus pergi mencari Yonna mereka, Adham telah ditangkap, tidak bisa membiarkan mereka jatuh ke tangan orang di balik layar lagi. "

"Sial, siapa yang kamu rendahkan?"

Setelah mengatakan Alex bangkit, "Jika aku tidak mengalahkan geng bajingan itu hari ini, aku tidak bermarga Zhao!"