Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 163 Jangan tertawa

“Halo Direktur Elina,aku tidak menyangka bertemu denganmu di sini.” Kata Wenny dengan sungkan, dan bahkan mengulurkan tangan ingin berjabat tangan dengan dengan Elina.

Elina sudah pernah melihat Wenny di video, dan ditelepon barusan, aku juga sudah pernah memberitahu dia nama Wenny, jadi tidak ada banyak keraguan ketika bertemu langsung dengannya.

“Halo, senang bertemu denganmu, namamu Wenny kan? Aku pernah mendengarnya dari Roman. Selain itu, aku harus meminta maaf denganmu, ingatanku tidak terlalu baik, untuk sesaat aku tidak ingat kita pernah bertemu di mana.”

Wenny melambaikan tangannya dengan cepat : “Direktur Elina, tidak perlu meminta maaf, itu adalah masalah lima tahun yang lalu, ketika pesta makan malam, pada saat itu kita juga tidak banyak bicara, karena pada saat itu Direktur Elina menolak pengakuan perasaan dari seseorang di depan umum, aku sangat terkesan dengan masalah itu, jadi aku mengingatnya.”

Elina sedikit berpikir kembali, dan tiba-tiba dia teringat : “Aku sudah ingat, Tuan Varrel adalah kakekmu, benarkah?”

“Em, benar.”

“Tidak heran, kamu terlihat sangat familiar, bisa dikatakan dunia ini benar-benar kecil, tidak diduga kamu dan Roman adalah teman kuliah.”

“Sudahlah, ayo kita cari tempat untuk makan cemilan malam sambil mengobrol.”

Aku tahu jika seorang wanita mengobrol pasti tidak ada habisnya, jadi pada waktunya aku memotong pembicaraan mereka.

“Oke, ayo pergi, nanti baru dibicarakan lagi dimobil.”

Allen membuka pintu dengan tanggap, Elina dan Wenny masuk ke dalam mobil terlebih dahulu, dan kemudian diikuti oleh Cindy Liu dan teman wanita lainnya.

“Roman, bos mu ini sangat cantik.” Ketika orang lain sedang masuk ke dalam mobil, tiba-tiba Bayu mendekat dan berbisik kepadaku.

Aku tersenyum : “Hehe, iya memang sangat cantik.”

“Apakah ada sesuatu yang terjadi antara kamu dan dia?” Bayu mengedipkan matanya kepadaku, dan raut wajahnya berubah menjadi sangat signifkan.

“Kentut, cepat naik ke mobil.”

“Jangan berpura-pura, jika tidak ada apa-apa, apakah dia akan keluar tengah malam begini untuk makan cemilan denganmu?”

“Dia kenal dengan Wenny, dan dia keluar untuk bertemu dengan Wenny.”

“Bagaimana dia bisa tahu Wenny ada di sini?”

“Aku yang memberitahunya.”

“Tidak, jelas-jelas tadi dia berkata jika dia tidak ingat kepada Wenny......”

“Kenapa omong kosongmu begitu banyak, cepat naik ke mobil.”

Aku sedikit tidak sabar, dan mendorong Bayu untuk masuk .

Kemudian, aku menyadari Harry Huang masih berdiri di samping, dan memandangku dengan raut wajah yang sedikit canggung.

“Bengong apa? Ayo naik ke mobil.” Aku mengangkat daguku kearah mobil.

Raut wajah Harry Huang seperti sedang sembelit, setelah tersentak sejenak, dan berkata dengan tidak nyaman : “Roman, tadi di bar...... masalah di bar, aku minta maaf, aku tidak sengaja, aku sedikit gugup pada waktu itu, jadi nada bicaraku sedikit kasar, kamu jangan sampai menyimpan ke hati.”

Aku senyum acuh tak acuh : “Tidak apa-apa, aku tidak peduli, cepat masuk ke dalam mobil.”

“Baik, terima kasih.”

Harry Huang mengangguk kepalanya penuh dengan rasa berterima kasih, kemudian masuk ke dalam mobil.

Aku terbiasa duduk di samping pengemudi, sambil memegang kantong es dan mengompres di kakiku, dan bertanya kepada Allen cemilan malam mana yang enak di dekat sini.

Setelah bertarung di ring tinju, perutku sudah lapar.

Elina dan Wenny akrab dengan cepat, dan mengobrol tanpa henti sepanjang jalan, Bayu dan para pria lainnya berbicara tentang proses aku dan Sungky di atas ring tinju penuh dengan semangat.

Thailand adalah sebuah negara dengan perkembangan hidup yang sangat lambat, jika ada orang dari China yang kaya datang ke Thailand untuk menerapkan sistem kerja lebih dari sepuluh jam sehari, diperkirakan akan diperbudak seperti anjing.

Di sini, sebagian besar orang Thailand hanya bekerja kurang lebih enam jam sehari, mereka bangun sangat siang, dan tidur sangat larut pada malam hari, masih banyak orang di jalan pada jam sebelas malam.

Allen membawa kami ke tempat yang jauh dari kota, tapi masih ada beberapa tempat barbekyu, dan di samping terdapat beberapa tempat yang menjual buah dan makanan ringan lainnya, Wenny, Bayu dan lainnya langsung tertarik dengan sederetan makanan yang menggoda.

Tapi harus ku katakan, makanan di sini sangat murah, terutama buah-buahan, tetapi Chiang Mai terletak di utara Thailand, terlalu jauh dari garis pantai, dan jenis makanan laut jauh lebih sedikit daripada di kota selatan, dan harganya tentu saja lebih mahal.

Menurut pemahamanku terhadap Elina , dia juga seseorang yang sangat suka dengan kuliner makanan, tapi sekarang dia sepertinya tidak terlalu tertarik kepada makanan, dia hanya mengerutkan keningnya dan menatap kakiku yang pincang ini.

“Apakah cederamu parah?” ketika semua orang sedang memesan barbekyu dan membeli buah, dia akhirnya tidak bisa menahan dan mulai bertanya.

Aku menggelengkan kepala : “Hanya luka luar saja, akan membaik setelah tidur.”

Dia mengangkat ponselnya, dan menghadapkan layar ponselnya ke arahku, berkata : “Video kamu dan orang lain di ring tinju sudah diunggah ke internet, aku sudah menonton semua proses itu, kakimu ditendang begitu banyak kali oleh orang lain, dan masih berkata tidak parah.”

Aku melirik sejenak, gambar itu memang pertarungan antara aku san Sungky, dan berpikir dalam hati bukankah pertarungan ilegal pada umumnya dilarang untuk mengambil gambar? Video ini telah beredar di internet, orang yang mengelola tempat tinju Warren tidak bekerja dengan baik.

“Atau, kita pergi periksa ke rumah sakit?”Elina berkata lagi.

“Ini hanya cedera kecil tidak perlu periksa ke rumah sakit, aku akan mengompresnya dengan kantong es.”

“Bagaimana jika cedera sampai ketulangmu?”

“Tenang saja, ketika aku dipenjara aku sering terluka, bahkan jauh lebih parah dari ini, dan sama saja tidak ada apa-apa yang terjadi.”

Elina menggelengkan kepalanya dengan tak berdaya : “Kalau begitu kamu harus perhatikan, jika merasa ada yang tidak beres, maka cepat pergi ke rumah sakit, jangan menganggap tubuhmu bukanlah sebuah masalah.”

“Baiklah, akan aku perhatikan, jangan berbicara tentang ini lagi, kamu ingin makan apa?”

“Emm......sepertinya tidak ada yang ingin ku makan.”

“Udang bakar arang, ikan laut panggang, kepiting kari, remis dimasak pedas apakah kamu suka? Atau tomyam di sebelah sana? Nasi goreng? Atau durian?”

“Aku tidak suka makan durian, dan yang lainnya......pesanlah apa yang kamu suka.”

Aku benar-benar sangat lapar, dan di sini ada beberapa jenis makanan yang aku suka, setelah bertanya, Bayu Wenny dan lainnya sudah memesan banyak makanan, Leni dan beberapa wanita lainnya juga berada di tempat buah sebelah dan membeli banyak sekali buah-buahan.

Aku pergi ke beberapa tempat sebelah memesan beberapa porsi nasi goreng, dan sekaligus memesan kari kepiting serta remis dimasak pedas yang tida tersedia di tempat barbekyu, dan menyuruh mereka untuk menyajikan dan mengantarkannya.

Ketika berbalik badan ke tempat barbekyu, menemukan bahwa Elina dan Wenny sedang berdiri bersama, dan sedang memilih barbekyu dengan penuh minat.

Ketika tadi aku bertanya kepadanya, dia masih berkata tidak ada yang ingin dia makan, tapi sekarang, setelah berbalik badan aku melihat nafsu makannya yang sangat besar.

Sepertinya dia sedikit pendiam di depanku.

Setelah menunggu beberapa barbekyu dan beberapa makanan lezat lainnya disajikan, dia tampaknya jauh dari kata pendiam, dan bahkan makan lebih cepat dibandingkan dengan orang lain.

Terakhir kali ketika pergi ke Jalan Ningman dengannya juga seperti ini, ketika dia bertemu dengan makanan yang lezat, dan ketika dia sedang bekerja benar-benar seperti dua orang yang berbeda.

“Tadi aku tidak mempunyai nafsu makan, tapi tiba-tiba aku merasa lapar, mungkin karena aku makan terlalu sedikit saat makan malam.”

Sepertinya dia merasakan tatapanku yang tersenyum, dan dia menjelaskan dengan suara yang pelan.

“Em, makanlah yang banyak kalau lapar.”

“Jangan tertawa.”

Mendengar kata-katanya ini, aku tidak bisa menahan dan aku tertawa.

Dia melototiku dengan tatapan dinginnya, kemudian menundukkan kepalanya melanjutkan memakan makanannya.

Wenny yang duduk di sebelahnya meliriknya sekilas, dan berbalik menatapku.

Dari pandangan mata Wenny, aku merasakan sebuah makna yang tidak bisa dijelaskan.

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu