Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 183 Indera Keenam

Lagipula nantinya Karry He pasti akan datang mencari masalah denganku, anggota keluarga Bai tidak membiarkanku terlalu dekat dengannya, sebelumnya sudah menyuruhku untuk pergi, dan juga saat itu aku sudah janji untuk meninggalkan Karry He.

Tapi, setelah belakangan ini semakin dekat dengan Elina, aku selalu tidak bisa mengendalikan perasaanku lalu melakukan gerak gerik yang terlalu mesra, termasuk cara bicaraku, dan selalu setelah kejadian terjadi baru menyadari jika kata atau perlakuan itu tidak cocok.

Elina juga sama, aku juga merasakan dia kadang-kadang bisa menunjukkan kekhawatiran kepadaku, dia juga sering sulit untuk menolak permintaanku, misalnya suruh dia keluar makan jajanan malam di tengah malam, dan memanggil dia datang ke Phuket untuk kali ini.

Pastinya tadi saat aku menyuruhnya berenang sudah ditolak.

Sampai waktu makan siang, aku masih belum bisa melihat dia memakai bikini.

Setelah makan di restoran sekitar Jungceylon, Wenny, Cindy Liu dan lainnya mau kembali ke hotel untuk istirahat, di tengah jalan Elina diam-diam menanyakanku apakah bisa bawa dia pergi bermain, dia bilang sudah tidur 1 jam lebih di dalam pesawat, jadi dia tidak ngantuk.

Aku bilang boleh, lalu bertanya mau bermain ke mana.

Dia bilang sembarangan jalan-jalan saja, misalnya cari sebuah sepeda motor untuk keliling.

Jadi setelah kembali ke hotel, aku dan Elina tidak balik ke kamar untuk istirahat, melainkan menyewa sebuah sepeda motor di depan pintu hotel.

Dia dengan terbiasa langsung naik ke bagian belakang sepeda motor, kemudian kedua tangannya dengan ringan merangkul pinggangku.

Aku berkendara ke bagian selatan pantai, sepanjang jalan mengenalkan khas dan pemandangan di sekitaran, kemudian beberapa tempat bermain yang lumayan enak di Phuket, misalnya ke Pulau Racha atau ke Pulai Phi Phi untuk menyelam.

Sebenarnya aku ingin pergi menyelam, karena aku tidak pernah mencoba, tetapi karena sudah sore, jadi tidak bisa bermain terlalu lama di sana, dan sekarang adalah musim hujan, mungkin tingkat kejelasan air laut dan ombak akan mempengaruhi hasilnya.

Elina malah tidak terlalu ingin bermain, selain menginjak di pantai.

Dia bilang hal yang paling diinginkannya di Phuket adalah mandi matahari sambil menginjak ombak putih dan melihat pemandangan laut yang indah.

Sepertinya hobi ini lumayan mirip dengan Wenny, semalam dia juga menginjak ombak dalam waktu yang lama.

Elina masih mengatakan jika dia suka naik sepeda motor jalan-jalan di sini, terutama di garis pinggiran pantai yang memiliki pemandangan indah.

Aku teringat saat di Daerah Pingxian, aku juga antar jemput dia setiap hari dengan naik sepeda motor, membawa dia berkendara di pinggiran lautan bunga melati.

Mungkin dia mulai menyukai naik sepeda motor sejak saat itu, karena sebelumnya dia tidak pernah naik sepeda motor.

Setelah belasan menit berkendara ke arah selatan, aku tiba-tiba menyadari langit yang menjadi gelap, langit di atasku tidak tahu sejak kapan sudah dipenuhi dengan awan hitam, angin laut yang dingin berhembus dari laut.

"Sudah mau hujan, peluk aku dengan erat, aku mau berkendara lebih cepat mencari tempat untuk berlindung dari hujan. " setelah melihat sekitaran tidak ada bangunan yang tidak bisa untuk berlindung dari hujan, aku membalikkan kepala berkata kepada Elina.

"Baik." Elina menganggukkan kepala, kemudian kedua tangannya memelukku dengan erat, tubuhnya juga perlahan bersandar di punggungku.

Dibatasi oleh kaos putih yang tipis, aku bisa dengan jelas merasakan suhu dan keindahan dari dadanya.

Kini aku tidak punya waktu untuk melamun, setelah aku menurunkan kaca helmku, aku menambah kecepatan melaju ke depan.

Kira-kira tidak sampai 2 menit, langit tiba-tiba mulai turun hujan dan memercik di lantai, sehingga membuat rumputan di jalan mengeluarkan suara berdesir.

Untungnya kini ada sebuah gazebo di depan pantai yang tidak jauh yang dibangun dengan 4 potong kayu, di atasnya dilapisi dengan jerami tebal berwarna abu putih, mungkin gazebo ini sudah lumayan berusia.

Di sekitaran tidak ada bangunan yang lain, aku tanpa berpikir panjang langsung berkendara sepeda motor di pinggiran jalan, kemudian melewati rumputan dan memberhentikan di gazebo.

Kini air hujan seperti kacang yang bertaburan turun ke bawah, setelah aku memberhentikan sepeda motor, aku langsung menarik tangan Elina ke gazebo.

"Untungnya kita cepat, jika tidak kita sudah basah kuyup." aku berkata dengan ketakutan sambil menepuk baju yang basah karena rintikan air hujan.

"Apakah tubuhmu ada yang terkena hujan?" aku melihat Elina tidak sedang menepuk bajunya, kemudian aku mengerutkan alis sambil bertanya.

"Sedikit saja, tidak apa."

Aku melihat ke bagian belakang tubuhnya, hanya terlihat sedikit bagian yang basah, kebetulan adalah tempat kaitan baju dalam, sehingga terlihat baju dalam yang berwarna merah muda dan warna daging.

"Apa kamu ada bawa tisu?" aku bertanya.

Dia menggelengkan kepala: "Tidak, aku hanya bawa ponsel saja."

Memang demi praktis dalam bertamasya, tidak ada barang lain lagi selain tempat ponsel yang diikat di tangannya.

"Tidak apa, dihembus angin sebentar lagi akan kering." dia berkata sambil tertawa kemudian menggunakan sedikit tenaga menggoyangkan pergelangan tangannya.

Kini aku baru menyadari jika tanganku masih menggenggam tangannya dengan erat, jadi aku langsung lepas dan tertawa dengan canggung.

Dia tidak memedulikannya, dia hanya dengan tenang melihat air hujan yang bersatu dengan permukaan laut di luar gazebo.

Sangat cantik, seperti pahlawan wanita di langit yang menuangkan air dari langit ke dalam laut.

Dia juga sangat cantik, penampilannya yang hening dan fokus, sangat mirip dengan foto profil di wechatnya.

Dulu mungkin dia adalah gadis yang menyukai sastra dan seni, tipe yang gampang sedih, karena hanya gadis yang polos baru bisa sering menampakkan perasaan seperti ini.

Tetapi sekarang saat dia bekerja, dia terlihat seperti wanita yang dewasa, orang cerdas dan dingin, dia sangat bertolak balik dengan penampilannya sekarang.

Dia adalah orang yang memiliki beragam muka.

Aku tidak mengganggunya, aku hanya berdiri di sampingnya dengan diam-diam, mendengar suara hujan yang deras, melihat lautan yang tenggelam karena air hujan.

"Roman, apakah Wenny menyukaimu?"

Mengejutkan sekali dia tiba-tiba menanyakannya.

Aku terdiam sebentar, kemudian aku merasa apakah ini indera keenam perempuan lagi?

Dia tersenyum sambil berkata: "Aku bisa melihatnya, tatapan dia terhadapmu berbeda, indera keenamku selalu betul."

Aku dalam hati sudah menebak jika kamu bisa mengatakan seperti ini, tatapan dan indera keenam lagi, bahkan nada bicaranya juga sama persis.

Tetapi di antara Elina dengan Wenny memang ada sisi yang sama, ini adalah hasil yang kudapatkan setelah berinteraksi beberapa hari dengan Wenny.

Terutama saat keadaan yang hening, mereka berdua memiliki gairah yang elegan, dan aura gadis pecinta seni dan sastra.

Yang berbeda adalah Elina memiliki 2 muka, sebelah sisi adalah keadaan sekarang, sebelah sisi lagi adalah saat dia bekerja, dia adalah gadis dan wanita dewasa yang bisa berubah.

Tetapi aku tidak pernah melihat penampilan Wenny saat bekerja, mungkin dia juga memiliki sisi seperti Elina.

Mungkin karena mereka memiliki kesamaan, jadi mereka menyukai tipe pria yang sama.

"Roman, apakah dia sudah menyukaimu dari dulu?" dia lanjut bertanya.

Terhadap pertanyaan Elina, aku tidak tahu harus bagaimana menjawabnya.

Tampak jelas dia sudah menyadari isi hati Wenny.

"Apa kamu tidak sadar?" melihat aku terdiam, dia tersenyum sambil bertanya.

Aku menganggukkan kepala: "Aku sadar, dan juga semalam dia sudah beritahu aku secara langsung."

Elina terkejut: "Dia sudah menyatakan perasaan kepadamu?"

"Bukan termasuk menyatakan perasaan juga, kami berbincang seperti teman, saat berbincang terakhir membahas hal ini, kemudian dia beritahu aku jika dia sudah menyukaiku sejak masa kuliah."

Novel Terkait

The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu