Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 274 Sewa Bersama

Jarak dari Bandara Kota Yanjing ke Perusahaan Grup Wering sangat jauh, setelah memakan banyak waktu di jalanan, dan aku juga berbincang-bincang dengan Deni Tong, akhirnya kami juga tiba di tempat.

Setelah turun dari mobil, yang langsung terlihat di depan mata bukanlah bangunan yang mewah itu, melainkan sebuah papan yang diletakkan dengan sangat tinggi dan tertulis 3 kata, Perusahaan Grup Wering, hanya melihatnya saja sudah membuat orang terkejut.

Harga tanah di Kota Yanjing sangat mahal, gedung Perusahaan Grup Wering milik Deni Tong bisa menempati area seluas ini, mungkin sebelumnya yang dikatakan Jack dengan Suchart dari pemeriksaan bahwa Deni Tong hanyalah pengusaha real estat yang sedikit terkenal adalah hal yang salah.

Hatiku malah tiba-tiba merasa sedikit senang, posisi Direktur Perusahaan Grup Wering selalu kosong, Railen malah berkata jika tempat selalu disimpan untukku.

Sebenarnya posisi Direktur Perusahaan Grup Wering sudah kosong selama dua tahun, tetapi Deni Tong selalu tidak menemukan orang yang cocok, karena tempat ini bukan hanya memerlukan kemampuan mengatur seluruh perusahaan grup dengan baik, masih memerlukan keberanian yang cukup.

Menurut Deni Tong, Direktur ini hanyalah untuk membantu dia bekerja saja, terakhir Perusahaan Grup Wering tetap akan diserahkan kepada anaknya.

Deni Tong membawaku masuk ke dalam gedung, semua karyawan di dalam gedung memakai seragam yang dirombak sedikit dari jas, walaupun kekurangan sebuah posisi yang penting, tapi terlihat jika semua karyawan memiliki pembagian pekerjaan yang jelas. Perusahaan Grup Wering seperti sebuah mesin yang memiliki gabungan presisi yang sedang melakukan pekerjaan mengikuti perintah yang diberikan.

Deni Tong tiba di kantornya sendiri, Alex sepertinya memiliki sesuatu untuk dibahas dengannya, jadi dia juga ikut masuk, kemudian menyuruh Railen membawaku pergi ke beberapa departemen utama perusahaan untuk melihat-lihat dan mengenalkan kepada semua orang.

Departemen di Perusahaan Grup Wering sangat banyak, tetapi setelah ringkas hanya beberapa departemen yang konvensional, penilaian pasar, penjualan, keuangan, dan lain-lain. Hanya saja semua departemen ini tidak memiliki departemen pembantu lainnya.

Karena perusahaan lumayan besar, setelah berkeliling sekali malah merasa sedikit lelah, Railen membuatkanku kopi di ruang istirahat, berkata, “Roman, sekarang kamu boleh mulai melihat-lihat sekitaran, jika aku tidak salah menebak, beberapa hari lagi mungkin kamu akan mulai bekerja dari asisten pemasaran, mungkin hanyalah pekerjaan membantu Manajer Departemen Pemasaran bekerja sama untuk penelitian saja.”

Awalnya aku mengira Railen tidak akan memedulikan aku karena orang baru, tidak disangka dia lumayan ramah, aku tertawa berkata, “Tidak apa, asalkan bisa belajar, apa yang tidak boleh?”

Railen menggelengkan kepala, dia meminum seteguk kopi berkata,”Railen, kamu jangan meremehkan pekerjaan asisten pemasaran ini. Departemen Pemasaran adalah sebuah departemen yang memiliki visi sangat strategis di perusahaan kami, tugas utama mereka adalah melakukan pemeriksaan penelitian terhadap pasar, menilai potensi kenaikan lokasi di beberapa kota utama dalam negeri, ceritanya real estat hanyalah beli tanah, kemudian membangun rumah mendapatkan uang yang selisih. Jika di area ini bisa mendapatkan uang yang cukup, maka investasi dalam proyek ini bisa dikatakan berhasil, tapi dua tahun ini dalam pengaturan Bos Deni, Wering perlahan memindahkan inti dari dalam negeri ke Asia Tenggara, sebelumnya dia beberapa hari pergi ke Asia Tenggara juga karena hal ini.”

Aku menganggukkan kepala menandakan sudah mengerti, “Berarti jika aku bekerja di posisi ini dengan baik, berarti bisa dibuktikan jika visi strategisku lumayan baik, jadi saat dipromosi ke pangkat Direktur juga tidak ada pembantahan yang terlalu besar.”

“Betul.”

Railen menepuk tangan dan berkata sambil tertawa: “Memang Bos Deni pandai dalam melihat orang, tidak ada hal lain yang perlu kukatakan lagi. Nanti kamu pergi ke Departemen Pasar dan lihat sendiri, jika ada masalah boleh menanyakanku, karena kita bersama-sama bekerja.”

Setelah mengatakannya, Railen memberiku sebuah kartu nama, di atas tertera nomor teleponnya, dia bilang masih ada urusan, jadi tidak menemani aku lagi, dia menyuruh aku keliling sebentar setelah itu boleh cari tempat untuk duduk.

Saat melihat kartu nama ini, aku memiliki sedikit rasa tidak nyata.

Setengah tahun lalu saat aku keluar dari penjara, saat itu tidak ada pekerjaan yang mau menerima aku, jika bukan karena bantuan ekonomi dari Bayu, mungkin aku sudah terpaksa untuk kembali ke kampung halaman.

Tidak disangka dalam sekejap mata, aku langsung berubah drastis dengan sebelumnya.

Aku menghela napas dengan dalam dan menghabiskan kopi, kemudian langsung berjalan ke arah lift.

Karena sebelumnya sudah pernah menyapa dengan Deni Tong, jadi aku boleh jalan-jalan sendiri dan langsung pergi.

Keluar dari gedung Perusahaan Grup Wering, aku mengeluarkan ponsel, aku baru menyadari jika aku tidak ada teman dan kerabat di Kota Yanjing, walaupun ada beberapa teman kuliah, tapi sejak awal tidak terlalu dekat dan juga aku sudah masuk penjara selama 3 tahun, jadi mereka pasti bersembunyi dariku.

Karena Deni Tong memberiku waktu liburan tidak lebih dari seminggu, jadi aku menggunakan waktu ini untuk pergi mencari tempat tinggal.

Awalnya aku rencana menggunakan 8 milyaran yang tersisa untuk mencari tempat tinggal, tidak disangka biaya tempat tinggal di Kota Yanjing malah meningkat 10 kali lipat lebih dari Thailand, jadi aku menghapus pemikiran ini.

Terakhir dari sebuah perusahaan perantara menemukan sebuah rumah yang lumayan murah, mungkin aku sudah terbiasa hidup miskin, walaupun sekarang sudah ada uang, tapi aku tetap memilih untuk bagi bersama dengan orang lain.

Rumah ini ada 3 kamar dan 1 ruang tamu, 2 kamar yang lain sudah ditinggal orang, satu kamar ditempati oleh seorang wanita kantoran, penampilannya imut, tubuhnya juga sangat kecil, mungkin dia adalah orang daerah selatan, namanya Imel.

Saat melihat perempuan ini, dalam benak pikiranku mulai muncul 2 wanita lain, satu adalah Wendy, yaitu perempuan yang kutemui di Thailand, saat itu Bruce memburu aku, aku panik hingga tidak sempat memilih jalan lain, kebetulan waktu itu aku bertemu dengan perempuan ini, jadi kami hampir bersama-sama tertangkap.

Tapi karena takdir kebetulan itu membuatku pertama kali merasakan rasa yang ajaib, terakhir aku menyimpan nomor teleponnya, tetapi aku tidak pernah menghubunginya lagi.

Satu perempuan lagi adalah Wenny, jika wanita yang bernama Imel ini adalah seekor burung poksai yang setiap saat terlihat penuh dengan semangat anak muda, maka Wenny adalah seekor burung feniks, dia yang di usia sekarang dipenuhi dengan gairah dewasa.

Kamar satu lagi adalah sepasang pria dan wanita, pria itu bernama Adit, perempuan bernama Jilly.

Saat pindah ke dalam kami saling menganggukkan kepala menandakan sudah menyapa.

Tapi karena sebelumnya saat menyewa rumah di Kota Shenghai telah ditipu satu kali oleh Sendi Zhou dan Kelvin, jadi aku tumbuh rasa waspada terhadap teman sewa pasangan pria dan wanita ini.

Hanya sebuah kamar kecil di Kota Yanjing malah sudah mencapai 4,2 juta perbulan, aku sedikit sakit hati, tapi aku tetap saja dalam sekali membayar uang sewa 3 bulan.

Banyak orang sama denganku tidak terbiasa saat baru datang ke Kota Yanjing, tidak peduli dari segi cuaca atau kebiasaan makanan, semua berbeda dengan jauh, untungnya aku sudah hidup di Thailand hampir setengah tahun, jadi sifat adaptasiku terhadap semua tempat sudah meningkat banyak.

Dan aku datang ke Cina tidak hanya menandakan aku sudah setuju dengan undangan dari Deni Tong, datang bekerja ke Perusahaan Grup Weling juga menandakan kedatangan akan sebuah hal lain.

Setengah tahun lalu saat aku bertemu dengan Mark, dia masih terlihat sangat sopan dan baik, setengah tahun kemudian malah sudah kupatahkan sebelah kakinya.

Gairah Mark yang sangat sombong, dia mengira semua berada di tangannya, dia malah hampir kuantarkan ke dalam. Kondisinya termasuk yang terbaik di antara 3 orang dari Keluarga Gong.

Terhadap Luke, sebelumnya saat aku sangat marah, aku langsung mematahkan kaki dan tangannya, sehingga seumur hidupnya hanya bisa dilewati dengan kursi roda.

Novel Terkait

Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu