Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 276 Tidak Bisa Dipercayai

aku lalu menoleh kearah kamar dan ketika aku sedang berbicara dengan pria yang membawa tongkat listrik itu tadi, aku telah melihat jelas dari selah pintu kalau wanita bernama Imel itu telah membuka ponselnya dan berkomat-kamit melalui ponselnya itu.

ini juga merupakan salah satu alasan kenapa aku berkata aku tidak melapor polisi. apakah aku benar tidak melapor? hanya orang bodoh yang akan mempercayai itu.

sekarang merupakan zaman hukum. setiap orang yang melanggar hukum harus dihukum. jikalau yang mereka temui hari ini bukanlah aku, melainkan orang lain, mungkin pasien di rumah sakit ortopedi akan bertambah.

" kalau kamu tidak melapor polisi, ada apa diluar sana?"

pria iru berkata dengan marah sambil menunjuk kearahku, " kamu, kamu tidak bisa dipercayai!"

aku terkejut sambil menunjuk diriku sendiri," aku? kamu hanyalah seorang preman dan atas dasar hak apa kamu membicarakan kepercayaan denganku? begini saja, bagaimana kalau sekarang kalian semua menyerangku saja. kalau tidak ingin hal itu terjadi, maka tunggulah kedatangan polisi itu dengan tenang."

setelah mendengar itu, pria yang membawa tongkat listrik itu pun terbengong dan tidak tahu harus berkata apa. dia lalu berjongkok disudut ruangan bersama preman lainnya.

dan aku berpikir kalau orang yang dikatakan pria itu ternyata tidak terlihat cacat. maka kemungkinan terbesar orang itu adalah Clay.

keluarga Gong memanglah tidak bisa menahan diri dan akhirnya mereka beraksi.

seorang polisi wanita yang berbadan tegap dan juga terlihat cantik itu pun terkejut melihatku ketika masuk kedalam. dia lalu bertanya," siapa yang melapor?"

aku menggelengkan kepala pertanda aku tidak tahu apapun. aku lalu melirik kearah tanda identitas yang ia pakai dibagian dadanya itu. namanya juga tertulis jelas disana, Odelia.

Imel lalu keluar dari kamarnya dan berkata :" aku yang melapor."

saat ini, dia sudah mengganti pakaiannya dan dia berjalan kedepanku. dia menatapku dengan wajah yang penuh kejutan, "Roman, kamu sangatlah hebat. kamu bisa melawan mereka semua meskipun kamu sendirian. jujurlah padaku, apakah kamu pernah mendalami bidang seni bela diri?"

sambil mengatakan itu, Imel sambil memberi sebuah gerakan tangan sebagai tanda kehormatan.

salah satu pintu terbuka, Adit dan Hana lalu keluar dengan ekspresi wajah yang buruk.

setelah polisi tiba, semua hal ini pun terungkap dengan jelas. semua penjelasan ini tidak ada bedanya dengan yang dikatakan oleh pria itu tadi. Odele lalu menyuruh beberapa polisi lainnya untuk membawa mereka semua pergi dari sini. dia lalu berkata kepadaku, " kamu juga harus ikut denganku untuk membuat sedikit catatan riwayat dikantor polisi."

aku bertanya :" apakah aku boleh untuk tidak pergi? ini masih begitu pagi dan aku masih ngantuk."

Odele pun melototiku dan berkata," tidak boleh, kamu harus pergi."

setelah melihat aku masuk kedalam mobil polisi, Imel pun berlari keluar dan mengikutiku dari belakang sambil berkata :" aku juga ingin ikut dan melihat apa yang terjadi."

aku lalu berkata dengan sedikit murung," untuk apa kamu ikut?"

Imel menggelengkan kepala," aku sangat kagum padamu, aku ingin pergi kekantor polisi untuk mendengar segala penjelasanmu."

Odele yang duduk dibagian depan pun berkata," apakah kamu juga ingin pergi, gadis kecil?"

Imel mengangguk," tentu saja, aku adalah orang yang melapor. aku harus pergi."

dua dari keempat orang ditempat tinggal kami pun pergi kekantor polisi dipagi hari seperti ini.

sekelompok preman itu berada dimobil lain. kami duduk didalam mobil ini dan selama perjalanan, Imel terus berbicara dan aku tidak begitu menghiraukannya. tidak disangka gadis ini terlihat tidak begitu normal. semakin aku mengabaikannya, maka dia semakin bersemangat. dia bahkan berkata kalau dia ingin menjadikan diriku sebagai gurunya dalam bidang bela diri.

aku menyuruhnya untuk mendaftarkan diri di aula seni bela diri saja. aku juga menyuruhnya untuk mempelajari cara melindungi diri bagi wanita. namun Imel belum sempat menjawabku, Odele langsung memotong perkataanku," Roman, aku ingin mengubah sedikit pemikiranmu. kenapa dengan wanita? apakah wanita tidak boleh mempelajari hal lain yang lebih berguna? apakah wanita cuman boleh mempelajari cara melindungi diri? ini bisa dikatakan kalau kamu sedang mendiskriminasi wanita."

aku hampir muntah darah ketika mendengar itu, aku pun berkata :" polisi Odele, kamu sangatlah lihai dalam berbicara. bahkan dikampungku, tidak ada satupun orang yang sehebat kamu."

kami pun sampai dikantor polisi dan seketika aku merasa sedikit sedih.

setelah setengah tahun terlewati, aku kembali ketempat ini lagi. namun yang berbeda adalah waktu itu aku memukul Gedion hanya demi menolong Elina, aku malah dijebak dan dipenjarakan

kali ini kedatanganku karena aku diserang oleh lawan, meskipun bocah bocah itu tidak berhasil menyakitiku, namun ini juga merupakan sebuah kasus yang para. mereka bahkan datang ke tempat tinggal kami untuk melakukan penyerangan. bocah itu pastilah telah melanggar hukum yang ada.

setelah selesai melakukan pencatatan riwayat, aku pun bertanya apakah aku sudah boleh pergi atau belum. Odele pun menghampiriku dan berkata :" hal ini sudah dipastikan. ada seorang dalang dibalik mereka. hanya saja kami telah memeriksa seluruh CCTV yang ada ditempat kejadian dan tidak menemuka siapapun. oleh karena itu, kamu harus memikirkannya sekali lagi Roman. kamu harus memberitahu kami jikalau kamu memang melakukan kesalahan pada orang lain."

aku tersenyum sini dan memikirkan segala masalahku dengan keluarga Gong. ini tidak hanya melibatkan kecelakaan yang disengaja, tetapi juga melibatkan senjata, ini adalah kekuasaan terbesar di Thailand ini dan tidak secara resmi dilarang oleh pejabat, jadi meskipun kami mengalahkan mereka. didalam negeri ini, kami juga tidak bisa keluar rumah sebelum kami dikuliti hingga beberapa lapis kulit lepas.

apakah boleh memberitahu pada kalian?

aku hanya berkata, " iya, aku mengerti. apakah masih ada hal lain?

Odele sedikit tidak senang ketika melihat reaksiku, " Roman, kalau kamu bersikap seperti ini, bagaimana cara kami membantumu? jangan menolak kami...."

" sudahlah, kalau tidak ada hal lain, aku mau pergi dulu."

kataku sambil bangkit berdiri dan tidak ingin mendengar perkataannya lagi. Imel juga mengikutiku dari belakang," Roman, kapan kamu akan mengajariku berantam?"

aku berkata," untuk apa kamu belajar berantam? lebih baik kamu menonton drama dirumah saja."

Imel meletakkan kedua tangannya dipinggang dan menghalangiku sambil berkata dengan marah," tidak, Roman, jikalau kamu tidak mengajariku, maka aku akan terus menganggumu."

aku sangat tidak berdaya," kamu hanyalah seorang gadis kecil dan kamu akan terus mengangguku, apakah kamu tidak khawatir nantinya kamu digosipi orang lain?"

Imel mengerutkan kening dan berkata :" apakah kamu sedang omong kosong? aku sudah berumur 22 tahun loh, hanya aja penampilanku terlihat lebih muda saja."

aku benar beanr tidak tahu harus berkata apa lagi. tiba tiba Odele menghampiriku dan memberiku sebuah kertas sambil berkata," ini adalah nomor teleponku Roman, kamu harus menghubungi aku jika telah memikirkan sesuatu."

sepertinya aku tidak bisa pergi dari sini jika tidak menerima kertas itu. setelah melihat Odele dan Imel yang berdiri didepan pintu itu, aku pun dengan terpaksa menerima kertas itu. aku lalu berpura pura menganggap penting kertas itu dan menyimpannya dengan hati hati kedalam kantongku.

aku berkata," apakah masih ada hal lain?"

" masih ada satu hal lagi."

Odele berkata," meskipun keenam orang itu tidak melukai kamu saat ini, tetapi kejahatan yang dilakukan di rumah kamu juga telah disahkan, sehingga kamu dapat memilih untuk menyelesaikan ini dibidang hukum atau perdata, tergantung pada pilihan kamu sendiri. Jika kamu ingin memilih jalur hukum, mereka diperkirakan akan di penjara selama setengah tahun."

sikap serius pada Odele sangatlah enak dipandang, namun ketika polisi cantik itu mengatakan hal penjara, aku kembali terpikir akan kehidupanku selama ada didalam penjara itu. aku merasa lemas ketika memikirkan itu. aku lalu berkata," lupakan saja, selesaikan secara perdata saja."

Novel Terkait

Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu