Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 358 Insting Menyelamatkanku

“Sebelum datang kemari boss berulang kali berpesan padaku, jangan sampai kabur, tidak di sangka masalah ini hancur di tangan beberapa sampah ini, lihat bagaimana aku memberi mereka pelajaran!”

Selesai mengatakannya dengan kejam, pemimpin itu membawa sekumpulan orang ini berjalan ke arah hutan.

Dan selama proses kejadian ini, kami bertiga terus merebah di tepi lubang tanah liat sampai tidak berani bernafas, seolah takut bernafas terlalu berat akan ketahuan.

Sampai pemimpin mereka membawa orang-orang itu pergi, dan menyisakan beberapa orang di lantai bawah, kami baru bisa bernafas lega.

Dalam hatiku aku diam-diam menghitung, kali ini bantuan yang datang ada 13 orang, 8 orang mengikuti pemimpin pergi mengejar ke depan, dan menyisakan 4 orang berjaga di gedung ini.

Setelah keadaan tenang, Alex menepuk pundakku, melihat ke arah gedung kecil.

Saat ini ada seseorang yang berdiri di luar pintu samping dinding tanah liat, ada seseorang berdiri di arah pintu masuk utama, dan dua lainnya mungkin berada di dalam gedung, aku mengerti maksud Alex, meminta kami menghabisi keempat orang ini, lalu berbalik berkumpul dengan Zarki.

Tiba saatnya kembali mengepung, dengan begitu bisa menghabisi mereka sekaligus, ketika saatnya tiba secara alami bisa menanyakan informasi pelaku di balik ini.

Sebenarnya sama dengan Alex, aku juga memiliki pemikiran ini, terlebih kalau kami tidak inisiatif menyerang lebih dulu, dan terus bersembunyi di sini, akan ada saat ditangkap, selama kami inisiatif menyerang, baru bisa dengan cepat mengakhiri kekacauan ini.

Tapi instingku mengatakan ada sesuatu yang tidak beres, meskipun Alex mendesak beberapa kali, aku menahan pikiranku dan memintanya jangan gegabah.

Alex sedikit marah, menggunakan suara yang hanya bisa di dengar oleh kami bertiga, “Roman, kamu bodoh ya? Sekarang tidak menyerang, mau tunggu sampai kapan? Nanti orang-orang itu menyadari mereka ditipu, pasti akan kembali mencari kita. Tiba saatnya kita susah melarikan diri.”

Aku menghela nafas berkata, “Sebenarnya pemikiranmu ini sangat bagus, tapi instingku mengatakan ada yang tidak beres, seolah ada sesuatu yang diabaikan, kita tunggu lagi. Dengarkan aku.”

Alex marah memalingkan wajahnya, aku tidak mempedulikannya, terus mengamati keadaan sekamir.

Karena tempat lubang tanah liat kami cukup bagus, tidak akan ada yang akan menyadarinya ketika pertama keluar dari gedung, dan di sekitar ada tanah liat, kecuali di belakang, di belakang dipenuhi dengan ladang sayur, kalau tidak mencari dengan teliti, siapa pun tidak akan menyangka kami bersembunyi di sini.

Yang benar saja, beberapa menit kemudian, di belakang gedung yang sunyi itu, ada banyak kebisingan, alasannya tidak lain, kelompok yang datang baru saja pergi.

Sekumpulan bawahan yang dibawah pemimpin itu, tiba-tiba muncul tidak jauh dari gedung, melihat tidak ada pergerakan, mereka marah besar, “Sialan! Sekumpulan orang-orang ini benar benar melarikan diri! Hendrik, kejar mereka!”

Alex menatapku dengan wajah terkejut dan berkata, “Hebat!”

Punggungku juga mengeluarkan keringat dingin, untungnya aku mendengar instingku, dan instingku tidak pernah membohongiku, kalau tidak hari ini kami benar-benar akan terkubur dalam tanah.

Pemimpin itu melihat sekeliling dengan enggan, ketika hendak pergi, tiba-tiba seorang bawahan menghampiri, membisikkan sesuatu kepada mereka, mata pemimpin itu tiba-tiba berbinar, tatapannya mengarah ke kami.

Gawat!

Aku merasa tidak baik, memandang ke arah Alex, wajahnya juga gugup.

Saat ini pemimpin itu membawa sekumpulan bawahan mendatangi kami dengan penuh kewaspadaan, tubuh Alex sudah sedikit membungkuk, seolah sedang mengumpulkan energi, bersiap-siap menunggu orang-orang itu datang, dan menyerang kapan saja.

Dan aku juga bersikap tenang, memberi isyarat kepada Alex, tunggu yang paling depan berjalan ke hadapan kita, kita berdua habisi dia dulu.

Dan sekarang kami dalam keputusasaan, kecuali kalau kami bisa menghabisi empat orang yang ada di depan, lalu menghabisi delapan orang yang berjalan ke hadapan kami, kalau tidak kami berada di jalan buntu, sama sekali tidak ada cara untuk pergi.

Tapi ingin mengalahkan mereka dengan mudah, itu tidak semudah dengan mengatakannya?

Meskipun aku, Roga dan Dwayne, juga tidak menjamin bisa melakukannya, terlebih hari ini lengan Alex terluka.

Melihat orang yang berjalan di depan sudah mendekati kami, ketika datang, seharusnya menyadari ada tiga orang yang bersembunyi di lubang kecil ini.

Dan kami perlahan-lahan menyesuaikan napas, bersiap-siap untuk menyerang, habisi orang yang berjalan paling depan.

Tanpa diduga, teriakan panik tiba-tiba datang dari arah pintu masuk utama, “Gawat, kak Zainul, di luar ada orang datang kemari!”

Bersamaan dengan suara itu datanglah seorang pria yang berlari keluar dari pintu samping dan hampir terjatuh tersandung kerikil dinding tanah liat.

Dan teriakan itu, saat ini berbunyi, membuat kami terkejut, kejutan kami tidak kecil, Alex hampir saja keluar, untung saja aku masih sempat menahannya.

Kak Zainul menampar orang itu, “Sialan panggil apaan? Mengejutkanku saja! Katakan, apa yang terjadi?”

Bawahan yang dipukul, juga tidak berani marah, dia memegang wajahnya, “Di luar, di luar ada sekumpulan orang yang datang, tampaknya datang dengan niat jahat, tidak seperti orang kita.”

Kak Zainul mengerutkan kening, “Sialan, Kamu pakai otak bodohmu berpikir dengan baik, bagaimana mungkin orang kita? Tidak peduli lagi, yang bernama Adham sudah dibawa lari, kita kembali juga sulit menghindari hukuman, lebih baik habisi sekumpulan orang ini dulu, lalu kembali menebus kesalahan.”

Selesai mengatakannya Kak Zainul mengangkat lengan bajunya, menunjukkan tato besarnya, dan mendengar dia berteriak, “Teman-teman ikut aku ke pintu depan, dan suruh orang panggil beberapa sampah yang di atas turun.”

Seiring dengan kata-kata kak Zainul, bawahan yang sudah ada di depan kami hanya mengatakan‘Oh’, dan berbalik pergi.

Mendengar penjelasan Zainul, wajah mereka penuh dengan keraguan, dan hati kami senang, orang yang muncul saat ini, kalau bukan Zarki siapa lagi?

Meskipun mereka hanya berjumlah 15 orang, menghadapi sekumpulan orang ini seharusnya tidak perlu sampai kalah telak.

Hanya perlu menunggu mereka bertarung sengit lalu kami keluar dari belakang, sekumpulan orang ini pasti terkejut pada pertemuan pertama.

Saat ini aku mengingat perkataan Zarki sebelumnya, organisasi yang menculik Adham tidak seperti organisasi biasanya, karena dia mengenal semua organisasi lokal.

Dan ucapan kak Zainul kebetulan membuktikan hal ini, kalau kak Zainul dan lainnya adalah orang lokal Kota Shenghai, tidak mungkin tidak pernah mendengar Zarki dan Organisasi Fraternal, dan lebih tidak mungkin tidak kenal, oleh karena itu orang-orang ini datang dari luar.

Pelaku yang menyerangku juga berasal dari luar, sekumpulan orang ini juga bukan orang lokal Kota Shenghai, hatiku semakin lama semakin kacau, seolah ada kilatan cahaya, menghilang dalam sekejap, dan tidak bisa mengingat apa pun.

Ketika semua bawahan berlari ke depan pintu, aku memberi isyarat kepada Alex, aku berkata, “Adham, kamu tetap tinggal di sini, kami pergi lihat ke depan.”

Novel Terkait

Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu