Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 222 Tidak Keterlaluan

Sangat jelas, dia merasa perilakuku ini sangat tidak sopan dan memalukan, itu juga menunjukkan ketidakpercayaanku padanya, dia merasa bahwa perilakuku terlalu berhati-hati.

Karry He tampak seperti biasa, tidak bisa melihat ekspresi di wajahnya sedikit pun, dia hanya menatap Aldi dan yang lainnya mengecek uang.

Aku malas mempedulikan senyuman ejekan Luke.

Aku memang tidak percaya padanya.

Dibandingkan dengan uang yang lebih realistis, hal-hal seperti sikap dan marabat tidak penting, itu tidak berharga, uang yang realistis barulah berharga.

Jika tidak, ketika aku meminta Carlos untuk menghancurkan rekaman itu dan memberikan uang itu kepada Carlos dan Hacken Su, namun ternyata uang itu palsu, lelucon itu terlalu besar.

Hacken Su masih oke, dia tidak mungkin mencurigaku membohonginya, tetapi aku tidak bisa memastikan Carlos akan begitu, mungkin dia akan mencurigaiku membodohinya dengan uang palsu.

Bahkan jika dia tidak mencurigaiku, aku juga harus memberi mereka uang asli lagi, jika tidak hubungan kami akan menjadi kaku.

Alat penghitung uang kami pinjam dari Suchart, selain itu Basero yang menyerahkannya secara pribadi kepadaku, dia mengatakan bahwa mereka selalu menggunakan mesin ini, itu sangat dapat diandalkan.

Oleh karena itu, setelah uang itu diperiksa dengan mesin ini aku baru dapat merasa tenang.

Setelah semua uang di dalam tas diperiksa dan dihitung, tidak ada uang palsu yang ditemukan, 50 ikatan uang kertas ditumpuk di depanku.

"Simpan dulu." Ujarku pada Cody dan Aldi.

"Oke."

Mereka mulai memasukkan semua uang itu kembali ke dalam tas travel.

"Roman, uangnya telah aku bayar, dan kamu sudah seharusnya melakukan pekerjaanmu bukan." Ujar Luke sambil menatapku.

Dalam dua pertemuan pertama, dia memanggilku Tuan Roman, tetapi pada dua pertemuan berikutnya, dia mulai langsung memanggil namaku, mungkin dia sudah sangat tidak menyukaiku.

Aku tidak mempedulikannya, aku hanya mengatakan "Jangan khawatir" dan kemudian mengeluarkan ponselku.

"Bagaimana kamu membuktikan bahwa rekaman itu tidak apa cadangan? Atau membuktikan bahwa Carlos benar-benar menghapus rekaman itu?" Tanya Luke sambil cemberut.

Aku membentangkan tanganku: "Ini tidak bisa dijamin, aku hanya bisa mengatakan karena aku telah berjanji pada Direktur Elina, maka aku tidak akan mengingkarinya, rekaman itu pasti akan dihapus, dan aku juga tidak memiliki cadangan. Adapun Carlos ... dia tidak memiliki dendam dengan Keluarga Gong kalian, dia tidak perlu menyimpan cadangan.

"Selain itu, dia juga tidak bodoh. Jika dia menyimpan cadangannya, dia pasi akan takut kamu akan melaporkannya, dia tidak perlu melakukan itu."

Luke menatapku sejenak, dan akhirnya mengangguk: "Aku ingin mendengarkan pembicaraanmu dengan Carlos secara langsung."

"Persyaratan ini tidak keterlaluan."

Aku tersenyum tipis, lalu memutar nomor telepon Carlos dan menyalakan speaker ponsel.

Setelah menunggu sebentar, telepon terhubung.

"Halo, Tuan Roman, apakah kamu meneleponku pada saat ini karena ada kabar baik yang ingin diberitahukan kepadaku?" Suara Carlos tampak sedikit berharap.

Aku tidak bisa menahan tawaku: "Sersan Carlos, intuisimu sangat akurat. aku memang punya kabar baik, dan nilainya $ 150.000."

"Hahaha, yah, Tuan Roman, terima kasih banyak, mengenalmu adalah hal yang sangat beruntung."

"Sersan Carlos jangan sungkan, rekaman itu tidak diperlukan lagi."

"Kamu jangan khawatir aku akan menghapusnya sekarang, dan tidak akan ada cadangan, karena itu tidak ada gunanya bagiku. Harap tunggu sebentar, aku akan menghapus rekaman itu terlebih dahulu."

"Oke."

Setelah menunggu kurang dari dua menit, suara Carlos terdengar lagi: "Tuan Roman, rekaman itu sudah dihapus, tolong beri tahu pada pihak yang terkait."

"Oke, Sersan Carlos. Aku akan menutup teleponnya dulu, beberapa menit kemudian aku akan menelponmu lagi."

"Tidak masalah, aku akan menunggu panggilan Tuan Roman."

Setelah aku menutup telepon, aku membentangkan tanganku kepada Luke dan berkata: "Tuan Luke, kamu tadi juga sudah mendengarnya, Carlos tidak akan menyimpan rekaman itu, karena itu tidak akan gunanya baginya, itu hanya akan membahayakannya. Kamu dapat menyuruh Timothy untuk mengirim pengacara pergi ke kantor polisi untuk mencari pihak terkait.

"Tuan Luke, masalah ini sudah selesai, aku harap kita kelak tidak perlu bertemu lagi."

Aku sengaja mengatakan kalimat berikutnya dengan sangat keras, setelah itu aku berdiri, tersenyum padanya dan Karry He, lalu berbalik dan berjalan keluar.

Aldi membawa tas travel yang berat dan berjalan di sampingku, dan Cody mengikuti belakang kami.

Tidak ada yang mengejar kami dari belakang, dan tidak ada yang menghentikan kami di depan. Kami berjalan keluar dari restoran dengan lancar dan duduk dalam mobil Mercedes-Benz.

"Kak Roman, uang ini sangat berat." Aldi memasukkan tas travelnya ke kursi belakang dan berkata dengan penuh semangat.

"Itu tidak akan terasa berat ketika menghabiskannya."

"Hehe, kak Ramon, lain kali ketika kamu punya uang untuk dipindahkan panggil saja aku, aku suka perasaan ini."

"Lain kali ketika diisi dengan menggunakan karung kamu saja yang mengangkatnya. Sudahlah, ayo pergi, pergi ke pasar sayur yang jaraknya jauh dari sini, cari saja satu."

"Oke."

Aldi menyalakan mobil dengan gembira dan aku mengeluarkan ponselku, lalu memutar nomor Carlos lagi.

Carlos langsung mengangkat teleponnya didetik berikutnya, kalimat pertama yang dikatakannya adalah: "Tuan Roman, bagaimana situasinya sekarang?"

Aku berkata: "Nanti aku akan mengirimimu sebuah alamat, jika kamu memiliki waktu, maka kemarilah, kita pergi beli beberapa kilo buah bersama, ingatlah untuk mengendarai mobil ke sini, karena buah sedikit berat. Jika sekarang tidak punya waktu, cari waktu lain juga boleh. "

"Ada, ada waktu, aku akan keluar sekarang, kamu bisa mengirim alamatnya kepadaku."

"Kalau begitu sampai jumpa nanti."

"Sampai jumpa."

"Oh iya, Sersan Carlos, nanti setelah kamu tiba, kamu beli beberapa buah terlebih dahulu, dan bungkus itu dengan kantong plastik hitam, sehingga tidak membuat orang lain menyadari buah apa yang kamu sukai."

Setelah mendengar beberapa perkataanku yang agak membingungkan, Carlos tertegun sesaat, tetapi tidak butuh waktu lama ia tersadar lagi, dan berkata sambil tersenyum: "Oke, kebetulan di rumahku buah sudah habis."

Carlos sangat terburu-buru, sebelum dia menutup telepon, aku bisa mendengar suara dia bangkit dan terbentur kursi.

Orang ini memang orang yang sangat serakah, dan ia tidak tahu cara menutupinya, atau sulit untuk menutupi keserakahannya.

Aku selalu ingin tahu bagaimana orang seperti dia menjadi sersan.

Mungkin juga karena uang, karena sistem kepolisian di sini tidak terlalu baik.

Aku belum pernah memberi tahunya berapa banyak uang yang akan aku berikan kepadanya, dan dia juga tidak menanyakannya, mungkin dia tidak enak menanyainya.

Baginya, US $ 150.000 seharusnya bukan jumlah yang kecil, dia pasi akan sangat puas.

Sebelumnya, ketika Mark mengirimku ke kantor polisi, biayanya hanya 4 miliar, dan uang itu seharusnya dibagikan kepada beberapa orang, termasuk orang yang menangkapku dan orang-orang yang menginterogasiku, dan yang dibagikan kepada Carlos seharusnya sekitar 2 miliaran.

Tetapi dia masih harus memberi atasan, atau orang lain di biro, uang yang benar-benar didapatkannya, mungkin tidak sampai 2 miliaran.

Dia bisa menangkapku dan menjebakku ke kantor pulisi demi uang itu, risikonya jauh lebih besar daripada kali ini, untungnya, Hacken Su tidak memberinya pelajaran, jika tidak, ia sekarang pasti sudah masuk penjara.

Dapat dilihat bahwa 2 miliar dapat membuatnya mengambil risiko, sekarang US $ 150.000 juga dapat membuatnya sangat bahagia, apalagi kali ini dia tidak mengambil risiko apa pun.

Aku mengatur tempat pertemuan di pasar sayuran, karena aku takut diikuti dan difoto oleh orang, jadi aku memilih cara yang tersembunyi.