Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 451 Bagaimana Jika Ada Orang Yang Tertinggal?

Pada saat ini, Fima berkata dengan sedikit takut-takut, "Bagaimana jika ada orang tertinggal di belakang nanti?"

Aku berkata tanpa ragu sedikitpun, "Karena kita hidup dan mati bersama di pulau, aku juga tidak akan menyerah atas siapa pun."

"Ah, Roman, kamu benar-benar sangat baik, jika kamu belum memiliki Elina, aku benar-benar ingin bersama denganmu."

Selesai mendengarkanku, Fima kembali ke sifat centilnya, tiba-tiba berlari mendatangiku, memelukku dan ingin mencium, aku buru-buru menoleh untuk menolaknya.

Hilda memeluk dadanya dan berkata, "Fima , kamu tidak melihat penampilanmu, bahkan jika Elina tidak ada di sini, itu juga pasti dengan kemampuan nona seperti aku yang bisa layak bersama Roman."

"Cukup. Ayo pergi."

Mendengarkan kata-kata dua wanita ini, ada kerutan mucul di dahiku, aku merasa jika mereka dibiarkan terus berbicara, takutnya akan segera mati, karena pada saat ini aku sudah merasakan padangan dingin dari belakang di sudut diagonal.

Satu tim mengepak pakaian dan berangkat, karena sangat akrab dengan jalanannya, tidak ada binatang liar di sepanjang jalan itu, tidak sama dengan perasaan saat baru jatuh ke pulau terpencil, pada saat ini tidak ada bahaya, semua orang penuh dengan keinginan untuk pulang, dengan suasana hati yang sangat senang.

Bahkan Kaila si gadis ceroboh ini meraih lengan Elina, menganggap ini sebagai jalan-jalan, dan memohon Elina untuk menjelaskan padanya di sepanjang jalan.

Dengan cepat, kami sampai di persimpangan hutan dan dataran, karena kami semua kurang lebih sudah pernah kesini sebelumnya, jadi kami juga tidak merasakan ketegangan seperti saat pertama kali.

Semua orang tahu, bahkan jika serangga aneh di dataran masih ada, mereka juga tidak akan melewati persimpangan untuk menyerang kita, tapi tidak peduli apa pun, jika melewati garis ini, pasti akan diserang.

Bahkan pernah satu kali aku dan Alex lewat, kebetulan melihat serigala kecil berlari masuk, dan dua ekor serigala besar berkeliaran bolak-balik dengan gugup di belakang, kemudian, salah satu serigala besar tidak bisa membantu dan menerobos masuk, ingin membawa serigala kecil keluar, hasilnya dua ekor serigala itu mati bersama.

Dengan cepat hanya tersisa dua tulang putih, seekor serigala hitam kesepian di luar garis pemisah melolong tanpa henti.

Kami menenangkan pikiran kami, melemparkan burung ke dalamnya, pikiran semua orang fokus, kami mengamati situasi dengan satu pikiran.

Aku dan Alex melemparkan kelinci ketika kami datang ke sini, untuk memastikan dengan teliti, kami menggunakan burung kali ini.

Karena jika ada yang salah, konsekuensi dari kesalahan ini adalah kehidupan beberapa orang dari kami.

Namun, sepuluh menit sudah berlalu, burung itu masih burung, tidak ada perubahan apa pun, dan tidak jauh dari bangkai kelinci sebelumnya, kami semua bergembira.

Aku berkata, "Oke, tidak ada waktu untuk dibuang-buang, semuanya, ikuti aku."

Setelah ragu-ragu, aku berkata, "Alex, kamu di belakang."

Alex mengangguk, "Tenang."

Kali ini melalui dataran, yang paling berbahaya tidak diragukan lagi adalah orang yang berjalan di paling depan, dan yang paling belakang, Alex tidak mengatakan apa pun tentang pengaturan yang aku buat, ini juga membuktikan dia memang sangat berbeda dari sebelumnya.

Tapi yang mengejutkan kami adalah kami khawatir selama sepuluh menit lebih dan kami tidak menemukan situasi aneh di sepanjang jalan, bahkan serangga-serangga itu tidak ada.

Kami menghindari rerumputan tebal dengan hati-hati, setengah jam kemudian, kami mencapai tepi hutan tanpa bahaya, kami semua saling berpandangan kebingungan.