Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 482 Menderita

Mendengar suara getaran yang keras dari bawah tanah, aku tahu ini karena Anakonda sedang mengamuk, saat ini dia sedang menuju ke arah tempat berbahaya yang kami tinggalkan tadi.

Aku merasa tegang, berteriak dengan keras, "kalian cepat lompat ke sungai, jangan takut, aku akan menyambut kalian !"

Fima dan Hilda saat ini juga telah mendengar sendiri suara yang mengerikan dari arah belakang, muka mereka sangat pucat sekali, lalu saling memandang, kemudian langsung melompat ke dalam sungai.

Karena alasan jarak, untung saja aku telah berenang sampai ke tepi sungai, masing-masing tanganku, menyandarkan mereka ke pinggang kiri kanan ku, merangkul pinggang mereka, kedua kaki ku berayun dengan kuat, berusaha menjaga agar mereka tidak tenggelam, tapi karena arus sungai yang deras dan beban yang tiba-tiba meningkat, kecepatanku menjadi berkurang.

Saat ini Alex juga serius dan tidak ceroboh, dia juga melompat ke dalam sungai, sementara aku berusaha membawa kedua wanita ini, berenang sampai ke sisi seberang tepi sungai.

Dan semak-semak di jalan berbatu di belakang kami, akhirnya mulai bergetar kembali.

Sial!

Merasakan suara berisik di belakang, gerakan ku menjadi lebih gesit, dengan cepat sudah berenang sampai seperempatnya, dan Alex juga berada tidak jauh dari ku, jarak kami sangat dekat.

"Sudahlah, Roman, kamu bawa Hilda pergi, turunkan saja aku disini.

Dari arah sebelah tangan kanan ku tiba-tiba muncul suara, rupanya berasal dari Fima yang sudah putus asa, "cepat lepaskan aku, jika tidak, kita semua akan mati ! lepaskan aku, biar aku sebagai umpan Anakonda, jika dia telah memakan ku, seharusnya tidak mungkin memakan kalian lagi ! "

Aku tidak menghiraukannya, masih terus berusaha berjuang.

Bukannya tidak mau menyetujui keinginannya, alasan paling utama adalah, sepanjang jalan ini kami telah berlari dan berenang, dari sebuah pulau yang bagus ini, telah membuat kami menjadi triathlon, walaupun aku benar-benar seperti roman, tapi saat ini kekuatan fisik ku juga mulai tidak sanggup bertahan lagi.

Terlebih lagi dua wanita yang ku bawa ini tidak pandai berenang, tapi aku ini tidak bodoh, tidak akan membuang tenaga begitu saja melakukan pekerjaan yang tidak berguna.

Hal yang tidak terpikirkan adalah, Hilda malah melanjutkan pembicaraan, "tidak bisa, kalau begitu lepaskan aku ! Roman, kamu cepat bawa pergi Fima, sampai ke sisi seberang sungai kalian sudah aman dan selamat !"

"Tidak, lepaskan aku saja !"

"Tidak, aku adalah orang paling tidak berguna dalam tim, biarkan saja aku yang mati."

“……”

Yang membuat ku putus asa adalah, di saat situasi begini, kedua wanita yang ada dalam gendongan ku ini, mulai bertengkar hanya karena alasan ini.

Aku merasa kekuatan fisik ku sudah mulai melemah, sedangkan kedua wanita ini mukanya pelan-pelan memerah karena bertengkar tadi.

Dalam hatiku diam-diam memarahi dua wanita bodoh ini berkali-kali.

Pada waktu bersamaan, akhirnya aku melihat ada harapan, karena Alex telah tiba di hadapan ku, dan tanpa berkata apapun langsung menggendong Hilda, muka Hilda sangat senang, "bagus sekali, kita akan segera meninggalkan tempat ini !"

Fima juga dengan gembira menatapnya, kemudian menatapku.

Alex tahu saat ini lebih baik untuk tidak berbicara, sedangkan aku merasa bebanku berkurang, tapi segera kehilangan stamina dan tidak tahu darimana bisa memperoleh kekuatan lagi, tiba-tiba energi semangat menerpa, sehingga aku melanjutkan membawa Fima berenang menuju sisi seberang tepi sungai, kami semua hanya diam saja dan tidak ada yang memberi tanggapan apapun.

Lalu kedua wanita ini kembali memulai pembicaraan, dalam hati mereka emosi tidak karuan, ketika ingin memarahi orang, Elina sudah berkata dengan tidak segan-segan,

"apakah kalian berdua ingin mati? di saat seperti ini masih berantem? juga menyuruh Roman dan yang lainnya mengikuti keinginan kalian? "

Selama ini Elina sama sekali tidak pernah bertemperamen dingin, tapi saat ini sekali dia marah, membuat mereka berdua terkejut, dan langsung terdiam.

Aku dan Alex merasa beban kami berkurang banyak, kemudian melihat jarak sisi seberang hanya ada sepertiga perjalanan lagi, bisa dikatakan hanya beberapa meter jauhnya, tapi akhirnya si Anakonda sekali lagi muncul di belakang kami.

Novel Terkait

Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu