Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 501 Rileks

Sambil berbicara pemimpin pria tersenyum, dan menyuruh orang untuk mengambil kami beberapa selimut.

Rasa getaran di dalam helikopter tidak terasa, atau bahkan bisa dikatakan sangat nyaman, tetapi karena tekanan udara, suhunya menjadi sedikit dingin.

Kami mengenakan selimut, mendengarkan pemimpin pria menjelaskan sampai selesai, dalam hati sudah memiliki dugaan.

Aku menatap Fox dan berkata: “Sepertinya dugaan kita benar, bahwa altar yang ada di tengah hutan, memang cara untuk melarikan diri dari pulau ini, tetapi cara ini bukan untuk mengirim kita keluar secara langsung, tetapi untuk mengirim sinyal radio ke dunia luar untuk menyelamatkan kita melalui sinyal.”

Fox mengangguk, dan kemudian dia menghela nafas panjang: “Pikiranku denganmu sama, hanya saja tidak terduaga, bahwa tim penyelamat datang begitu cepat!”

Sambil berbicara, Fox menatap Kaila yang sedang tidur di sampingnya: “Hari ini kakak tertua hanya tidur selama beberapa jam, sudah duluan mengantuk, dia tidak tahan ketika naik pesawat, dia hanya bisa berbaring di kursi ini.”

Pemimpin pria itu melihat kami mengobrol, tertawa, dan tidak menyela, dia hanya meminta orang untuk membawakan kami makanan dan air, kemudian berjalan mengarah ke kokpit.

Aku melihat keluar jendela, melihat pulau yang semakin jauh dari kami, menghela nafas: “Tidak ada yang akan kepikiran bahwa pulau ini hampir akan membunuh kita semua.”

Fox menutup matanya dan pura-pura tidur sebentar, dia mendengarkan aku dan membuka matanya, lalu menatapku dan berkata: “Ada begitu banyak hal indah di dunia, dan ini hanya salah satunya, kebetulan kita bertemu.”

Fox berkata sambil tersenyum: “Tapi untungnya adalah, kali ini, kita sudah tidak ada masalah sama sekali lagi.”

Aku menatap Fox dengan tenang, ketika aku bertemu dengannya dan Kaila, kelihatannya dia tampak sangat muda, tetapi ketika naik pesawat, sepertinya aura itu telah menghilang sepenuhnya.

Pada saat ini, jika dia mewarnai rambutnya yang beruban, tidak ada orang yang keberatan jika mengatakan bahwa dia berusia lima puluh tahun.

Dan karena perasaan mengantuk tadi malam, dan tidak tidur pagi ini, aku perlahan-lahan mengantuk, sama seperti Kaila, berbaring di belakang pesawat dan tidur, mengenakan selimuti, terasa hangat dan nyaman.

Aku pikir, ini seharusnya menjadi tidur paling aman yang aku miliki dalam beberapa hari terakhir ini, di pulau itu, aku harus menjaga kewaspadaan setiap saat.

Untuk menjamin keselamatan Elina, aku ingin menjadi seperti Zhang Fei, tidur dengan mata terbuka.

Tidak tahu berapa lama helikopter ini akan terbang, ketika beberapa anggota tim penyelamat memanggil kami, aku merasa penuh semangat, dan aku melihat Fox dan Kaila di sebelah aku, mereka juga penuh semangat.

Kaila memandang ke luar jendela dengan mata terbuka lebar, kemudian memandang lagi, dan berkata dengan heran: “Kita sudah kembali ke kota Shenghai?”

Aku juga melihat keluar jendela dan berkata sambil tersenyum: “Benar, suhu ini, benar-benar suhu pertengahan musim panas di lautan Shenghai.”

Ketika kami turun dari pesawat, tanpa diduga kami menemukan bahwa kami berada di belakang gedung kantor, pertama, orang seperti pejabat datang untuk menyapa kami, dan kemudian seseorang membawa kami ke Laboratorium belakang untuk pemeriksaan kesehatan.

Secara halus dikatakan, untuk mencegah perkembangbiakan organisme, mereka harus memastikan bahwa kita tidak membawa organisme apa pun yang berbahaya dari pulau itu, seperti bakteri.

Meskipun sangat marah, tapi ini tidak bisa disalahkan, tapi ketika kami keluar setelah pemeriksaan, kami merasa rileks, matahari yang selalu mengancam juga penuh suka cita.